Ulangan 31:14-30: Pendahuluan Nyanyian Musa

Pendahuluan Nyanyian Musa.

Setelah belajar perikop Pembacaan Hukum Taurat Setiap Tujuh Tahun dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Pendahuluan Nyanyian Musa.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 31:14-30 dengan judul perikop Pendahuluan Nyanyian Musa).

Kita belajar perikop Pendahuluan Nyanyian Musa ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Pendahuluan Nyanyian Musa (Kitab Ulangan 31:14-30)


Deu 31:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya sudah dekat waktunya bahwa engkau akan mati; maka panggillah Yosua dan berdirilah bersama-sama dengan dia dalam Kemah Pertemuan, supaya Aku memberi perintah kepadanya." Lalu pergilah Musa dan Yosua berdiri dalam Kemah Pertemuan.

Deu 31:15 Dan TUHAN menampakkan diri di kemah itu dalam tiang awan, dan tiang awan itu berdiri pada pintu kemah.

Deu 31:16 TUHAN berfirman kepada Musa: "Ketahuilah, engkau akan mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu dan bangsa ini akan bangkit dan berzinah dengan mengikuti allah asing yang ada di negeri, ke mana mereka akan masuk; mereka akan meninggalkan Aku dan mengingkari perjanjian-Ku yang Kuikat dengan mereka.

Deu 31:17 Pada waktu itu murka-Ku akan bernyala-nyala terhadap mereka, Aku akan meninggalkan mereka dan menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, sehingga mereka termakan habis dan banyak kali ditimpa malapetaka serta kesusahan. Maka pada waktu itu mereka akan berkata: Bukankah malapetaka itu menimpa kita, oleh sebab Allah kita tidak ada di tengah-tengah kita?

Deu 31:18 Tetapi Aku akan menyembunyikan wajah-Ku sama sekali pada waktu itu, karena segala kejahatan yang telah dilakukan mereka: yakni mereka telah berpaling kepada allah lain.

Deu 31:19 Oleh sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku terhadap orang Israel.

Deu 31:20 Sebab Aku akan membawa mereka ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka, yakni tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya; mereka akan makan dan kenyang dan menjadi gemuk, tetapi mereka akan berpaling kepada allah lain dan beribadah kepadanya. Aku ini akan dinista mereka dan perjanjian-Ku akan diingkari mereka.

Deu 31:21 Maka apabila banyak kali mereka ditimpa malapetaka serta kesusahan, maka nyanyian ini akan menjadi kesaksian terhadap mereka, sebab nyanyian ini akan tetap melekat pada bibir keturunan mereka. Sebab Aku tahu niat yang dikandung mereka pada hari ini, sebelum Aku membawa mereka ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada mereka."

Deu 31:22 Maka Musa menuliskan nyanyian ini dan mengajarkannya kepada orang Israel.

Deu 31:23 Kepada Yosua bin Nun diberi-Nya perintah, firman-Nya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan membawa orang Israel ke negeri yang Kujanjikan dengan sumpah kepada mereka, dan Aku akan menyertai engkau."

Deu 31:24 Ketika Musa selesai menuliskan perkataan hukum Taurat itu dalam sebuah kitab sampai perkataan yang penghabisan,

Deu 31:25 maka Musa memerintahkan kepada orang-orang Lewi pengangkut tabut perjanjian TUHAN, demikian:

Deu 31:26 "Ambillah kitab Taurat ini dan letakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadi saksi di situ terhadap engkau.

Deu 31:27 Sebab aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati.

Deu 31:28 Suruhlah berkumpul kepadaku segala tua-tua sukumu dan para pengatur pasukanmu, maka aku akan mengatakan hal yang berikut kepada mereka dan memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap mereka.

Deu 31:29 Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu."

Deu 31:30 Lalu Musa menyampaikan ke telinga seluruh jemaah Israel nyanyian ini sampai perkataan yang penghabisan.


Pengaturan Dinasti: Kesinambungan Perjanjian (31:1-34:12).


Bagian terakhir dari dokumen perjanjian ini memiliki tema pemersatu berupa pengabadian hubungan perjanjian.

Yang terutama penting adalah pokok tentang penggantian raja, yang juga penting di dalam perjanjian-perjanjian raja sekular (bdg. Pendahuluan bag. IV, Sanksi-sanksi).

Penggantian ini dilakukan dengan pengangkatan dan penugasan Yosua selaku ahli waris dari Musa dalam jabatan wakil Tuhan dan pengantara-Nya (ps. 31).

Pengaturan perjanjian tentang warisan kerajaan kepada berbagai suku Israel (ay. 33), memperhitungkan status seluruh umat Allah sebagai ahli waris kerajaan.

Juga tercantum dua unsur standar lain dalam perjanjian internasional.

Yang satu adalah permintaan pada para saksi perjanjian yang di sini ditunjukkan terutama oleh Nyanyian Saksi (ay. 32).

Yang lain adalah berbagai petunjuk untuk pengaturan dokumen perjanjian sesudah upacara peresmian (31 :9-13).

Sebagai pengesahan dokumen tersebut, dikisahkan kematian Musa pada akhir dari Kitab ini (ps. 34).

Pengaturan-pengaturan Terakhir (31:1-29).


Serangkaian tugas diberikan kepada Musa, semuanya berkenaan dengan pelaksanaan perjanjian dan programnya: kepada seluruh bangsa itu (ay. 1-6), kepada Yosua (ay. 7-8) dan kepada para imam (ay. 9-13).

Kemudian di dalam sebuah penyataan teofani di tempat ibadah (ay. 14-15), Tuhan memerintahkan Musa mengenai Nyanyian Saksi (ay. 16-22) bagi Israel pada masa depan, serta menugaskan Yosua untuk mengambil alih pimpinan sesaat lagi (ay. 23).

Akhirnya, Musa sekali lagi memerintahkan para imam tentang pengaturan saksi dokumen perjanjian, dan tentang berkumpulnya bangsa itu untuk mendengarkan Nyanyian Saksi (ay. 24-29).

14-23. Seperti Musa (bdg. Kel. 3:1-4:17), Yosua secara pribadi ditugaskan oleh Tuhan sendiri.

Itulah yang merupakan maksud utama dari pemanggilan Musa dan Yosua ke hadapan hadirat Raja surgawi yang kemudian berbicara kepada mereka muka dengan muka, seperti manusia yang berbicara dengan sahabatnya (14-15, bdg. Kel. 33:9, 11, Bil. 12:5).

Kata-kata penyataan ilahi (ay. 23) merupakan sekadar pernyataan langsung tentang tugas mereka -- kuatkan dan teguhkanlah hatimu -- dan janji Allah -- Aku akan menyertai engkau -- yang disampaikan melalui perantara Musa (ay. 7-8), serta penegasan tentang pentahbisan Yosua di hadapan umum (Bil. 27:18-23).

Pada kesempatan tersebut, Tuhan juga mempertegas nubuat-nubuat Musa yang gelap tentang ketidaksetiaan Israel pada masa depan, serta murka Allah atas mereka -- mereka akan meninggalkan Aku dan mengingkari perjanjian-Ku yang Kuikat dengan mereka (ay. 16 dst.).

Secara khusus, Tuhan memerintahkan Musa untuk mengajarkan kepada Israel sebuah nyanyian, yang akan merupakan saksi bagi-Nya terhadap mereka apabila mereka mengingkari perjanjian tersebut (ay. 19 dst.).

Keinginan Israel yang kuat akan dewa-dewa berhala, hal yang merupakan perzinahan rohani mereka (ay. 16, bdg. Kel. 34:15-16), disebabkan oleh daya tarik upacara-upacara menjijikkan dari agama-agama kesuburan Kanaan, yang juga akan menggoda mereka untuk terlibat di dalam perzinahan jasmaniah.

Kecenderungan untuk mengabaikan Tuhan, akan menjadi sangat nyata pada saat orang Israel sudah mapan dan makmur di negeri itu (31:20, bdg. 6:10 dst, 8:12 dst, 32:15).

17. Aku akan meninggalkan mereka. Itulah akibat yang tidak dapat dielakkan dari tindakan Israel meninggalkan Tuhan.

Tanpa perlindungan Allah, bangsa itu akan menjadi korban dari banyak jenis kejahatan, sehingga disadarkan secara menyakitkan, bahwa Allah kita tidak ada di tengah-tengah kita (ay. 17b).

Agar Israel kemudian tidak mengingatkan janji ilahi, bahwa Ia tidak akan meninggalkan mereka (bdg. ay 6), dan mempersalahkan Dia sebagai tidak jujur, Allah menetapkan bagi mereka Nyanyian Saksi, yang menempatkan berkat-berkat yang dijanjikan, serta kutuk yang diancamkan dalam perspektif yang benar di dalam perjanjian.

Nyanyian ini akan memberitakan kebenaran Allah yang sempurna, serta menginsafkan orang Israel, bahwa memang adil kalau mereka menderita (bdg. 32:4-5).

Hanya karena kasih karunia Allah saja, bangsa Israel bisa memasuki negeri yang dijanjikan, sebab Tuhan sadar sepenuhnya akan keangkuhan dan sikap memberontak di dalam hati mereka sebelum Ia menuntun bangsa itu menyeberangi Sungai Yordan (ay. 21b).

Ayat 22 mengantisipasi 31:30-32:47.

24-29. Sebagai saksi perjanjian yang melengkapi nyanyian, dokumen perjanjian harus dipelihara di samping tabut perjanjian (ay. 26, bdg. ay. 9 dst.).

Persyaratan ini serta segala sesuatu yang dikemukakan di dalam dua loh batu perjanjian Sinai, harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari (lih. taf. 10:1-11).

Mungkin salah satu imam kemudian dipercayai untuk menyimpan dokumen Perjanjian Ulangan (ay. 25), yang kemudian juga mencatat wafatnya Musa, atau bahkan segala sesuatu sejak saat itu hingga akhir Kitab Ulangan.

Pejabat ini mungkin memiliki peranan selanjutnya, namun tidak menentukan di dalam menyelesaikan dokumen ini hingga bentuknya yang terakhir.

27. Aku mengenal kedegilan dan tegar tengkukmu ... terlebih lagi nanti sesudah aku mati. Pengetahuan lebih dulu oleh Allah yang baru saja disampaikan kepada Musa (bdg. ay. 21), kini merupakan pengetahuan lebih dulu oleh Musa.

Di dalam pengarahan kepada para imam ini, semua saksi perjanjian dikumpulkan.

Nyanyian Saksi akan diutarakan kepada seluruh Israel, yang pada saat bersamaan juga memanggil langit dan bumi selaku saksi (ay. 28).

Kekuatan dari saksi terutama terhadap bangsa Israel mengingat pemberontakan mereka yang sudah bisa dilihat lebih dahulu (ay. 29).

30. Sesuai dengan petunjuk Musa (ay. 28), Israel dikumpulkan dan Musa bersama dengan Yosua (32:34), yakni perantara Tuhan yang lama dan yang baru, mengumumkan nyanyian tersebut (ps. 32).

Secara umum susunan nyanyian ini mengikuti pola perjanjian Kitab Ulangan.

Setelah permintaan saksi untuk didengarkan (ay. 1-3), Sang Raja diidentifikasi di bagian mukadimah sebagai Allah kebenaran dan Bapa Israel (ay. 4-6).

Kemudian bagian pendahuluan historis diungkapkan dengan cara mengisahkan kembali perkenan Allah yang khusus kepada Israel selama ini (ay. 7-14).

Sesudah itu, berbagai peraturan perjanjian diarahkan kepada kutukan kepada Israel yang memberontak kepada Tuhan melalui penggantian Dia dengan dewa-dewa yang baru (ay. 15-18).

Akibat dari pelanggaran perjanjian ini ialah penumpukan semua kutukan perjanjian atas diri mereka (ay. 19-25).

Sekalipun demikian, sebagaimana dikemukakan juga di bagian berkat dan kutuk dari perjanjian itu, di balik kutuk terakhir terdapat prospek pembaharuan perjanjian yang dilaksanakan dengan hukuman yang menyelamatkan, di mana Allah akan membalas bagi para hamba-Nya terhadap musuh-musuh mereka, itulah tema penutup dari nyanyian ini (ay. 26-43).

Perikop Selanjutnya: Nyanyian Musa.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel