Keluaran 8:16-19: Tulah Ketiga: Nyamuk
Sabtu, Agustus 19, 2017
Edit
Tulah Ketiga: Nyamuk. |
Setelah belajar perikop Tulah Kedua: Katak, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Tulah Ketiga: Nyamuk.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 8:16-19 dengan judul perikop Tulah Ketiga: Nyamuk).
Kita belajar perikop Tulah Ketiga: Nyamuk ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Exo 8:16 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir."
Exo 8:17 Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir.
17. Debu tanah. "Sebagaimana air yang menyuburkan di Mesir itu telah dua kali dijadikan tulah, demikian pula melalui kuasa Yehovah, tanah yang diberkati dengan demikian kaya menjadi tulah bagi sang raja dan rakyatnya" (KD).
Exo 8:18 Para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang.
Exo 8:19 Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
19. Inilah tangan Allah. Para ahli sihir Mesir yang tidak berdaya akhirnya mengakui, bahwa peristiwa tersebut bersifat adikodrati.
Mereka tidak menyebutkan bahwa yang menyebabkan peristiwa tersebut adalah Yehovah, tetapi mereka mengakui bahwa hal itu berada di luar jangkauan kemampuan mereka.
Kenyataan bahwa tulah-tulah sebelumnya secara terbatas dapat mereka tiru, membuat pengakuan mereka ini makin menarik.
Karena jangka waktu terjadinya tulah ini tidak disebutkan, dapat dianggap bahwa tulah ini berlangsung selama beberapa waktu.
Tulah Ketiga - Nyamuk (8:16-19).
Berbagai jenis serangga telah disebutkan sebagai hewan yang dipakai dalam tulah ini.
Sekalipun arti sesungguhnya dari kata Ibrani yang dipakai ini tidak diketahui, nyamuk yang cukup dikenal di Mesir tampaknya merupakan serangga yang paling cocok.
Kembali perlu diperhatikan bahwa tulah ini merupakan peningkatan dari pengalaman biasa.
Semua tulah merupakan peningkatan dari sesuatu yang tidak mengenakkan menjadi penderitaan yang menyakitkan.
Perikop Selanjutnya: Tulah Keempat: Lalat Pikat.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 8:16-19 dengan judul perikop Tulah Ketiga: Nyamuk).
Kita belajar perikop Tulah Ketiga: Nyamuk ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Tulah Ketiga: Nyamuk (Kitab Keluaran 8:16-19)
Exo 8:16 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir."
Exo 8:17 Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir.
17. Debu tanah. "Sebagaimana air yang menyuburkan di Mesir itu telah dua kali dijadikan tulah, demikian pula melalui kuasa Yehovah, tanah yang diberkati dengan demikian kaya menjadi tulah bagi sang raja dan rakyatnya" (KD).
Exo 8:18 Para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang.
Exo 8:19 Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
19. Inilah tangan Allah. Para ahli sihir Mesir yang tidak berdaya akhirnya mengakui, bahwa peristiwa tersebut bersifat adikodrati.
Mereka tidak menyebutkan bahwa yang menyebabkan peristiwa tersebut adalah Yehovah, tetapi mereka mengakui bahwa hal itu berada di luar jangkauan kemampuan mereka.
Kenyataan bahwa tulah-tulah sebelumnya secara terbatas dapat mereka tiru, membuat pengakuan mereka ini makin menarik.
Karena jangka waktu terjadinya tulah ini tidak disebutkan, dapat dianggap bahwa tulah ini berlangsung selama beberapa waktu.
Tulah Ketiga - Nyamuk (8:16-19).
Berbagai jenis serangga telah disebutkan sebagai hewan yang dipakai dalam tulah ini.
Sekalipun arti sesungguhnya dari kata Ibrani yang dipakai ini tidak diketahui, nyamuk yang cukup dikenal di Mesir tampaknya merupakan serangga yang paling cocok.
Kembali perlu diperhatikan bahwa tulah ini merupakan peningkatan dari pengalaman biasa.
Semua tulah merupakan peningkatan dari sesuatu yang tidak mengenakkan menjadi penderitaan yang menyakitkan.
Perikop Selanjutnya: Tulah Keempat: Lalat Pikat.