1 Tawarikh: Sumbangan Untuk Pembangunan Bait Suci
Kamis, Mei 17, 2018
Edit
Klik:
1 Chronicles 29:1-9
1Ch 29:1 Berkatalah raja Daud kepada segenap jemaah itu: "Salomo, anakku yang satu-satunya dipilih Allah adalah masih muda dan kurang berpengalaman, sedang pekerjaan ini besar, sebab bukanlah untuk manusia bait itu, melainkan untuk TUHAN Allah.
1Ch 29:2 Dengan segenap kemampuan aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku, yakni emas untuk barang-barang emas, perak untuk barang-barang perak, tembaga untuk barang-barang tembaga, besi untuk barang-barang besi, dan kayu untuk barang-barang kayu, batu permata syoham dan permata tatahan, batu hitam dan batu permata yang berwarna-warna, dan segala macam batu mahal-mahal dan sangat banyak pualam.
1Ch 29:3 Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri
1Ch 29:4 tiga ribu talenta emas dari emas Ofir dan tujuh ribu talenta perak murni untuk menyalut dinding ruangan,
1Ch 29:5 yakni emas untuk barang-barang emas dan perak untuk barang-barang perak dan untuk segala yang dikerjakan oleh tukang-tukang. Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada TUHAN?"
1Ch 29:6 Lalu para kepala puak dan para kepala suku Israel dan para kepala pasukan seribu dan pasukan seratus dan para pemimpin pekerjaan untuk raja menyatakan kerelaannya.
1Ch 29:7 Mereka menyerahkan untuk ibadah di rumah Allah lima ribu talenta emas dan sepuluh ribu dirham, sepuluh ribu talenta perak dan delapan belas ribu talenta tembaga serta seratus ribu talenta besi.
1Ch 29:8 Siapa yang mempunyai batu permata menyerahkannya kepada Yehiel, orang Gerson itu, untuk perbendaharaan rumah TUHAN.
1Ch 29:9 Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.
Tafsiran Wycliffe
29:1, 2. Salomo ... masih muda dan kurang berpengalaman. Pemikiran yang sama dengan pemikiran ketika Daud mengawali persiapannya untuk mendirikan Bait Allah (taf. 22:5, 14).
3. Sebagai tambahan pada segala yang dipersiapkan olehnya (22:14, 15). Daftar berikut ini merupakan persembahan tambahan dari kekayaan Daud sendiri.
4. Tiga ribu talenta emas dari Ofir (mutu yang terbaik) dan tujuh ribu talenta perak murni. (bdg. taf. 19:6; 22:14) harganya sekitar $ 1.100.000.000 dan $ 16.000.000 sekalipun harga belinya pada zaman dahulu pastilah jauh lebih besar.
5. Yang rela memberikan persembahan. Secara harfiah, memenuhi tangannya. Suatu istilah teknis.
Istilah ini dipakai bagi para calon imam ketika ditahbiskan.
Persembahan kita juga harus demikian "sungguh-sungguh."
7. Lima ribu talenta emas. Sekitar $ 185.000.000.
Sepuluh ribu dirham. Uang logam emas buatan Persia yang masing-masing berharga sekitar $ 5,00 tiap butirnya.
Penulis memakai dirham untuk menyesuaikannya dengan tahun 970 sM sekalipun uang logam tidak dikenal pada zaman Daud.
Sepuluh ribu talenta perak dan delapan belas ribu talenta tembaga. Maksudnya, masing-masing 920.000 dan 1.656.000 pon timbangan perhiasan.
Seratus ribu talenta besi sama dengan 3.750 ton.
Besi ketika itu merupakan komoditi yang lebih langka dibandingkan saat ini.
8. Yehiel, orang Gerson itu. Kepala penjaga harta Bait Allah (26:21, 22).
9. Dengan tulus hati mereka memberikan persembahan. Ketulusan hati merupakan sikap yang diperkenan Allah (II Kor. 9:7) dan seharusnya merupakan ciri semua pemberian kita.
Kata-kata Terakhir (28:1-29:30).
Bagian ini merangkum peristiwa pengumpulan terakhir para pemimpin Israel oleh Daud (ay. 1 sama dengan 23:2) pada tahun 970 sM (23:27; 26:31).
Tujuannya bukan hanya untuk memantapkan pengaturan suku Lewi (ps. 23-26), namun juga untuk memastikan komitmen bangsa itu di dalam mendirikan Bait Allah di Yerusalem.
Oleh karena itu, Daud menugaskan bangsa itu (28:2-8) dan juga putranya, Salomo (ay. 9, 10) untuk melaksanakan tugas yang suci itu.
Kemudian, sesudah menunjukkan kepada putranya itu rencana tertulis yang diilhamkan bagi Bait Suci dan pelayanan (ay. 11-19), dia kembali menyuruhnya untuk setia (ay. 20, 21).
Dengan mengarahkan perhatiannya kepada para pemimpin nasional, Daud kemudian menghimbau mereka untuk mengerahkan seluruh tenaga di dalam membangun Bait Allah itu (29:1-5).
Perkumpulan itu menyambut himbauan tersebut dengan penuh semangat (ay. 6-9) dan Daud memuji Allah atas tanggapan menggembirakan tersebut (ay. 10-22).
Kemudian Salomo ditegaskan sebagai pengganti di takhta ayahnya dan Daud menerima upah abadinya (ay. 22-30).
Masa Akhir Daud (21:1-29:30).
Dosa Daud dengan Batsyeba telah menimbulkan rantai kejahatan yang panjang (bdg. kejahatan yang dilakukan Amnon putra raja Daud, II Sam. 13:4), yang semuanya berkisar pada pangeran Absalom dan berlangsung sepanjang sebelas tahun penuh (II Sam. 13:23, 38; 14:28; 15:7), atau dari sekitar tahun 990-979 sM.
Akan tetapi, perilaku yang sangat tidak terpuji semacam itu tidak mendukung tujuan Ezra untuk mewujudkan manusia yang saleh pada zamannya sendiri yang mengikuti teladan Daud.
Sebagian besar peristiwa yang tercatat di II Samuel 11-19, dengan demikian, tidak dicantumkan di dalam kisah Tawarikh ini (bdg. Pendahuluan, Tujuan penulisan).
Yang juga tidak dikemukakan ialah pemberontakan Syeba (II Sam. 20); sehingga baru sesudah tahun 975 sM, yaitu tahun-tahun terakhir kehidupan Daud, analisis sejarah Kitab Tawarikh ini dilanjutkan.
Waktu itu, kitab ini menelusuri jalannya sensus yang dilakukan oleh Daud (ps. 21), yang menghasilkan penyataan Allah tentang tempat yang akan dipakai untuk mendirikan Bait Allah serta sejumlah persiapan pembangunannya (ps. 22).
Hasil dari kepiawaian Daud di dalam mengatur bidang kehidupan religius (ps. 23-26) maupun urusan kenegaraan (ps. 27) dikisahkan di bagian ini yang dilanjutkan dengan perintah terakhir kepada bangsa itu, agar mereka tetap setia kepada Allah mereka (28-29).
Hanya pasal 21 yang juga dikisahkan di kitab yang lain.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.