Hakim-hakim 7:1-8:3: Gideon Mengusir Musuh

Gideon Mengusir Musuh.

Setelah belajar perikop Gideon Diangkat Menjadi Hakim dari kitab Hakim-hakim, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Gideon Mengusir Musuh.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 7:1-8:3 dengan judul perikop Gideon Mengusir Musuh).

Kita belajar perikop Gideon Mengusir Musuh ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Gideon Mengusir Musuh (Kitab Hakim-hakim 7:1-8:3)


Jdg 7:1 Adapun Yerubaal--itulah Gideon--bangun pagi-pagi dengan segala rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka berkemah dekat mata air Harod; perkemahan orang Midian itu ada di sebelah utaranya, dekat bukit More, di lembah.

Jdg 7:2 Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.

Jdg 7:3 Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead." Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang.

Jdg 7:4 Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: "Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi."

Jdg 7:5 Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum."

Jdg 7:6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.

Jdg 7:7 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya."

Jdg 7:8 Dari rakyat itu mereka mengambil bekal dan sangkakala; demikianlah seluruh orang Israel disuruhnya pergi, masing-masing ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahannya. Adapun perkemahan orang Midian ada di bawahnya, di lembah.

Jdg 7:9 Pada malam itu berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Bangunlah, turunlah menyerbu perkemahan itu, sebab telah Kuserahkan itu ke dalam tanganmu.

Jdg 7:10 Tetapi jika engkau takut untuk turun menyerbu, turunlah bersama dengan Pura, bujangmu, ke perkemahan itu;

Jdg 7:11 maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu turunlah ia bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.

Jdg 7:12 Adapun orang Midian dan orang Amalek dan semua orang dari sebelah timur itu bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang banyaknya, dan unta mereka tidak terhitung, seperti pasir di tepi laut banyaknya.

Jdg 7:13 Ketika Gideon sampai ke situ, kebetulan ada seorang menceritakan mimpinya kepada temannya, katanya: "Aku bermimpi: tampak sekeping roti jelai terguling masuk ke perkemahan orang Midian; setelah sampai ke kemah ini, dilanggarnyalah kemah ini, sehingga roboh, dan dibongkar-bangkirkannya, demikianlah kemah ini habis runtuh."

Jdg 7:14 Lalu temannya menjawab: "Ini tidak lain dari pedang Gideon bin Yoas, orang Israel itu; Allah telah menyerahkan orang Midian dan seluruh perkemahan ini ke dalam tangannya."

Jdg 7:15 Segera sesudah Gideon mendengar mimpi itu diceritakan dengan maknanya, sujudlah ia menyembah. Kemudian pulanglah ia ke perkemahan orang Israel, lalu berkata: "Bangunlah, sebab TUHAN telah menyerahkan perkemahan orang Midian ke dalam tanganmu."

Jdg 7:16 Sesudah itu dibaginyalah ketiga ratus orang itu dalam tiga pasukan dan ke tangan mereka semuanya diberikannya sangkakala dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu.

Jdg 7:17 Dan berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah aku dan lakukanlah seperti yang kulakukan. Maka apabila aku sampai ke ujung perkemahan itu, haruslah kamu lakukan seperti yang kulakukan.

Jdg 7:18 Apabila aku dan semua orang yang bersama dengan aku meniup sangkakala, maka haruslah kamu juga meniup sangkakala sekeliling seluruh perkemahan itu, dan berseru: 'Demi TUHAN dan demi Gideon!'"

Jdg 7:19 Lalu Gideon dan keseratus orang yang bersama-sama dengan dia sampai ke ujung perkemahan itu pada waktu permulaan giliran jaga tengah malam, ketika penjaga-penjaga baru saja ditempatkan. Lalu mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung yang di tangan mereka.

Jdg 7:20 Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: "Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!"

Jdg 7:21 Sementara itu tinggallah mereka berdiri, masing-masing di tempatnya, sekeliling perkemahan itu, tetapi seluruh tentara musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri.

Jdg 7:22 Sedang ketiga ratus orang itu meniup sangkakala, maka di perkemahan itu TUHAN membuat pedang yang seorang diarahkan kepada yang lain, lalu larilah tentara itu sampai ke Bet-Sita ke arah Zerera sampai ke pinggir Abel-Mehola dekat Tabat.

Jdg 7:23 Kemudian dikerahkanlah orang-orang Israel dari suku Naftali dan dari suku Asyer dan dari segenap suku Manasye, lalu mereka mengejar orang Midian itu.

Jdg 7:24 Gideon menyuruh juga orang ke seluruh pegunungan Efraim dengan pesan: "Turunlah menghadapi orang Midian, dan dudukilah segala batang air sampai ke Bet-Bara, dan juga sungai Yordan." Maka semua orang Efraim dikerahkan, lalu mereka menduduki segala batang air sampai ke Bet-Bara, juga sungai Yordan.

Jdg 7:25 Mereka berhasil menawan dua raja Midian, yakni Oreb dan Zeeb. Oreb dibunuh di gunung batu Oreb dan Zeeb dibunuh dalam tempat pemerasan anggur Zeeb. Mereka mengejar orang Midian itu, lalu mereka membawa kepala Oreb dan kepala Zeeb kepada Gideon di seberang sungai Yordan.

Jdg 8:1 Lalu berkatalah orang-orang Efraim kepada Gideon: "Apa macam perbuatanmu ini terhadap kami! Mengapa engkau tidak memanggil kami, ketika engkau pergi berperang melawan orang Midian?" Lalu mereka menyesali dia dengan sangat.

Jdg 8:2 Jawabnya kepada mereka: "Apa perbuatanku dalam hal ini, jika dibandingkan dengan kamu? Bukankah pemetikan susulan oleh suku Efraim lebih baik hasilnya dari panen buah anggur kaum Abiezer?

Jdg 8:3 Allah telah menyerahkan kedua raja Midian itu, yakni Oreb dan Zeeb, ke dalam tanganmu; apa yang telah dapat kucapai, jika dibandingkan dengan kamu?" Setelah ia berkata demikian, maka redalah marah mereka terhadap dia.

Para Penindas dan Pelepas Israel (3:7-16:31).

Sesudah pendahuluan umum, yang melukiskan kehidupan sepanjang masa para Hakim, kepada kita disajikan serangkaian episode khusus.

Setiap episode, mengisahkan kemurtadan Israel dengan penghajaran oleh Allah sebagai akibatnya.

7:1. Mereka berkemah dekat mata air Harod. Mata air ini mungkin adalah Ain Jalud yang terletak di kaki Gunung Gilboa.

Pasukan Israel yang dipimpin oleh Gideon berkemah di sana, sedangkan orang Midian tinggal di lembah seberang di Bukit Muria, yang jaraknya empat mil dari perkemahan Gideon.

2. Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau. Pasukan yang terlalu besar jumlahnya bisa menimbulkan perasaan percaya diri yang salah.

Allah ingin mengajarkan kepada umat-Nya, tentang perlunya mengandalkan Dia.

3. Biarlah ia pulang. Di dalam tahap pertama dalam mengurangi jumlah anggota pasukan, setiap orang diizinkan pulang secara sukarela.

Yang berangkat pulang jumlahnya sekitar dua pertiga pasukan semula.

Tetapi jumlah yang tersisa itupun masih terlalu banyak bagi Allah.

4. Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Pembagian berikutnya dilaksanakan di tepi sungai, di mana pasukan itu mempunyai dua cara untuk minum air.

Mereka yang berlutut untuk minum diperintahkan untuk pulang, sedangkan mereka yang minum seperti anjing, yaitu menghirup air dengan lidahnya (ay. 5), tetap dipertahankan dalam pasukan Gideon.

Kelompok yang belakangan ini, rupanya telah mengambil air di dalam tangan mereka (ay. 6) dan berdiri tegak ketika menghirup air itu.

Orang yang minum dengan cara semacam itu, merupakan orang yang siap menyerang secara mendadak.

Yosefus menafsirkan ayat ini secara berbeda: "Orang-orang yang menghirup air merupakan pengecut terbesar di dalam pasukan itu, sebab mereka takut untuk minum dengan cara yang wajar di hadapan musuh. Menurut pandangan ini, Allah menunjukkan kemurahan-Nya dengan memakai orang-orang yang paling buruk untuk mengalahkan orang Midian itu."

Namun, perlu dicatat bahwa ayat ini tidak mengutarakan penilaian moral terhadap kedua kelompok itu, yang dikemukakan hanyalah bahwa pasukan tersebut dikurangi sedemikian rupa, sehingga kemenangan yang diperoleh pasti merupakan wujud dari kasih karunia Allah.

7. Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu. Allah merencanakan untuk menyatakan kasih karuniaNya dengan memakai pasukan yang kecil untuk mengalahkan musuh Israel.

9. Bangunlah, turunlah menyerbu perkemahan itu. Perintah ini menunjukkan serangan harus segera dilakukan.

Pada waktu peristiwa Eksodus, telah dikirimkan sejumlah pengintai dari Kadesy-Barnea (Bil. 13) untuk mengintai negeri Kanaan.

Yosua juga mengirimkan pengintai ke Yerikho sebelum ia menyerang kota itu (Yos. 2).

Akan tetapi, Gideon harus langsung menyerbu orang Midian.

10. Turunlah bersama dengan Pura, bujangmu, ke perkemahan itu. Pura adalah pembawa senjata Gideon.

Sekalipun Allah sudah berjanji, Gideon pasti masih agak ragu untuk memimpin sebuah pasukan melawan musuh.

Sebelum itu Gideon tidak pernah memimpin pasukan, dan pasukannya terdiri dari orang-orang yang tidak terlatih, dan tidak berpengalaman dalam berperang.

11. Maka kaudengarlah apa yang mereka katakan. Ketakutan orang Midian ternyata akan merupakan sebuah sumber semangat bagi Gideon.

Kemudian engkau akan mendapat keberanian untuk turun menyerbu. Allah akan memakai pengalaman tersebut untuk mempersiapkan Gideon memimpin pasukan Israel meraih kemenangan.

12. Seperti belalang banyaknya. Ayat ini merupakan sebuah contoh pemakaian gaya bahasa hiperbola di dalam Alkitab.

Dibandingkan dengan tiga ratus orang anggota pasukan Gideon, orang Midian dan sekutu-sekutunya merupakan jumlah yang nyaris tidak dapat dihitung.

Di sini pasukan tersebut diumpamakan sebagai kawanan belalang yang menyerang sebuah wilayah, memusnahkan semua dedaunan yang ada, sehingga meninggalkan tanah yang gersang.

13. Menceritakan mimpinya kepada temannya. Mimpi dianggap berisi penyingkapan masa depan.

Orang Midian itu bermimpi, bahwa sekeping roti jelai terguling jatuh ke perkemahan mereka dan menghancurkannya.

Jelai adalah jenis gandum yang paling murah di Palestina, dan pemakaiannya di sini mungkin menunjuk kepada kemiskinan orang Israel.

Mimpi tersebut ditafsirkan sebagai bukti, bahwa Allah akan memakai orang Israel untuk menghancurkan pasukan Midian yang besar itu.

Setelah mengetahui adanya ketakutan di hati orang Midian, Gideon dengan mantap kembali ke perkemahan dan mempersiapkan serangan.

16. Dalam tiga pasukan. Gideon menyebarkan pasukannya sedemikian rupa untuk dapat memberikan kesan, bahwa pasukan Midian itu diserbu dari tiga sisi pada waktu yang bersamaan.

Metode yang dipakai Gideon ini merupakan sebuah bentuk perang urat syaraf.

Sesudah itu dia memakai sangkakala (bahasa Ibraninya, shoparot, "tanduk kambing jantan"), buyung yang kosong dan obor.

Buyung yang kosong dipakai untuk menyembunyikan obor hingga saat yang tepat.

Gideon bertujuan untuk mengadakan serangan yang mendadak.

Pada tengah malam, orang-orang Midian akan terbangun oleh suara sangkakala, dan pada saat yang bersamaan akan melihat munculnya banyak obor secara mendadak.

Dengan demikian, Gideon mengharapkan pertolongan Allah untuk mengacaukan perkemahan musuh.

19. Permulaan giliran jaga tengah malam. Malam hari dibagi menjadi tiga giliran jaga yang masing-masing terdiri dari empat jam, dengan giliran pertama dimulai pada jam enam sore.

Mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung. Suara sangkakala merupakan tanda awal penyerbuan.

Pemecahan buyung yang kosong akan memberi kesan senjata yang sedang beradu.

Ketika orang Midian terbangun, mereka akan menduga, bahwa pertempuran sudah dimulai.

20. Pedang demi Tuhan dan demi Gideon. Seruan perang itu ikut memperkuat suara shôphãrim dan buyung yang pecah, sehingga menimbulkan panik di kalangan orang Midian.

22. Tuhan membuat pedang yang seorang diarahkan kepada yang lain. Di dalam kekacauan itu, orang Midian dan rekan-rekan mereka mulai saling menyerang.

Pasukan Gideon sebenarnya lemah, tetapi pasukan musuh sedang sibuk menghancurkan dirinya sendiri.

Pasukan Israel memanfaatkan keuntungan mereka itu, dan mulai mengejar pasukan Midian yang melarikan diri.

Lalu larilah tentara itu sampai ke Bet-Sita. Bet-Sita (rumah pohon akasia) terletak di sebuah tempat di antara Lembah Yizreel dan Zerera yang terletak di Lembah Yordan.

Sejumlah sarjana Alkitab beranggapan, bahwa Zerera adalah Sartan (Yos. 3:16).

Abel-Mehola dekat Tabat. Abel-Mehola (ladang tarian) oleh Nelson Glueck diidentifikasi sebagai Tel-el-Maqlub yang terletak di Lembah Yordan.

Sarjana lainnya condong memilih sebuah wilayah yang terletak di sisi barat dari Sungai Yordan sekitar dua belas mil sebelah selatan Bet-Sean.

Tempat itu sangat terkenal sebagai tempat lahirnya nabi Elisa.

23. Dikerahkanlah orang-orang Israel. Kemenangan tiga ratus orang anggota pasukan Gideon merupakan pemicu munculnya penyerangan umum untuk mengusir semua orang Midian dari tanah Kanaan.

24. Dudukilah segala batang air. Gideon bermaksud untuk memotong semua jalur pelarian, sehingga dapat menghancurkan pasukan musuh itu secara menyeluruh.

Bet-Bara diduga terletak di dekat Bet-Sean berhadapan dengan Wadi Fara'a.

25. Oreb dibunuh di gunung batu Oreb dan Zeeb dibunuh dalam tempat pemerasan anggur Zeeb. Kedua nama itu berturut-turut artinya burung gagak dan serigala.

Nama diberikan pada tempat-tempat tersebut untuk memperingati kemenangan atas raja-raja Midian tersebut.

Mereka membawa kepala Oreb dan kepala Zeeb kepada Gideon. Sebagai tanda kemenangan, kepala dua raja Midian itu diserahkan kepada Gideon.

8:1. Berkatalah orang-orang Efraim. Suku Efraim marah karena Gideon tidak melibatkan mereka sebelumnya di dalam pertempuran melawan orang Midian itu.

Karena pemenang senantiasa membagi hasil rampasan perang, mereka menduga bahwa Gideon ingin memiliki sendiri hasil rampasan perang itu.

2. Bukankah pemetikan susulan oleh suku Efraim lebih baik hasilnya dari panen buah anggur kaum Abiezer? Jawaban Gideon sangat kontras dengan jawaban Yefta (12:1-6).

Gideon meyakinkan orang-orang Efraim, bahwa apa yang mereka lakukan merupakan prestasi yang lebih besar.

Suku Efraim telah berhasil menguasai pimpinan pasukan Midian, sedangkan kelompok suku Ebiezer (kelompok suku Gideon) hanya melakukan tindakan persiapan.

Jawaban lembut Gideon berhasil memuaskan orang-orang Efraim itu.

Perikop Selanjutnya: Orang Midian Dikalahkan, Raja-rajanya Dibunuh.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel