Hakim-hakim 2:6-23: Orang Israel Menyembah Berhala Pada Zaman Hakim-hakim
Minggu, Januari 21, 2018
Edit
Orang Israel Menyembah Berhala Pada Zaman Hakim-hakim. |
Setelah belajar perikop Malaikat TUHAN di Bokhim dari kitab Hakim-hakim, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Orang Israel Menyembah Berhala Pada Zaman Hakim-hakim.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 2:6-23 dengan judul perikop Orang Israel Menyembah Berhala Pada Zaman Hakim-hakim).
Kita belajar perikop Orang Israel Menyembah Berhala Pada Zaman Hakim-hakim ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Jdg 2:6 Setelah Yosua melepas bangsa itu pergi, maka pergilah orang Israel itu, masing-masing ke milik pusakanya, untuk memiliki negeri itu.
Jdg 2:7 Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.
Jdg 2:8 Dan Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh tahun;
Jdg 2:9 ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres, di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas.
Jdg 2:10 Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.
Jdg 2:11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.
Jdg 2:12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.
Jdg 2:13 Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.
Jdg 2:14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka.
Jdg 2:15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.
Jdg 2:16 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu.
Jdg 2:17 Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut.
Jdg 2:18 Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.
Jdg 2:19 Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Jdg 2:20 Apabila murka TUHAN bangkit terhadap orang Israel, berfirmanlah Ia: "Karena bangsa ini melanggar perjanjian yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan firman-Ku,
Jdg 2:21 maka Akupun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satupun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya,
Jdg 2:22 supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak."
Jdg 2:23 Demikianlah TUHAN membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka; mereka tidak diserahkan-Nya ke dalam tangan Yosua.
Di bawah pimpinan Yosua, tahap-tahap awal dari penaklukan negeri yang dijanjikan, telah berhasil dilaksanakan.
Negeri itu dibagi di antara suku-suku Israel yang ada, namun setiap suku masih berkewajiban untuk menduduki seluruh wilayah yang ditetapkan untuk mereka.
7. Bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua. Angkatan Yosua dan penggantinya, tetap setia kepada Tuhan, karena keterkaitan mereka dengan segenap perbuatan yang besar yang dilakukan Tuhan bagi orang-orang Israel.
Kata-kata ini menandai sebuah peralihan dari kisah tentang penaklukan Kanaan oleh Yosua ke sejarah Hakim-hakim.
Ayat ini sama dengan Yosua 24:28-31.
8. Dan Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh tahun. Seratus sepuluh tahun merupakan jangka waktu hidup yang ideal, sesuai tulisan pada papiri dan batu peringatan Mesir yang masih ada.
Yusuf dilaporkan juga hidup selama itu (Kej. 50:26).
Musa hidup sepuluh tahun lebih lama (Ul. 34:7).
9. Ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres. Timnat-Heres, bagian dari matahari, juga dinamakan "Timnat-Sera", warisan ganda (Yos. 19:50, 24:30). Letaknya menurut tradisi adalah di Tibneh tujuh belas mil timur laut Yerusalem.
10b. Bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN. Angkatan baru yang menggantikan angkatan lama, melupakan semua kemurahan Allah Israel dan melupakan juga janji bangsa itu untuk taat kepada hukum Allah.
11. Lalu orang Israel ... beribadah kepada para Baal. Baal adalah dewa kesuburan, yang dengan menyembahnya dianggap akan mendatangkan kesuburan bagi manusia, hewan dan hasil ladang.
Karena Baal disembah dalam wujud lokal masing-masing (Baal-Peor, Baal-Gad, Baal-Zebul, dan lain-lain), maka dipakai bentuk jamak para Baal.
13. Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. Asytoret ialah dewi kesuburan pasangan Baal.
Asytoret adalah nama Kanaan bagi dewi Isytarnya orang Babel, yaitu dewi cinta dan kesuburan.
14. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Penyembahan berhala dipandang sebagai pengkhianatan terhadap perjanjian, dan biasanya dengan melaksanakan ritus-ritus tidak bermoral yang bertentangan dengan kekudusan yang dituntut Allah dari umat-Nya.
Mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Allah Israel bukan tidak berdaya untuk melindungi umat-Nya dari para penghancur mereka.
Akan tetapi, dalam melaksanakan pemerintahan-Nya, Dia memilih untuk memakai para musuh Israel tersebut sebagai sarana untuk menghajar umat-Nya yang memberontak itu.
16. Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim. Hukuman atas penyembahan berhala tersebut dimaksudkan untuk membawa bangsa Israel kembali kepada Allah.
Tuhan menjawab doa-doa pertobatan umat-Nya di dalam kesesakan mereka dengan mengangkat hakim-hakim, yaitu para penyelamat atau pelepas.
17. Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Pelayanan para hakim tersebut hampir tidak berpengaruh apa-apa terhadap orang Israel.
Kitab ini mencatat berbagai siklus di mana Israel berkali-kali terjerumus ke dalam penyembahan berhala.
Agama kesuburan merupakan bahasa yang dipakai untuk melukiskan kemurtadan mereka.
Ketidaksetiaan kepada Allah, dipandang sebagai perzinahan.
18. Setiap kali apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu. Tuhan memberikan kemampuan kepada Hakim-hakim itu untuk memimpin Israel memperoleh kemenangan demi kemenangan atas musuh-musuh mereka.
Kemenangan maupun kekalahan yang terdapat di dalam kitab ini, senantiasa ditafsirkan sebagai tindakan Allah.
19. Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat. Seorang hakim yang kuat, dapat mempengaruhi Israel untuk Allah sepanjang masa hidupnya.
Tetapi, seorang hakim bukan merupakan jabatan keturunan.
Sesudah seorang Hakim meninggal dunia, bangsa itu cenderung kembali terjebak ke dalam penyembahan berhala.
21. Akupun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satupun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya. Status quo akan dipertahankan. Israel tidak akan diusir keluar dari Kanaan, tetapi orang Kanaan yang tidak diusir Yosua juga akan dibiarkan tinggal di sana.
22. Supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel. Dari sudut pandang tertentu, kegagalan Israel untuk mengusir semua orang Kanaan merupakan sarana yang dipakai Allah untuk menghajar umat-Nya atas tindakan mereka menyembah berhala.
Kegagalan tersebut juga merupakan alat untuk menguji kesetiaan Israel kepada Allah.
23. Demikianlah Tuhan membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka. Penaklukan oleh Yosua berlangsung relatif cepat.
Penaklukan selanjutnya hingga masa pemerintahan Daud dan Salomo, memerlukan waktu yang jauh lebih lama.
Perikop Selanjutnya: Bangsa-bangsa Asli Yang Dibiarkan Tinggal di Kanaan.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 2:6-23 dengan judul perikop Orang Israel Menyembah Berhala Pada Zaman Hakim-hakim).
Kita belajar perikop Orang Israel Menyembah Berhala Pada Zaman Hakim-hakim ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Orang Israel Menyembah Berhala Pada Zaman Hakim-hakim (Kitab Hakim-hakim 2:6-23)
Jdg 2:6 Setelah Yosua melepas bangsa itu pergi, maka pergilah orang Israel itu, masing-masing ke milik pusakanya, untuk memiliki negeri itu.
Jdg 2:7 Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.
Jdg 2:8 Dan Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh tahun;
Jdg 2:9 ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres, di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas.
Jdg 2:10 Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.
Jdg 2:11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.
Jdg 2:12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.
Jdg 2:13 Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.
Jdg 2:14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka.
Jdg 2:15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.
Jdg 2:16 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu.
Jdg 2:17 Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut.
Jdg 2:18 Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.
Jdg 2:19 Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu.
Jdg 2:20 Apabila murka TUHAN bangkit terhadap orang Israel, berfirmanlah Ia: "Karena bangsa ini melanggar perjanjian yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyang mereka, dan tidak mendengarkan firman-Ku,
Jdg 2:21 maka Akupun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satupun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya,
Jdg 2:22 supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel, apakah mereka tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, seperti yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, atau tidak."
Jdg 2:23 Demikianlah TUHAN membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka; mereka tidak diserahkan-Nya ke dalam tangan Yosua.
Kegagalan Israel untuk Menaklukkan Kerajaan-kerajaan Musuh (2:6-3:6).
Di bawah pimpinan Yosua, tahap-tahap awal dari penaklukan negeri yang dijanjikan, telah berhasil dilaksanakan.
Negeri itu dibagi di antara suku-suku Israel yang ada, namun setiap suku masih berkewajiban untuk menduduki seluruh wilayah yang ditetapkan untuk mereka.
7. Bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua. Angkatan Yosua dan penggantinya, tetap setia kepada Tuhan, karena keterkaitan mereka dengan segenap perbuatan yang besar yang dilakukan Tuhan bagi orang-orang Israel.
Kata-kata ini menandai sebuah peralihan dari kisah tentang penaklukan Kanaan oleh Yosua ke sejarah Hakim-hakim.
Ayat ini sama dengan Yosua 24:28-31.
8. Dan Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh tahun. Seratus sepuluh tahun merupakan jangka waktu hidup yang ideal, sesuai tulisan pada papiri dan batu peringatan Mesir yang masih ada.
Yusuf dilaporkan juga hidup selama itu (Kej. 50:26).
Musa hidup sepuluh tahun lebih lama (Ul. 34:7).
9. Ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres. Timnat-Heres, bagian dari matahari, juga dinamakan "Timnat-Sera", warisan ganda (Yos. 19:50, 24:30). Letaknya menurut tradisi adalah di Tibneh tujuh belas mil timur laut Yerusalem.
10b. Bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN. Angkatan baru yang menggantikan angkatan lama, melupakan semua kemurahan Allah Israel dan melupakan juga janji bangsa itu untuk taat kepada hukum Allah.
11. Lalu orang Israel ... beribadah kepada para Baal. Baal adalah dewa kesuburan, yang dengan menyembahnya dianggap akan mendatangkan kesuburan bagi manusia, hewan dan hasil ladang.
Karena Baal disembah dalam wujud lokal masing-masing (Baal-Peor, Baal-Gad, Baal-Zebul, dan lain-lain), maka dipakai bentuk jamak para Baal.
13. Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. Asytoret ialah dewi kesuburan pasangan Baal.
Asytoret adalah nama Kanaan bagi dewi Isytarnya orang Babel, yaitu dewi cinta dan kesuburan.
14. Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Penyembahan berhala dipandang sebagai pengkhianatan terhadap perjanjian, dan biasanya dengan melaksanakan ritus-ritus tidak bermoral yang bertentangan dengan kekudusan yang dituntut Allah dari umat-Nya.
Mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Allah Israel bukan tidak berdaya untuk melindungi umat-Nya dari para penghancur mereka.
Akan tetapi, dalam melaksanakan pemerintahan-Nya, Dia memilih untuk memakai para musuh Israel tersebut sebagai sarana untuk menghajar umat-Nya yang memberontak itu.
16. Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim. Hukuman atas penyembahan berhala tersebut dimaksudkan untuk membawa bangsa Israel kembali kepada Allah.
Tuhan menjawab doa-doa pertobatan umat-Nya di dalam kesesakan mereka dengan mengangkat hakim-hakim, yaitu para penyelamat atau pelepas.
17. Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Pelayanan para hakim tersebut hampir tidak berpengaruh apa-apa terhadap orang Israel.
Kitab ini mencatat berbagai siklus di mana Israel berkali-kali terjerumus ke dalam penyembahan berhala.
Agama kesuburan merupakan bahasa yang dipakai untuk melukiskan kemurtadan mereka.
Ketidaksetiaan kepada Allah, dipandang sebagai perzinahan.
18. Setiap kali apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu. Tuhan memberikan kemampuan kepada Hakim-hakim itu untuk memimpin Israel memperoleh kemenangan demi kemenangan atas musuh-musuh mereka.
Kemenangan maupun kekalahan yang terdapat di dalam kitab ini, senantiasa ditafsirkan sebagai tindakan Allah.
19. Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat. Seorang hakim yang kuat, dapat mempengaruhi Israel untuk Allah sepanjang masa hidupnya.
Tetapi, seorang hakim bukan merupakan jabatan keturunan.
Sesudah seorang Hakim meninggal dunia, bangsa itu cenderung kembali terjebak ke dalam penyembahan berhala.
21. Akupun tidak mau menghalau lagi dari depan mereka satupun dari bangsa-bangsa yang ditinggalkan Yosua pada waktu matinya. Status quo akan dipertahankan. Israel tidak akan diusir keluar dari Kanaan, tetapi orang Kanaan yang tidak diusir Yosua juga akan dibiarkan tinggal di sana.
22. Supaya dengan perantaraan bangsa-bangsa itu Aku mencobai orang Israel. Dari sudut pandang tertentu, kegagalan Israel untuk mengusir semua orang Kanaan merupakan sarana yang dipakai Allah untuk menghajar umat-Nya atas tindakan mereka menyembah berhala.
Kegagalan tersebut juga merupakan alat untuk menguji kesetiaan Israel kepada Allah.
23. Demikianlah Tuhan membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal dengan tidak segera menghalau mereka. Penaklukan oleh Yosua berlangsung relatif cepat.
Penaklukan selanjutnya hingga masa pemerintahan Daud dan Salomo, memerlukan waktu yang jauh lebih lama.
Perikop Selanjutnya: Bangsa-bangsa Asli Yang Dibiarkan Tinggal di Kanaan.