1 Tawarikh: Pendaftaran dan Hukuman

Setelah memberikan banyak informasi mengenai suku-suku Israel, Daud menjadi raja mereka dan peperangan-peperangan yang dia lakukan pada pasal-pasal sebelumnya, maka pada pasal-pasal berikut ini, Kitab 1 Tawarikh memberikan informasi mengenai masa akhir dari raja Daud, dengan persiapan yang dia lakukan untuk pembangunan Bait Suci.

Klik:

1 Chronicles 21:1-17


1Ch 21:1 Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk menghitung orang Israel.

1Ch 21:2 Lalu berkatalah Daud kepada Yoab dan kepada para pemuka rakyat: "Pergilah, hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya aku tahu jumlah mereka."

1Ch 21:3 Lalu berkatalah Yoab: "Kiranya TUHAN menambahi rakyat-Nya seratus kali lipat dari pada yang ada sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka sekalian, hamba-hamba tuanku? Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel harus menanggung kesalahan oleh karena hal itu?"

1Ch 21:4 Namun titah raja itu terpaksa diikuti oleh Yoab, maka pergilah Yoab menjelajahi seluruh Israel, kemudian kembali ke Yerusalem.

1Ch 21:5 Lalu Yoab memberitahukan kepada Daud hasil pendaftaran rakyat. Di antara seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang yang dapat memegang pedang, dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang yang dapat memegang pedang.

1Ch 21:6 Orang Lewi dan Benyamin tidak dimasukkannya dalam pendaftaran, sebab titah raja itu dianggap keji oleh Yoab.

1Ch 21:7 Tetapi hal itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel.

1Ch 21:8 Lalu berkatalah Daud kepada Allah: "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh."

1Ch 21:9 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Gad, pelihat Daud:

1Ch 21:10 "Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah firman TUHAN: tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu."

1Ch 21:11 Kemudian datanglah Gad kepada Daud, lalu berkatalah ia kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Haruslah engkau memilih:

1Ch 21:12 tiga tahun kelaparan atau tiga bulan lamanya melarikan diri dari hadapan lawanmu, sedang pedang musuhmu menyusul engkau, atau tiga hari pedang TUHAN, yakni penyakit sampar, ada di negeri ini, dan malaikat TUHAN mendatangkan kemusnahan di seluruh daerah orang Israel. Maka sekarang, timbanglah jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku."

1Ch 21:13 Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."

1Ch 21:14 Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang.

1Ch 21:15 Pula Allah mengutus malaikat ke Yerusalem untuk memusnahkannya, dan ketika hendak dimusnahkannya, maka TUHAN melihatnya, lalu menyesallah Ia karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya itu, lalu berfirmanlah Ia kepada malaikat pemusnah itu: "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu!" Pada waktu itu malaikat TUHAN itu sedang berdiri dekat tempat pengirikan Ornan, orang Yebus.

1Ch 21:16 Ketika Daud mengangkat mukanya, maka dilihatnyalah malaikat TUHAN berdiri di antara bumi dan langit, dengan di tangannya pedang terhunus yang diacungkan ke atas Yerusalem. Lalu dengan berpakaian kain kabung sujudlah Daud dan para tua-tua.

1Ch 21:17 Dan berkatalah Daud kepada Allah: "Bukankah aku ini yang menyuruh menghitung rakyat dan aku sendirilah yang telah berdosa dan yang melakukan kejahatan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Ya TUHAN, Allahku, biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku, tetapi janganlah tulah menimpa umat-Mu."


Tafsiran Wycliffe


Masa Akhir Daud (21:1-29:30).

Dosa Daud dengan Batsyeba telah menimbulkan rantai kejahatan yang panjang (bdg. kejahatan yang dilakukan Amnon putra raja Daud, II Sam. 13:4), yang semuanya berkisar pada pangeran Absalom dan berlangsung sepanjang sebelas tahun penuh (II Sam. 13:23, 38; 14:28; 15:7), atau dari sekitar tahun 990-979 sM.

Akan tetapi, perilaku yang sangat tidak terpuji semacam itu tidak mendukung tujuan Ezra untuk mewujudkan manusia yang saleh pada zamannya sendiri yang mengikuti teladan Daud.

Sebagian besar peristiwa yang tercatat di II Samuel 11-19, dengan demikian, tidak dicantumkan di dalam kisah Tawarikh ini (bdg. Pendahuluan, Tujuan penulisan).

Yang juga tidak dikemukakan ialah pemberontakan Syeba (II Sam. 20); sehingga baru sesudah tahun 975 sM, yaitu tahun-tahun terakhir kehidupan Daud, analisis sejarah Kitab Tawarikh ini dilanjutkan.

Waktu itu, kitab ini menelusuri jalannya sensus yang dilakukan oleh Daud (ps. 21), yang menghasilkan penyataan Allah tentang tempat yang akan dipakai untuk mendirikan Bait Allah serta sejumlah persiapan pembangunannya (ps. 22).

Hasil dari kepiawaian Daud di dalam mengatur bidang kehidupan religius (ps. 23-26) maupun urusan kenegaraan (ps. 27) dikisahkan di bagian ini yang dilanjutkan dengan perintah terakhir kepada bangsa itu, agar mereka tetap setia kepada Allah mereka (28-29).

Hanya pasal 21 yang juga dikisahkan di kitab yang lain.

Sensus (21:1-30).

Sekalipun alasan Daud mengadakan sensus terletak pada tindakan Israel mencobai Allah (II Sam. 24:1) dan walaupun desakan sang raja sendiri agar sensus itu diadakan juga berdosa (lih. taf. ay. 3); toh pertobatan Daud yang kemudian bukan hanya merupakan teladan yang patut ditiru (ay. 8, 13, 17, 24), tetapi juga menjadi sarana yang dipakai Allah untuk menunjuk tempat di mana Bait Allah kemudian akan didirikan.

Oleh karena itu penulis Tawarikh mengisahkan kembali rangkaian peristiwa ini yang juga merupakan pasal terakhir dari lampiran Kitab II Samuel (ps. 24).

1. Iblis ... membujuk Daud. Karena Iblis tidak senang dengan orang Israel dan yang akhirnya dengan Allah orang Israel (bdg. Ayb. 1:11; 2:5).

Kisah yang sama (II Sam. 24:1) mengisahkan peristiwa ini secara lebih dalam dan menunjukkan, bahwa Iblis hanya alat di tangan Allah yang dipakai untuk menghukum Israel atas dosa-dosa mereka, khususnya pemberontakan mereka terhadap Daud, yaitu orang yang diurapi Allah; masa mana berakhir dengan kematian Syeba sebelum tahun 975 sM (bdg. Ayb. 1:12; 2:6; I Raj. 22:22, 23).

3. Mengapa orang Israel harus menanggung kesalahan. Sebuah sensus sebenarnya tidak salah (bdg. 1:1, 2; 26:1, 2); tetapi di dalam kasus Daud ini tampaknya dia berusaha untuk memperoleh rasa aman dengan memamerkan kekuatan dari pasukannya (ay. 5) dan bukan iman kepada janji-janji Allah (bdg. 27:23 dengan Mzm. 30:6; lih. taf. 22:1).

4. Yoab menjelajahi seluruh Israel. II Samuel 24:5-8 mengemukakan, bahwa penjelajahan tersebut berlangsung sekitar sepuluh bulan dan melaporkan juga jalur perjalanan yang telah dipakai oleh Yoab.

5. Di antara seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang ... dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang. II Samuel 24:9 memberikan angka pembulatan bagi Yehuda (lima ratus ribu) dan membatasi hasil sensus Israel menjadi delapan ratus ribu orang yang dapat berperang.

9. Gad, pelihat Daud, menasihatinya dengan bijaksana dalam beberapa kesempatan sebelumnya (I Sam. 22:5; II Sam. 29:25), dan kemudian menyusun salah satu sumber masukan bagi penulisan Kitab Tawarikh (29:29).

12. Tiga tahun kelaparan. Lihat juga II Samuel 24:13 di dalam LXX. Namun, nas Ibrani dari bagian yang membahas kisah yang sama menyebutkan "tujuh tahun" yang rupanya kurang cocok dilihat dari segi pilihan "tiga unit" lainnya.

Penyakit sampar ... dan malaikat Tuhan. Bandingkan dengan kisah-kisah hukuman ilahi sejenis di I Samuel 6:3-6; II Raja-Raja 19:35.

13. Berkatalah Daud kepada Gad. Tunduknya sang raja kepada apa yang disabdakan Allah melalui sang nabi ini patut diperhatikan (bdg. II Sam. 12;13).

14. Maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang. Sebuah hukuman yang pantas, sebab dosa Daud tampaknya terletak di dalam mengandalkan ketergantungan kepada jumlah kekuatan militer.

15. Ornan. Arauna menurut II Samuel 24.

17. Domba-domba ini. Alkitab sering kali membandingkan pemimpin dan orang-orang yang dipimpin dengan gembala dan domba-dombanya (11:2; Mzm. 23).

Sikap Daud untuk mengorbankan dirinya patut dipuji, sekalipun kasus Ini bukan sekadar penderitaan sebuah bangsa karena dosa-dosa pemimpinnya (taf. ay. 1).

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel