Keluaran 25:23-30: Mengenai Meja Roti Sajian
Kamis, September 21, 2017
Edit
Mengenai Meja Roti Sajian. |
Setelah belajar perikop Mengenai Tabut Perjanjian, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Mengenai Meja Roti Sajian.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 25:23-30 dengan judul perikop Mengenai Meja Roti Sajian).
Kita belajar perikop Mengenai Meja Roti Sajian ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Exo 25:23 "Lagi haruslah engkau membuat meja dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
Exo 25:24 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni dan membuat bingkai emas sekelilingnya.
Exo 25:25 Haruslah engkau membuat sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan kaubuatlah bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu.
Exo 25:26 Haruslah engkau membuat untuk meja itu empat gelang emas dan kaupasanglah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya.
Exo 25:27 Gelang itu haruslah dekat ke jalur pinggirnya sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya meja itu dapat diangkut.
Exo 25:28 Haruslah engkau membuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas, dan dengan itulah meja harus diangkut.
Exo 25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
Exo 25:30 Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku."
Meja Roti Sajian (25:23-30).
Sebuah meja biasa yang panjangnya tiga kaki, lebarnya satu kaki enam inci dan tingginya dua kaki tiga inci yang terbuat dari kayu yang dilapisi emas.
Sebuah bingkai kira-kira selebar tiga inci (setapak tangan, ay. 25) dibuat sekeliling meja tersebut, mungkin sedikit di bawah bagian atas seperti beberapa meja zaman modern, atau di pertengahan kaki-kaki meja, sebagaimana tampak di monumen Arch of Titus.
Pada keempat kaki meja terdapat empat cincin emas untuk memasukkan pengusung yang dengannya meja diangkut.
Nama roti sajian dipakai pertama kali oleh Tyndale (th. 1526) waktu menerjemahkan Ibrani 9:2, mungkin mengikuti Luther yang menerjemahkannya dengan schoubrot.
Terjemahan yang lebih baik ialah roti kehadiran (marjin American Standard Version; Moffatt), atau roti yang melambangkan kehadiran (Revised Standard Version).
Roti diletakkan di atas meja di hadirat Yehovah, masing-masing satu ketul untuk setiap suku Israel.
Dengan demikian, senantiasa terdapat pengakuan oleh Israel, bahwa makanan sehari-hari mereka berasal dari Yehovah; roti melambangkan persekutuan dan ketergantungan.
29. Pinggan. Pinggan yang lebar dan rata untuk tempat irisan-irisan roti.
Cawan untuk menaruh dupa yang harus ditempatkan di samping roti, sehingga menunjukkan bahwa roti tersebut adalah persembahan kurban (Im. 24:7).
Kendi untuk tempat anggur bagi persembahan minuman.
Piala untuk mencurahkan anggur ketika dilaksanakan upacara.
Ketul-ketul roti tersebut dinamakan roti di hadapan (ay. 30), sebab roti-roti tersebut harus diletakkan di atas meja di hadapan Yehovah sebagai persembahan makanan oleh bani Israel (Im. 24:7),
"Bukan sebagai makanan untuk Yehovah tetapi sebagai lambang makanan rohani yang harus dipersiapkan Israel . . . sehingga roti dan anggur yang terletak di atas meja, sebagai hasil kerja keras Israel terhadap tanah yang diberikan kepadanya, merupakan lambang dari kerja keras rohani Israel di dalam Kerajaan Allah, kebun anggur rohani Tuhan mereka" (KD).
Roti sajian ini juga mengingatkan orang Israel akan ketergantungan mereka pada Yehovah, yang dari-Nya datang segala kebutuhan sehari-hari mereka (bdg. Yeh. 16:19; Hos. 2:8).
Perikop Selanjutnya: Mengenai Kandil.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 25:23-30 dengan judul perikop Mengenai Meja Roti Sajian).
Kita belajar perikop Mengenai Meja Roti Sajian ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Mengenai Meja Roti Sajian (Kitab Keluaran 25:23-30)
Exo 25:23 "Lagi haruslah engkau membuat meja dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
Exo 25:24 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni dan membuat bingkai emas sekelilingnya.
Exo 25:25 Haruslah engkau membuat sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan kaubuatlah bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu.
Exo 25:26 Haruslah engkau membuat untuk meja itu empat gelang emas dan kaupasanglah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya.
Exo 25:27 Gelang itu haruslah dekat ke jalur pinggirnya sebagai tempat memasukkan kayu pengusung, supaya meja itu dapat diangkut.
Exo 25:28 Haruslah engkau membuat kayu pengusung itu dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas, dan dengan itulah meja harus diangkut.
Exo 25:29 Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.
Exo 25:30 Dan haruslah engkau tetap meletakkan roti sajian di atas meja itu di hadapan-Ku."
Meja Roti Sajian (25:23-30).
Ilustrasi imam-imam dalam Bait Suci mengganti roti sajian setiap minggu sekali via Wikipedia. |
Sebuah meja biasa yang panjangnya tiga kaki, lebarnya satu kaki enam inci dan tingginya dua kaki tiga inci yang terbuat dari kayu yang dilapisi emas.
Sebuah bingkai kira-kira selebar tiga inci (setapak tangan, ay. 25) dibuat sekeliling meja tersebut, mungkin sedikit di bawah bagian atas seperti beberapa meja zaman modern, atau di pertengahan kaki-kaki meja, sebagaimana tampak di monumen Arch of Titus.
Pada keempat kaki meja terdapat empat cincin emas untuk memasukkan pengusung yang dengannya meja diangkut.
Nama roti sajian dipakai pertama kali oleh Tyndale (th. 1526) waktu menerjemahkan Ibrani 9:2, mungkin mengikuti Luther yang menerjemahkannya dengan schoubrot.
Terjemahan yang lebih baik ialah roti kehadiran (marjin American Standard Version; Moffatt), atau roti yang melambangkan kehadiran (Revised Standard Version).
Roti diletakkan di atas meja di hadirat Yehovah, masing-masing satu ketul untuk setiap suku Israel.
Dengan demikian, senantiasa terdapat pengakuan oleh Israel, bahwa makanan sehari-hari mereka berasal dari Yehovah; roti melambangkan persekutuan dan ketergantungan.
29. Pinggan. Pinggan yang lebar dan rata untuk tempat irisan-irisan roti.
Cawan untuk menaruh dupa yang harus ditempatkan di samping roti, sehingga menunjukkan bahwa roti tersebut adalah persembahan kurban (Im. 24:7).
Kendi untuk tempat anggur bagi persembahan minuman.
Piala untuk mencurahkan anggur ketika dilaksanakan upacara.
Ketul-ketul roti tersebut dinamakan roti di hadapan (ay. 30), sebab roti-roti tersebut harus diletakkan di atas meja di hadapan Yehovah sebagai persembahan makanan oleh bani Israel (Im. 24:7),
"Bukan sebagai makanan untuk Yehovah tetapi sebagai lambang makanan rohani yang harus dipersiapkan Israel . . . sehingga roti dan anggur yang terletak di atas meja, sebagai hasil kerja keras Israel terhadap tanah yang diberikan kepadanya, merupakan lambang dari kerja keras rohani Israel di dalam Kerajaan Allah, kebun anggur rohani Tuhan mereka" (KD).
Roti sajian ini juga mengingatkan orang Israel akan ketergantungan mereka pada Yehovah, yang dari-Nya datang segala kebutuhan sehari-hari mereka (bdg. Yeh. 16:19; Hos. 2:8).
Perikop Selanjutnya: Mengenai Kandil.