Mazmur 127: Berkat TUHAN Pangkal Selamat
Senin, Agustus 27, 2018
Edit
Klik:
Psalms 127
Psa 127:1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Psa 127:2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Psa 127:3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
Psa 127:4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Psa 127:5 Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 127. Ketergantungan Para Peziarah.
Didikan dalam mazmur ini merupakan ciri khas ajaran sastra Hikmat.
Yang ditekankan di sini adalah kesia-siaan usaha manusia tanpa pertolongan Allah.
Kendatipun maksud didikan yang mula-mula bersifat umum, mazmur ini ternyata mempunyai penerapan khusus sebagai nyanyian rakyat dari para peziarah.
1, 2. Ketergantungan Kepada Tuhan.
Jikalau bukan Tuhan yang membangun ... mengawal. Ketergantungan mutlak manusia kepada Allah dilukiskan dengan menyebut usaha-usaha mendasar manusia.
Membangun rumah, mengawal (menjaga) kota tidak mungkin berhasil (menurut ukuran keberhasilan ilahi), jika tidak mengikutsertakan Allah dalam rencana dan usaha-usaha manusia.
Bahkan, orang yang rajin pun, yang bekerja dari pagi buta hingga larut malam tidak dapat mengharapkan keberhasilan tanpa berkat-berkat dan perkenan Allah.
3-5. Harta Pusaka Dari Tuhan.
Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan. Konsep mengenai perlunya bergantung kepada Allah dipakai untuk membangun sebuah keluarga (bdg: Kej. 30:2).
Pengakuan, bahwa anak-anak adalah anugerah Allah merupakan dasar untuk membangun rumah tangga, atau keluarga yang berhasil.
Sukacita dan perlindungan digambarkan sebagai buah yang lebat dari hal membesarkan dan mendidik anak-anak.
Terutama yang penting ialah anak-anak dari masa muda seseorang, yang dapat melindungi dia (orang tua) dan membela kepentingannya pada masa tuanya, terhadap para musuhnya di hadapan pengadilan lokal di depan pintu gerbang kota.
JILID V. MAZMUR 107-150.
Jilid kelima dari lima bagian ini mencakup beberapa koleksi atau kelompok mazmur yang lebih kecil.
Nyanyian-nyanyian Ziarah dan Mazmur-mazmur Haleluya (111-113, 115-117, 146-150) jelas adalah bagian inti yang di sekitarnya mazmur-mazmur lain dikelompokkan bersama.
Sebelum ada pembagian menjadi lima bagian ini, mungkin ada pembabakan menjadi tiga bagian di mana Jilid IV dan V merupakan sebuah kumpulan besar.
Seluruh bagian secara nyata memperlihatkan tujuan liturgis; yang menimbulkan rasa ibadah bersama yang mendalam, yang mencapai puncak dalam kata-kata penutup Mazmur 150: "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Haleluya."
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.