1 Raja-raja 12:25-33: Yerobeam Memulai Ibadah Baru
Senin, April 02, 2018
Edit
Setelah belajar perikop Pecahnya Kerajaan Itu dari Kitab 1 Raja-raja, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Yerobeam Memulai Ibadah Baru.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 1 Raja-raja (1 Kings 12:25-33) dengan judul perikop Yerobeam Memulai Ibadah Baru).
Kita belajar perikop "Yerobeam Memulai Ibadah Baru" ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
1Ki 12:25 Kemudian Yerobeam memperkuat Sikhem di pegunungan Efraim, lalu diam di sana. Ia keluar dari sana, lalu memperkuat Pnuel.
1Ki 12:26 Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya: "Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud.
1Ki 12:27 Jika bangsa itu pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah TUHAN di Yerusalem, maka tentulah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda."
1Ki 12:28 Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
1Ki 12:29 Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
1Ki 12:30 Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.
1Ki 12:31 Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
1Ki 12:32 Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya.
1Ki 12:33 Ia naik tangga mezbah yang dibuatnya di Betel itu pada hari yang kelima belas dalam bulan yang kedelapan, dalam bulan yang telah direncanakannya dalam hatinya sendiri; ia menentukan suatu hari raya bagi orang Israel dan ia naik tangga mezbah itu untuk membakar korban.
25. Kemudian Yerobeam memperkuat Sikhem di pegunungan Efraim. Di dalam bagian ini kita dapat menyaksikan langkah-langkah persiapan yang diambil oleh Yerobeam untuk mendirikan sebuah kerajaan yang baru.
Dia memilih Sikhem sebagai ibu kota kerajaan.
Sesungguhnya, kerajaan utara memiliki tiga ibu kota secara berkesinambungan - pertama Sikhem, kemudian Tirza dan akhirnya Samaria yang menjadi ibu kota permanen.
26. Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya: Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud. Hal ini dapat dilihat sebagai tindakan pertama Yerobeam untuk tidak setia kepada Allah.
Kepadanya sudah disampaikan kepastian, bahwa Allah akan mengangkat dirinya menjadi sebuah keturunan yang pasti.
Tetapi karena dia tidak percaya kepada Allah, dia memakai cara yang menjurus kepada kemurtadan, yaitu dengan memisahkan kedua kerajaan itu secara religius dan politik.
28. Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Dua anak lembu jantan dari emas tersebut menggantikan kedudukan kedua kerub di atas Tabut Perjanjian.
Sekalipun Yerobeam mungkin tidak secara sengaja atau sadar memilih untuk menyembah berhala, tetapi dengan bertindak demikian dia mengawali gelombang kemerosotan rohani.
W. F. Albright (From the Stone Age to Christianity, hlm. 299) mengemukakan sebuah gagasan yang kuat berlandaskan pada bukti-bukti arkeologi, bahwa patung anak lembu itu bukan gambaran Allah melainkan merupakan tumpuan kaki tempat berdirinya dewa Israel yang tidak kelihatan.
Tetapi pemakaian patung-patung semacam itu pun sudah menunjukkan ciri-ciri penyembahan berhala seperti yang dilakukan oleh orang-orang Kanaan atau Mesir; oleh karena itu tindakan ini sangat dikutuk oleh nabi Hosea dan Amos (Hos. 8:5, 6; 13:2, 3).
30. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sekalipun orang bisa saja bersikukuh bahwa Yerobeam mendirikan patung-patung itu untuk menghormati Yehova, tetap tampak dengan jelas bahwa patung-patung tersebut dengan cepat sekali menjadi berhala-berhala yang disembah.
31. Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Langkah kedua yang dilakukan Yerobeam untuk makin memperlemah ikatan religius di antara utara dengan selatan adalah dengan mengangkat orang bukan Lewi menjadi imam.
Hukum Musa dengan jelas menegaskan, bahwa tidak boleh orang lain melaksanakan ketetapan-ketetapan suci Allah terkecuali anggota dari suku Lewi.
32. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada . . . bulan yang kedelapan. Sesungguhnya yang dimaksudkan adalah Perayaan Pondok Daun yang menurut Hukum Taurat harus diadakan pada bulan ketujuh (Im. 23:24 dst.).
Yerobeam mengubah waktunya menjadi bulan kedelapan.
Tiga tindakan ini memperlemah ikatan yang ada di antara para suku dan memperlebar jurang pemisah di antara mereka.
Perikop Selanjutnya: Abdi Allah dari Yehuda.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 1 Raja-raja (1 Kings 12:25-33) dengan judul perikop Yerobeam Memulai Ibadah Baru).
Kita belajar perikop "Yerobeam Memulai Ibadah Baru" ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Yerobeam Memulai Ibadah Baru (Kitab 1Ki 12:25-33)
1Ki 12:25 Kemudian Yerobeam memperkuat Sikhem di pegunungan Efraim, lalu diam di sana. Ia keluar dari sana, lalu memperkuat Pnuel.
1Ki 12:26 Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya: "Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud.
1Ki 12:27 Jika bangsa itu pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah TUHAN di Yerusalem, maka tentulah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda."
1Ki 12:28 Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
1Ki 12:29 Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
1Ki 12:30 Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.
1Ki 12:31 Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
1Ki 12:32 Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya.
1Ki 12:33 Ia naik tangga mezbah yang dibuatnya di Betel itu pada hari yang kelima belas dalam bulan yang kedelapan, dalam bulan yang telah direncanakannya dalam hatinya sendiri; ia menentukan suatu hari raya bagi orang Israel dan ia naik tangga mezbah itu untuk membakar korban.
25. Kemudian Yerobeam memperkuat Sikhem di pegunungan Efraim. Di dalam bagian ini kita dapat menyaksikan langkah-langkah persiapan yang diambil oleh Yerobeam untuk mendirikan sebuah kerajaan yang baru.
Dia memilih Sikhem sebagai ibu kota kerajaan.
Sesungguhnya, kerajaan utara memiliki tiga ibu kota secara berkesinambungan - pertama Sikhem, kemudian Tirza dan akhirnya Samaria yang menjadi ibu kota permanen.
26. Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya: Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud. Hal ini dapat dilihat sebagai tindakan pertama Yerobeam untuk tidak setia kepada Allah.
Kepadanya sudah disampaikan kepastian, bahwa Allah akan mengangkat dirinya menjadi sebuah keturunan yang pasti.
Tetapi karena dia tidak percaya kepada Allah, dia memakai cara yang menjurus kepada kemurtadan, yaitu dengan memisahkan kedua kerajaan itu secara religius dan politik.
28. Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Dua anak lembu jantan dari emas tersebut menggantikan kedudukan kedua kerub di atas Tabut Perjanjian.
Sekalipun Yerobeam mungkin tidak secara sengaja atau sadar memilih untuk menyembah berhala, tetapi dengan bertindak demikian dia mengawali gelombang kemerosotan rohani.
W. F. Albright (From the Stone Age to Christianity, hlm. 299) mengemukakan sebuah gagasan yang kuat berlandaskan pada bukti-bukti arkeologi, bahwa patung anak lembu itu bukan gambaran Allah melainkan merupakan tumpuan kaki tempat berdirinya dewa Israel yang tidak kelihatan.
Tetapi pemakaian patung-patung semacam itu pun sudah menunjukkan ciri-ciri penyembahan berhala seperti yang dilakukan oleh orang-orang Kanaan atau Mesir; oleh karena itu tindakan ini sangat dikutuk oleh nabi Hosea dan Amos (Hos. 8:5, 6; 13:2, 3).
30. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sekalipun orang bisa saja bersikukuh bahwa Yerobeam mendirikan patung-patung itu untuk menghormati Yehova, tetap tampak dengan jelas bahwa patung-patung tersebut dengan cepat sekali menjadi berhala-berhala yang disembah.
31. Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Langkah kedua yang dilakukan Yerobeam untuk makin memperlemah ikatan religius di antara utara dengan selatan adalah dengan mengangkat orang bukan Lewi menjadi imam.
Hukum Musa dengan jelas menegaskan, bahwa tidak boleh orang lain melaksanakan ketetapan-ketetapan suci Allah terkecuali anggota dari suku Lewi.
32. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada . . . bulan yang kedelapan. Sesungguhnya yang dimaksudkan adalah Perayaan Pondok Daun yang menurut Hukum Taurat harus diadakan pada bulan ketujuh (Im. 23:24 dst.).
Yerobeam mengubah waktunya menjadi bulan kedelapan.
Tiga tindakan ini memperlemah ikatan yang ada di antara para suku dan memperlebar jurang pemisah di antara mereka.
Perikop Selanjutnya: Abdi Allah dari Yehuda.