1 Tawarikh: Peperangan Melawan Orang Filistin

Berikut ini kisah raja Daud dan para pahlawan Israel yang berperang melawan orang-orang Filistin yang memiliki pendekar-pendekar dari keturunan raksasa.

Klik:

1 Chronicles 20:4-8


1Ch 20:4 Sesudah itu timbullah pertempuran melawan orang Filistin di Gezer; pada waktu itu Sibkhai, orang Husa, memukul kalah Sipai, seorang dari keturunan raksasa, dan mereka ditundukkan.

1Ch 20:5 Maka terjadilah lagi pertempuran melawan orang Filistin, lalu Elhanan bin Yair menewaskan Lahmi, saudara Goliat, orang Gat itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun.

1Ch 20:6 Lalu terjadi lagi pertempuran di Gat; dan di sana ada seorang yang tinggi perawakannya, yang tangannya dan kakinya masing-masing berjari enam: dua puluh empat seluruhnya; juga orang ini termasuk keturunan raksasa.

1Ch 20:7 Ia mengolok-olok orang Israel, maka Yonatan, anak Simea kakak Daud, menewaskannya.

1Ch 20:8 Orang-orang ini termasuk keturunan raksasa di Gat; mereka tewas oleh tangan Daud dan oleh tangan orang-orangnya.


Tafsiran Wycliffe


Peperangan-peperangan Filistin (20:4-8).

Penulis Tawarikh mengakhiri ulasannya tentang periode kenaikan Daud ke takhta kerajaan Israel dengan sebuah survei tentang berbagai peristiwa menonjol yang terjadi di dalam pertempuran dengan orang Filistin.

Peristiwa-peristiwa tersebut berawal pada perang pertama dengan orang Filistin (14:8-17), namun semua peristiwa tersebut terjadi sebelum Allah memberikan perhentian dari serangan lawan yang dianugerahkan kepada Daud pada sekitar tahun 995 sM (17:8; II Sam. 7:1).

Semua peristiwa tersebut dengan sedikit perubahan juga dikemukakan di II Samuel 21:15-22 dan bisa dikaitkan dengan sejumlah pertempuran yang dilukiskan di I Tawarikh 18:1.

4. Sesudah itu. Lihat tafsiran 18:1. Gezer ("Gob," di II Sam. 21:18) merupakan kota perbatasan yang menjadi tempat pelarian orang Filistin yang telah didesak mundur sesudah sejumlah perang kemerdekaan oleh Daud (taf. 14:16).

Sibkhai adalah salah satu dari tiga puluh orang pahlawan Daud (11:29) yang merupakan komandan dari pasukan delapan (27:11).

Keturunan raksasa. Bahasa Ibrani, Refaim, penduduk kuno (Kej. 14:5), yang menonjol karena memiliki ukuran tubuh yang besar. Terkecuali penduduk dari kerajaan Og di Basan, bangsa Refaim sudah punah sejak zaman Musa (Ul. 3:11).

5. Saudara Goliat, yang telah dibunuh oleh Daud (I Sam. 17).

Sebuah kesalahan penyalinan yang kecil telah menyebabkan kisah yang sama di II Samuel 21:19 berbunyi seakan-akan Elhanan sendirilah yang membunuh Goliat.

Pesa tukang tenun. Lihat tafsiran 11:23.

Kenaikan Daud Menjadi Raja (11:1-20:8).

Sesudah kematian Saul pada tahun 1010 sM, maka Daud ditahbiskan sebagai raja atas suku Yehuda di Hebron (II Sam. 2:4).

Tetapi permintaannya untuk menjadi raja atas seluruh Israel (II Sam. 2:5, 6) ditolak sebab putra Saul, Isyboset telah dinobatkan menjadi raja atas suku-suku utara dan timur (II Sam. 2:8, 9).

Akan tetapi, penulis Tawarikh mengabaikan tujuh setengah tahun yang tidak menyenangkan ini (II Sam. 5:5) yang merupakan masa suksesi yang penuh perselisihan, perang saudara serta penindasan oleh orang Filistin (bdg. II Sam. 3:4), dan ia langsung melangkah kepada rangkaian peristiwa mengenai penobatan Daud sebagai raja atas seluruh Israel (dari tahun 1003 sM hingga tahun 995 sM).

I Tawarikh 11:1-20:3 dengan demikian sama dengan II Samuel 5-10 dan memperjelasnya (dengan menghilangkan II Samuel 9 yang mengisahkan kebaikan hati Daud terhadap Mefiboset).

Bagian ini melukiskan keberhasilan Daud menduduki Yerusalem, yang akan menjadi "kota Daud", yaitu ibu kota pemerintahan politiknya, bersama dengan para pendukungnya yang dari kalangan militer (ps. 11-12).

Dikisahkan pula keberhasilannya untuk melepaskan diri dari kekuasaan orang Filistin (ps. 14) serta tindakannya memusatkan ibadah dengan menempatkan Tabut Perjanjian di Yerusalem sehingga Yerusalem juga menjadi pusat ibadah bangsa Israel (ps. 13; 15; 16).

Juga dicatat tentang serangkaian kemenangan pasukan Daud di segala penjuru (ps. 18-20).

Puncak semuanya terletak di dalam nubuat Allah yang disampaikan melalui nabi Natan (ps. 17). "Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan ... Aku akan menundukkan segala musuhmu" (17:8, 10).

Karena pesan yang membawa harapan tersebut tidak hanya untuk Daud pribadi tetapi juga untuk "umat-Ku Israel ... dalam masa yang masih jauh" (17:9, 17); untuk masyarakat yang dalam pergumulan pada zaman Ezra; untuk jemaat Anak Daud yang lebih besar itu yang mengenai Dia, Allah mengatakan, "Ia akan menjadi anak-Ku" (17:13); dan untuk kerajaan Mesias yang masih akan diwujudkan, yaitu Mesias yang takhtaNya akan kokoh untuk selama-lamanya (17:14).

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel