1 Tawarikh: Nyanyian Pujian Daud

Klik:

1 Chronicles 29:10-19


1Ch 29:10 Lalu Daud memuji TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: "Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.

1Ch 29:11 Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

1Ch 29:12 Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

1Ch 29:13 Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu.

1Ch 29:14 Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.

1Ch 29:15 Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan.

1Ch 29:16 Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.

1Ch 29:17 Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

1Ch 29:18 Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.

1Ch 29:19 Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."


Tafsiran Wycliffe


10. Allahnya bapa kami Israel. Israel yang dimaksudkan di sini adalah Yakub (Kej. 32:28).

11. Punya-Mulah kerajaan. Dari puji-pujian inilah berasal kata-kata terakhir dari Doa Bapa Kami (Mat. 6:13).

14. Dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu. Inilah dasar dari "penatalayan"; yaitu, bahwa segala sesuatu yang kita miliki dan seluruh keberadaan kita berasal dari Allah, yang hanya dititipkan kepada kita, sehingga senantiasa harus dipakai untuk kepentingan-Nya (Luk. 17:10).

Kata-kata Terakhir (28:1-29:30).

Bagian ini merangkum peristiwa pengumpulan terakhir para pemimpin Israel oleh Daud (ay. 1 sama dengan 23:2) pada tahun 970 sM (23:27; 26:31).

Tujuannya bukan hanya untuk memantapkan pengaturan suku Lewi (ps. 23-26), namun juga untuk memastikan komitmen bangsa itu di dalam mendirikan Bait Allah di Yerusalem.

Oleh karena itu, Daud menugaskan bangsa itu (28:2-8) dan juga putranya, Salomo (ay. 9, 10) untuk melaksanakan tugas yang suci itu.

Kemudian, sesudah menunjukkan kepada putranya itu rencana tertulis yang diilhamkan bagi Bait Suci dan pelayanan (ay. 11-19), dia kembali menyuruhnya untuk setia (ay. 20, 21).

Dengan mengarahkan perhatiannya kepada para pemimpin nasional, Daud kemudian menghimbau mereka untuk mengerahkan seluruh tenaga di dalam membangun Bait Allah itu (29:1-5).

Perkumpulan itu menyambut himbauan tersebut dengan penuh semangat (ay. 6-9) dan Daud memuji Allah atas tanggapan menggembirakan tersebut (ay. 10-22).

Kemudian Salomo ditegaskan sebagai pengganti di takhta ayahnya dan Daud menerima upah abadinya (ay. 22-30).

Masa Akhir Daud (21:1-29:30).

Dosa Daud dengan Batsyeba telah menimbulkan rantai kejahatan yang panjang (bdg. kejahatan yang dilakukan Amnon putra raja Daud, II Sam. 13:4), yang semuanya berkisar pada pangeran Absalom dan berlangsung sepanjang sebelas tahun penuh (II Sam. 13:23, 38; 14:28; 15:7), atau dari sekitar tahun 990-979 sM.

Akan tetapi, perilaku yang sangat tidak terpuji semacam itu tidak mendukung tujuan Ezra untuk mewujudkan manusia yang saleh pada zamannya sendiri yang mengikuti teladan Daud.

Sebagian besar peristiwa yang tercatat di II Samuel 11-19, dengan demikian, tidak dicantumkan di dalam kisah Tawarikh ini (bdg. Pendahuluan, Tujuan penulisan).

Yang juga tidak dikemukakan ialah pemberontakan Syeba (II Sam. 20); sehingga baru sesudah tahun 975 sM, yaitu tahun-tahun terakhir kehidupan Daud, analisis sejarah Kitab Tawarikh ini dilanjutkan.

Waktu itu, kitab ini menelusuri jalannya sensus yang dilakukan oleh Daud (ps. 21), yang menghasilkan penyataan Allah tentang tempat yang akan dipakai untuk mendirikan Bait Allah serta sejumlah persiapan pembangunannya (ps. 22).

Hasil dari kepiawaian Daud di dalam mengatur bidang kehidupan religius (ps. 23-26) maupun urusan kenegaraan (ps. 27) dikisahkan di bagian ini yang dilanjutkan dengan perintah terakhir kepada bangsa itu, agar mereka tetap setia kepada Allah mereka (28-29).

Hanya pasal 21 yang juga dikisahkan di kitab yang lain.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel