2 Tawarikh: Atalya Dibunuh dan Yoas Menjadi Raja
Senin, Mei 28, 2018
Edit
Klik:
2 Chronicles 22:10-23:21
2Ch 22:10 Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja dari kaum Yehuda.
2Ch 22:11 Tetapi Yosabat, anak perempuan raja, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur. Demikianlah Yosabat, anak perempuan raja Yoram, isteri imam Yoyada, --ia adalah saudara perempuan Ahazia--menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga ia tidak dibunuh Atalya.
2Ch 22:12 Maka tinggallah Yoas enam tahun lamanya bersama-sama mereka dengan bersembunyi di rumah Allah, sementara Atalya memerintah negeri.
2Ch 23:1 Tetapi dalam tahun ketujuh Yoyada memberanikan diri dan ia mengadakan persepakatan dengan para kepala pasukan seratus, yakni: Azarya bin Yeroham, Ismael bin Yohanan, Azarya bin Obed. Maaseya bin Adaya, dan Elisafat bin Zikhri.
2Ch 23:2 Mereka mengelilingi Yehuda dan mengumpulkan orang-orang Lewi dari semua kota di Yehuda serta kepala-kepala puak orang Israel, dan mereka semua datang ke Yerusalem.
2Ch 23:3 Lalu seluruh jemaah itu mengikat perjanjian dengan raja di rumah Allah. Kata Yoyada kepada mereka: "Lihatlah, anak raja! Biarlah ia memerintah, seperti yang telah difirmankan TUHAN tentang anak-anak Daud!
2Ch 23:4 Inilah yang harus kamu lakukan: sepertiga dari kamu, yakni yang selesai bertugas pada hari Sabat, baik imam maupun orang Lewi, haruslah menjadi penunggu pintu,
2Ch 23:5 sepertiga lagi haruslah berada di istana raja, dan sepertiga pula di pintu gerbang Dasar, sedang seluruh rakyat haruslah berada di pelataran rumah TUHAN.
2Ch 23:6 Siapapun tidak boleh memasuki rumah TUHAN selain dari pada para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas. Mereka boleh masuk, karena mereka kudus, tetapi seluruh rakyat haruslah mentaati peraturan TUHAN.
2Ch 23:7 Dalam pada itu orang-orang Lewi haruslah mengelilingi raja dari segala penjuru, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, dan siapa yang memasuki rumah itu haruslah dibunuh. Dan baiklah kamu menyertai raja setiap kali ia keluar atau masuk."
2Ch 23:8 Orang-orang Lewi dan seluruh Yehuda melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, karena imam Yoyada tidak membebaskan rombongan-rombongan itu.
2Ch 23:9 Lalu imam Yoyada memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak, utar-utar dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah Allah.
2Ch 23:10 Ia menempatkan seluruh rakyat, masing-masing dengan lembing di tangannya, di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja.
2Ch 23:11 Sesudah itu Yoyada dan anak-anaknya membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, lalu berserulah rakyat: "Hiduplah raja!"
2Ch 23:12 Ketika Atalya mendengar pekik rakyat yang berlari-lari menyambut raja dan memuji-muji dia, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN.
2Ch 23:13 Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiangnya pada jalan masuk, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri, sedang para penyanyi dengan alat-alat musik mereka, memimpin nyanyian puji-pujian. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berkata: "Khianat, khianat!"
2Ch 23:14 Tetapi imam Yoyada menyuruh keluar para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari antara barisan! Siapa yang memihak kepadanya harus dibunuh dengan pedang!" Sebab imam itu telah berkata tadinya: "Jangan kamu membunuhnya di rumah TUHAN!"
2Ch 23:15 Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia sampai ke jalan masuk istana raja pada pintu gerbang Kuda, dibunuhlah ia di situ.
2Ch 23:16 Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara dia dengan segenap rakyat dan raja, bahwa mereka menjadi umat TUHAN.
2Ch 23:17 Sesudah itu masuklah seluruh rakyat ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan mezbah-mezbahnya dan patung-patungnya dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu.
2Ch 23:18 Kemudian Yoyada menyerahkan pengawasan atas rumah TUHAN kepada imam-imam dan orang-orang Lewi, yang telah dibagi-bagi dalam rombongan oleh Daud untuk bertugas di dalam rumah TUHAN, yakni untuk mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN--seperti tertulis di dalam Taurat Musa--dengan sukaria dan dengan nyanyian menurut petunjuk Daud.
2Ch 23:19 Juga ditempatkannya penunggu-penunggu pintu pada pintu-pintu gerbang rumah TUHAN, supaya dalam hal apapun juga jangan masuk seseorang yang najis.
2Ch 23:20 Sesudah itu ia mengajak para kepala pasukan seratus, para pemuka, para pemerintah rakyat dan seluruh rakyat negeri, lalu membawa raja turun dari rumah TUHAN; mereka masuk ke istana raja melalui pintu gerbang Atas, lalu mendudukkan raja ke atas takhta kerajaan.
2Ch 23:21 Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang.
Tafsiran Wycliffe
Atalya (841-835 sM; 22:10-23:21).
Kisah ini sama dengan yang terdapat di II Raja-Raja 11.
Persekutuan Yosafat melalui pernikahan dengan keluarga Ahab telah nyaris membuat keturunan Daud punah dan Yehuda menjadi kafir.
Karena ratu Atalya, sesudah kematian satu-satunya putranya yang masih hidup, Ahazia, kemudian membunuh para cucu kerajaan dengan tujuan agar dirinya sendiri bisa menduduki takhta dan meresmikan penyembahan Baal aliran ibunya, Izebel sebagai agama negara di Yehuda.
Namun, masih tersisa satu putra Ahazia lagi, yaitu Yoas yang dilindungi oleh imam besar Yoyada (22:10-12).
Akhirnya, sesudah enam tahun, Yoyada menggalang sebuah pemberontakan yang menghasilkan penobatan Yoas (23:1-11), kematian Atalya (ay. 12-15) dan pengusiran penyembahan palsu yang diperkenalkan olehnya (ay. 16-21).
22:11. Yosabat (Yoseba, II Raj. 11:2) anak perempuan raja Yoram dan saudara perempuan Ahazia menyembunyikan keponakan laki-lakinya yang masih bayi, Yoas ... ke dalam gudang tempat tidur, maksudnya: gudang tempat penyimpanan perlengkapan tempat tidur.
Kemudian bayi tersebut dipindahkan ke Bait Allah (ay. 12) oleh imam besar Yoyada, suaminya Yosabat, yang jauh lebih tua darinya (bdg. 24:15).
23:1. II Raja-Raja 11:4 menjelaskan, bahwa kepala pasukan seratus adalah para perwira dari orang Kari (bdg. orang Kreti dalam tafsiran I Taw. 18:17) dan unsur lainnya dari pasukan pengawal raja.
2. Pengumpulan orang-orang Lewi ... serta kepala-kepala puak pastilah dilakukan dengan diam-diam sebab pemberontakan tersebut sangat tidak diduga oleh Atalya (ay. 13).
3. Mereka mengikat perjanjian dengan raja. Dengan Yoyada selaku pelindung raja (bdg. ay. 1; II Raj. 11:4). Sebuah contoh lagi dari perlunya persetujuan rakyat yang memainkan peranan demikian penting di dalam sejarah pergantian raja di Israel (bdg. tafsiran-tafsiran I Taw. 11:3; II Taw. 10:1).
4. Sepertiga ... yang selesai bertugas pada hari Sabat. Pada saat ini terjadi perubahan regu yang bertugas di Bait Allah (tafsiran-tafsiran I Taw. 24:4, 20).
Bagi mereka yang kemudian bertugas, sepertiga harus menjadi penunggu pintu, "di belakang para bentara penunggu" (II Raj. 11:6) sehingga menutup kemungkinan masuknya pihak-pihak non-Lewi yang tidak berkepentingan (ay. 6).
5. Sepertiga yang kedua bertugas di istana raja yang ketika itu di Bait Allah (bdg. 22:12; bukan istana Atalya yang tetap terbuka; (bdg. 23:12).
Sepertiga yang masih tersisa bertugas di pintu gerbang Dasar (maksudnya, pintu gerbang Sur; II Raj. 11:6), pintu gerbang Bait Allah yang tidak diketahui letaknya.
8. Bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu. Dua regu orang Lewi yang tidak bertugas tidak dibebaskan, tetapi harus mengawal raja (II Raj. 11:7), dengan bersenjatakan senjata-senjata yang ada di Bait Allah (23:9).
10. Ia menempatkan seluruh rakyat, maksudnya: para pemimpin non-Lewi (ay. 2) dan juga anggota pasukan pengawal raja yang dianggap setia oleh lima kepala pasukan seratus (ay. 1; II Raj. 11:6, 11) lengkap dengan senjata mereka di pelataran Bait Allah (ay. 5).
11. Mereka menyerahkan hukum Allah, mungkin Taurat Musa, kepada Yoas agar dapat dipakainya sebagai pedoman perilakunya ketika sudah menjadi raja (Ul. 17:18, 19).
14. Yoyada menyuruh keluar para kepala pasukan seratus untuk membawa Atalya keluar dari antara barisan. Maksudnya, untuk menggiring Atalya keluar dari wilayah Bait Allah dan membunuhnya serta semua pengikut yang mungkin berusaha untuk melindunginya.
16. Bersama dengan pemberontakan politik terjadi juga kebangunan rohani, bahwa raja, para imam dan seluruh rakyat menjadi umat Tuhan.
Termasuk di sini penegasan kembali landasan hukum kerajaan yang diperintah oleh Allah melalui raja dan rakyat (ay. 3).
17. Mereka ... membunuh Matan. Tindakan yang dituntut oleh Firman Allah dikenakan kepada semua orang yang menyeret orang lain menganut agama yang palsu (Ul. 13:5-10).
Dengan demikian mereka menghidupkan kembali penyembahan yang benar sebagaimana ketika Daud masih memerintah (ay. 18).
Para Pemimpin Yehuda (12:1-36:16).
Sembilan belas laki-laki dan satu orang perempuan yang menduduki takhta Daud dari tahun 930 sM hingga 586 sM sangat beragam wataknya mulai dari yang kokoh dan baik hingga yang lemah dan jahat.
Nasib setiap bangsa sebagian besar ditentukan oleh kaliber kepemimpinannya, dan hal ini sangat nyata di dalam kehidupan bangsa Israel di mana tangan Allah sering kali ikut campur tangan secara lebih nyata daripada di tempat lainnya.
Penulis Tawarikh dengan demikian memberikan dorongan kepada manusia sezamannya untuk menyerahkan diri kepada Allah dengan cara menunjukkan berdasarkan berbagai kelepasan Yehuda secara mukjizat oleh Allah pada masa lalu betapa "iman adalah kemenangan" yang dapat mengalahkan dunia (II Taw. 20:20).
Namun pada saat yang bersamaan, dan dari data sejarah yang sama pula, penulis Tawarikh mengingatkan mereka akan bahayanya berkompromi dengan dunia, bersikap acuh terhadap Hukum Taurat dan bertindak menyimpang dari Tuhan.
Sebab pola dasar dari sejarah Yehuda adalah kemerosotan religius.
Dosa demikian mengakar di dalam kehidupan mereka sehingga seorang Yosia sekalipun tidak mampu membalik arus: "Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan" (36;16).
Allah bisa menghukum umat yang telah dipilih-Nya!
Di dalam hal tertentu 12:1-36:16 sangat sama dengan I Raja-Raja 14:22; II Raja-Raja 24:20.
Akan tetapi, sebagian besar dari Kitab Raja-Raja dihilangkan, misalnya: kehidupan para nabi dan, tentu saja, juga seluruh sejarah kerajaan Israel di utara (bdg. Pendahuluan, Tujuan Penulisan).
Namun tentang Yehuda, penulis Tawarikh memberikan sejumlah teladan mengesankan tentang iman dan tentang kelepasan yang tidak ada paralelnya di dalam Kitab Raja-Raja.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.