Keluaran 25:10-22: Mengenai Tabut Perjanjian
Kamis, September 21, 2017
Edit
Mengenai Tabut Perjanjian. |
Setelah belajar perikop Petunjuk Untuk Mendirikan Kemah Suci - Mengenai Persembahan Khusus, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Mengenai Tabut Perjanjian.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 25:10-22 dengan judul perikop Mengenai Tabut Perjanjian).
Kita belajar perikop Mengenai Tabut Perjanjian ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Exo 25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
Exo 25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
Exo 25:12 Haruslah engkau menuang empat gelang emas untuk tabut itu dan pasanglah gelang itu pada keempat penjurunya, yaitu dua gelang pada rusuknya yang satu dan dua gelang pada rusuknya yang kedua.
Exo 25:13 Engkau harus membuat kayu pengusung dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas.
Exo 25:14 Haruslah engkau memasukkan kayu pengusung itu ke dalam gelang yang ada pada rusuk tabut itu, supaya dengan itu tabut dapat diangkut.
Exo 25:15 Kayu pengusung itu haruslah tetap tinggal dalam gelang itu, tidak boleh dicabut dari dalamnya.
Exo 25:16 Dalam tabut itu haruslah kautaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
Exo 25:17 Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
Exo 25:18 Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
Exo 25:19 Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.
Exo 25:20 Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu.
Exo 25:21 Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
Exo 25:22 Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."
Tabut Perjanjian (25:10-22).
Tabut ini merupakan sebuah kotak membujur atau sebuah peti yang terbuat dari kayu penaga yang dilapisi emas.
Dengan menganggap, bahwa satu hasta kurang lebih sama dengan delapan belas inci, maka ukuran dari tabut perjanjian itu ialah sekitar tiga kaki sembilan inci panjangnya, dua kaki tiga inci lebarnya, dan dua kaki tiga inci dalamnya.
Di sekitar tutup tabut terdapat sebuah mahkota emas yang berbentuk lingkaran.
Di setiap sudut atau "penjuru"nya (ay. 12) terpasang sebuah gelang emas.
Melalui gelang-gelang ini dipasang pengusung yang dilapisi dengan emas untuk mengangkat tabut tersebut.
Tutup tabut secara khusus disebut "tutup pendamaian" (ay. 17).
Tutup tersebut merupakan sebuah lempengan emas murni yang sesuai dengan panjang dan lebar tabut.
Di atas tutup tersebut dibuat patung dua buah kerub yang dibuat dari emas lantakan.
Kedua patung tersebut saling berhadapan dengan sayap-sayap mereka membentang seakan-akan menaungi tutup pendamaian.
"Lempengan emas di atas tabut merupakan tempat kaki pada takhta untuk Dia yang membuat nama-Nya, yaitu kehadiran nyata diriNya, tinggal di tengah awan di antara kedua kerub, di atas bentangan sayap mereka .... Dengan demikian tempat kaki Allah menjadi takhta kasih karunia yang memperoleh namanya, yaitu kapporet atau hilasterion dari kenyataan bahwa tindakan pendamaian yang paling agung dan paling sempurna dalam Perjanjian Lama dilaksanakan di atas tempat kaki tersebut" (KD).
16. Loh Hukum. Dasa Titah yang diukirkan di atas dua loh batu.
18. Kerub. Bagaimanapun rupa sesungguhnya dari kerub-kerub ini, mereka senantiasa melambangkan kehadiran Tuhan (bdg. Yeh. 1:5 dst.; Kej. 3:24; II Sam. 22: 1; Why. 4:6, 7).
Perikop Selanjutnya: Mengenai Meja Roti Sajian.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 25:10-22 dengan judul perikop Mengenai Tabut Perjanjian).
Kita belajar perikop Mengenai Tabut Perjanjian ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Mengenai Tabut Perjanjian (Kitab Keluaran 25:10-22)
Exo 25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
Exo 25:11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
Exo 25:12 Haruslah engkau menuang empat gelang emas untuk tabut itu dan pasanglah gelang itu pada keempat penjurunya, yaitu dua gelang pada rusuknya yang satu dan dua gelang pada rusuknya yang kedua.
Exo 25:13 Engkau harus membuat kayu pengusung dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas.
Exo 25:14 Haruslah engkau memasukkan kayu pengusung itu ke dalam gelang yang ada pada rusuk tabut itu, supaya dengan itu tabut dapat diangkut.
Exo 25:15 Kayu pengusung itu haruslah tetap tinggal dalam gelang itu, tidak boleh dicabut dari dalamnya.
Exo 25:16 Dalam tabut itu haruslah kautaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
Exo 25:17 Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya.
Exo 25:18 Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
Exo 25:19 Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.
Exo 25:20 Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu.
Exo 25:21 Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
Exo 25:22 Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."
Tabut Perjanjian (25:10-22).
Lukisan dari tahun 1728 yang menggambarkan Tabut Perjanjian via Wikipedia. |
Tabut ini merupakan sebuah kotak membujur atau sebuah peti yang terbuat dari kayu penaga yang dilapisi emas.
Dengan menganggap, bahwa satu hasta kurang lebih sama dengan delapan belas inci, maka ukuran dari tabut perjanjian itu ialah sekitar tiga kaki sembilan inci panjangnya, dua kaki tiga inci lebarnya, dan dua kaki tiga inci dalamnya.
Di sekitar tutup tabut terdapat sebuah mahkota emas yang berbentuk lingkaran.
Di setiap sudut atau "penjuru"nya (ay. 12) terpasang sebuah gelang emas.
Melalui gelang-gelang ini dipasang pengusung yang dilapisi dengan emas untuk mengangkat tabut tersebut.
Tutup tabut secara khusus disebut "tutup pendamaian" (ay. 17).
Tutup tersebut merupakan sebuah lempengan emas murni yang sesuai dengan panjang dan lebar tabut.
Di atas tutup tersebut dibuat patung dua buah kerub yang dibuat dari emas lantakan.
Kedua patung tersebut saling berhadapan dengan sayap-sayap mereka membentang seakan-akan menaungi tutup pendamaian.
"Lempengan emas di atas tabut merupakan tempat kaki pada takhta untuk Dia yang membuat nama-Nya, yaitu kehadiran nyata diriNya, tinggal di tengah awan di antara kedua kerub, di atas bentangan sayap mereka .... Dengan demikian tempat kaki Allah menjadi takhta kasih karunia yang memperoleh namanya, yaitu kapporet atau hilasterion dari kenyataan bahwa tindakan pendamaian yang paling agung dan paling sempurna dalam Perjanjian Lama dilaksanakan di atas tempat kaki tersebut" (KD).
16. Loh Hukum. Dasa Titah yang diukirkan di atas dua loh batu.
18. Kerub. Bagaimanapun rupa sesungguhnya dari kerub-kerub ini, mereka senantiasa melambangkan kehadiran Tuhan (bdg. Yeh. 1:5 dst.; Kej. 3:24; II Sam. 22: 1; Why. 4:6, 7).
Perikop Selanjutnya: Mengenai Meja Roti Sajian.