2 Tawarikh: Harta Kekayaan Salomo

Klik:

2 Chronicles 1:14-17


2Ch 1:14 Salomo mengumpulkan juga kereta-kereta dan orang-orang berkuda, sehingga ia mempunyai seribu empat ratus kereta dan dua belas ribu orang berkuda, yang semuanya ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem.

2Ch 1:15 Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit.

2Ch 1:16 Kuda untuk Salomo didatangkan dari Misraim dan dari Kewe; saudagar-saudagar raja membelinya dari Kewe dengan harga pasar.

2Ch 1:17 Sebuah kereta yang didatangkan dari Misraim berharga sampai enam ratus syikal perak, dan seekor kuda sampai seratus lima puluh syikal; dan begitu juga melalui mereka dikeluarkan semuanya itu kepada semua raja orang Het dan kepada raja-raja Aram.


Tafsiran Wycliffe


14. Keberadaan kota-kota kereta milik Salomo (bdg. 9:25) sudah dipertegas oleh penggalian arkeologi.

Kegiatan penggalian yang dilaksanakan di Megido, tempat yang terletak di sebelah tenggara Gunung Karmel, telah menunjukkan adanya kandang kuda yang luas, terbuat dari batu dan mampu menampung sekitar empat ratus ekor kuda (William F. Albright, The Archaeology of Palestine, hlm. 124).

15. Pohon kayu aras ... yang tumbuh di Daerah Bukit. Ayat ini sama dengan 9:27. Bandingkan tafsiran I Tawarikh 27:28.

16. Dari Kewe. Naskah Ibrani mengatakan dari gewe yang artinya dari Kilikia, sebuah pusat penjualan kuda di wilayah utara (bdg. 9:28).

17. Sebuah kereta ... berharga sampai enam ratus syikal perak, dan seekor kuda sampai seratus lima puluh syikal. Satu syikal kurang lebih sama dengan dua perlima ons.

Dengan demikian harga sebuah kereta adalah sekitar lima ratus dolar dan seekor kuda seratus dua puluh lima dolar menurut perhitungan pada saat tafsiran ini ditulis, dengan catatan, bahwa daya beli zaman kuno jauh lebih besar.

Oleh karena itu, Hukum Taurat melarang pemilikan secara berlebihan hal-hal semacam itu (Ul. 17:16), yaitu dosa yang ke dalamnya Salomo jatuh karena kekayaannya.

Penobatan Salomo (1:1-17)

Sesaat sebelum menemui ajalnya, raja Daud telah menobatkan putranya menjadi raja Israel dan memastikan, bahwa seluruh pemimpin "mengakui kekuasaan raja Salomo" (I Taw. 29:24).

Sekalipun demikian, penobatan Salomo yang sesungguhnya adalah dengan penampakan Allah kepadanya di Gibeon (1:1-13).

Peristiwa ini, lebih dari hal lain apa pun dalam sejarah, menegaskan apa yang diajarkan Alkitab, bahwa "Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, ... maka hal itu akan diberikan kepadanya" (Yak. 1:5).

Dengan prinsip tersebut penulis Tawarikh membuka bagian kedua dari pengkajian akbarnya.

Dengan demikian sang penulis Tawarikh mengisahkan kembali I Raja-Raja 3:4-15 sekalipun dia menghilangkan pengesahan langsung dari Gibeon berupa keputusan Salomo atas pertikaian mengenai anak dua perempuan sundal (I Raj. 3:16-28) sebagai hal yang pribadi dan terbatas.

Sebagai gantinya penulis Tawarikh mengemukakan pengesahan ekonomisnya pada waktu kemudian, sebagaimana terlihat di dalam kemakmuran Israel secara nasional (II Taw. 1:14-17), sebuah nas yang mengisahkan hal yang sama dengan I Raja-Raja 10:26-29.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel