Keluaran 10:21-29: Tulah Kesembilan: Gelap Gulita

Tulah Kesembilan: Gelap Gulita​.

Setelah belajar perikop Tulah Kedelapan: Belalang, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Tulah Kesembilan: Gelap Gulita.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 10:21-29 dengan judul perikop Tulah Kesembilan: Gelap Gulita).

Kita belajar perikop Tulah Kesembilan: Gelap Gulita ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Tulah Kesembilan: Gelap Gulita (Kitab Keluaran 10:21-29)


Exo 10:21 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu."

21. Gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu. Sebagian besar sarjana setuju, bahwa kegelapan yang dimaksudkan, mungkin disebabkan oleh hamsin, yaitu badai pasir besar yang sangat ditakuti di wilayah itu.

Angin yang panas dan kering, bagaikan hembusan dari dapur api, memenuhi udara dengan pasir dan debu, sehingga sinar matahari tidak bisa tembus.

Panas, debu dan listrik statis itu menjadikan keadaan secara jasmani nyaris tidak tertahankan.

Di samping itu, masih ada lagi dampak terhadap pikiran dari kegelapan yang pekat dan menekan itu.

Tulah ini mengakhiri manifestasi berbagai keajaiban Allah, serta merupakan pendahuluan yang menakutkan dari tindakan penghakiman yang terakhir.

Exo 10:22 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.

Exo 10:23 Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.


23. Terang di tempat kediamannya. Sangat ajaib dan sangat mengandung pelajaran pembatasan yang jelas antara Israel dan Mesir pada waktu itu.

Exo 10:24 Lalu Firaun memanggil Musa serta berkata: "Pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, hanya kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan, juga anak-anakmu boleh turut beserta kamu."

24. Firaun hampir menyerah.

Hanya kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan. Syarat tersebut seakan-akan dikemukakan sebagai jaminan, bahwa mereka akan kembali.

Exo 10:25 Tetapi Musa berkata: "Bahkan korban sembelihan dan korban bakaran harus engkau berikan kepada kami, supaya kami menyediakannya untuk TUHAN, Allah kami.

Exo 10:26 Dan juga ternak kami harus turut beserta kami dan satu kakipun tidak akan tinggal, sebab dari ternak itulah kami harus ambil untuk beribadah kepada TUHAN, Allah kami; dan kami tidak tahu, dengan apa kami harus beribadah kepada TUHAN, sebelum kami sampai di sana."


25. Korban sembelihan dan korban bakaran harus engkau berikan kepada kami. Maksudnya, Firaun harus menyediakan hewan-hewan untuk dipersembahkan, sehingga dengan demikian, (ay. 26) Firaun juga harus membiarkan mereka membawa ternak-ternak yang mereka miliki.

Exo 10:27 Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga dia tidak mau membiarkan mereka pergi.

Exo 10:28 Lalu Firaun berkata kepadanya: "Pergilah dari padaku; awaslah engkau, jangan lihat mukaku lagi, sebab pada waktu engkau melihat mukaku, engkau akan mati."


28. Melepaskan seluruh bangsa itu pergi tanpa jaminan bahwa mereka akan kembali, sulit diterima oleh Firaun.

Dia mengakhiri bukan hanya pembicaraan tersebut, tetapi juga seluruh kemungkinan untuk pembicaraan lagi pada masa yang akan datang dengan mengancam Musa dengan hukuman mati.

Exo 10:29 Kemudian Musa berkata: "Tepat seperti ucapanmu itu! Aku takkan melihat mukamu lagi!"

29. Allah sudah mengingatkan Musa (11:1), bahwa hal ini akan merupakan tawaran terakhir kepada Firaun, sehingga Musa menjawab: "Tepat seperti ucapanmu itu."

Tetapi, sebelum sang nabi itu pergi, ada satu pesan lagi yang harus disampaikan olehnya kepada Firaun.

Tulah Kesembilan - Kegelapan (10:21-29).
Tulah kesembilan ini mengikuti tulah sebelumnya tanpa didahului pembicaraan, permohonan atau peringatan.

Perikop Selanjutnya: Tulah Kesepuluh Diberitahukan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel