Mazmur 69: Doa Dalam Kesesakan
Selasa, Agustus 07, 2018
Edit
Klik:
Psalms 69
Psa 69:1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari Daud. (69-2) Selamatkanlah aku, ya Allah, sebab air telah naik sampai ke leherku!
Psa 69:2 (69-3) Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku.
Psa 69:3 (69-4) Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku.
Psa 69:4 (69-5) Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.
Psa 69:5 (69-6) Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu.
Psa 69:6 (69-7) Janganlah mendapat malu oleh karena aku orang-orang yang menantikan Engkau, ya Tuhan, ALLAH semesta alam! Janganlah kena noda oleh karena aku orang-orang yang mencari Engkau, ya Allah Israel!
Psa 69:7 (69-8) Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela, noda meliputi mukaku.
Psa 69:8 (69-9) Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku;
Psa 69:9 (69-10) sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
Psa 69:10 (69-11) Aku meremukkan diriku dengan berpuasa, tetapi itupun menjadi cela bagiku;
Psa 69:11 (69-12) aku membuat kain kabung menjadi pakaianku, aku menjadi sindiran bagi mereka.
Psa 69:12 (69-13) Aku menjadi buah bibir orang-orang yang duduk di pintu gerbang, dengan kecapi peminum-peminum menyanyi tentang aku.
Psa 69:13 (69-14) Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
Psa 69:14 (69-15) Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!
Psa 69:15 (69-16) Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
Psa 69:16 (69-17) Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!
Psa 69:17 (69-18) Janganlah sembunyikan wajah-Mu kepada hamba-Mu, sebab aku tersesak; segeralah menjawab aku!
Psa 69:18 (69-19) Datanglah kepadaku, tebuslah aku, bebaskanlah aku oleh karena musuh-musuhku.
Psa 69:19 (69-20) Engkau mengenal celaku, maluku dan nodaku; semua lawanku ada di hadapan-Mu.
Psa 69:20 (69-21) Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati.
Psa 69:21 (69-22) Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
Psa 69:22 (69-23) Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi jerat, dan selamatan mereka menjadi perangkap.
Psa 69:23 (69-24) Biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat; buatlah pinggang mereka goyah senantiasa!
Psa 69:24 (69-25) Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka, dan biarlah murka-Mu yang menyala-nyala menimpa mereka.
Psa 69:25 (69-26) Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya.
Psa 69:26 (69-27) Sebab mereka mengejar orang yang Kaupukul, mereka menambah kesakitan orang-orang yang Kautikam.
Psa 69:27 (69-28) Tambahkanlah salah kepada salah mereka, dan janganlah sampai Engkau membenarkan mereka!
Psa 69:28 (69-29) Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar!
Psa 69:29 (69-30) Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!
Psa 69:30 (69-31) Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
Psa 69:31 (69-32) pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.
Psa 69:32 (69-33) Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!
Psa 69:33 (69-34) Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.
Psa 69:34 (69-35) Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
Psa 69:35 (69-36) Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya;
Psa 69:36 (69-37) anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 69. Doa Memohon Pembalasan.
Di sini seorang yang sangat putus asa sedang meratapi keadaannya.
Penindasan atas dirinya dipandang sebagai akibat dari keyakinan agamanya.
Dengan menggebu-gebu, dia memohon pembalasan terhadap para penganiayanya.
Keadaan pikirannya yang cemas, telah membuat suasana kejiwaannya sering berubah.
Tetapi, keputusasaannya berubah menjadi kemenangan, dan keluhannya menjadi puji-pujian, sesudah dia menyuarakan segala perasaan di dalam batinnya.
2-7. Keluhannya yang Pokok.
Selamatkanlah aku ... aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam. Melalui sebuah frasa singkat, pemazmur berseru meminta pertolongan, lalu dia menggambarkan keadaannya.
Kata-kata: air, rawa, air yang dalam, dan gelombang pasang, dipakai untuk memperlihatkan penderitaannya yang amat sangat.
Musuh-musuhnya banyak, penuh kebencian dan sangat kuat.
Dia sungguh memperhatikan, agar cela yang menimpanya tidak merugikan orang-orang saleh lainnya, yang melihat dirinya sebagai contoh.
8-13. Sebab yang Pokok.
Sebab oleh karena Engkaulah. Kesetiaannya, kesungguhannya, dan semangat militannyalah yang telah membuat dia menderita.
Kelihatannya dia telah berjuang menentang bentuk-bentuk ekspresi keagamaan yang liberal dan populer pada zamannya.
Karena itu semua, dia menjadi sasaran olok-olok masyarakat, dan lelucon para pemabuk.
14-19. Permohonan yang Makin Intensif.
Aku berdoa kepada-Mu. Melalui permohonan singkat dan cepat, dia meminta kelepasan dan pembenaran.
Keluhannya yang terdahulu diulangi, tetapi menjadi hal yang kurang penting dibanding permohonannya agar segera ditolong.
20-29. Kutuk yang Tajam.
Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka. Permohonan-permohonan, agar Allah melakukan pembalasan ini didasarkan pada ikut sertanya Allah dalam kemarahan sengit pemazmur.
Mereka adalah musuh-musuh Allah, juga musuh-musuhnya.
Kemarahan yang sengit ini mencapai puncaknya pada seruan, agar mereka dihapuskan dari buku kehidupan (bdg. Kel. 32:32; Flp. 4:3; Why. 13:8; 20:15).
Para penulis Injil mungkin mengenal betul ayat 22, ketika mereka melukiskan kesengsaraan Kristus (Mat. 27:34; Mrk. 15:23; Yoh. 19:29).
30-37. Kelepasan yang Pasti.
Keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku. Nazar untuk memuji Tuhan dengan nyanyian syukur, seperti tercatat pada ayat berikutnya, rupanya menyiratkan, bahwa permohonan ini pasti akan dikabulkan.
Menarik untuk diperhatikan, bahwa pandangan pemazmur mengenai persembahan kurban, mungkin yang menyebabkan perlawanannya.
Mazmur ini ditutup dengan suasana puji-pujian yang kuat, karena langit dan bumi diajak ikut memuji Tuhan dengan koor tersebut.
JILID II. Mazmur 42-72.
Jilid kedua dari lima bagian Kitab Mazmur rupanya merupakan bagian dari koleksi yang lebih besar, yakni Mazmur 42-83, di mana Allah disebut dengan nama `Èlõhîm, bukan Yahweh, pada kebanyakan dari bagian tersebut.
Elohim digunakan sebanyak 164 kali, sedang Yahweh hanya 30 kali dalam Jilid II.
Dalam koleksi yang lebih besar itu, dapat ditemukan beberapa koleksi lebih kecil: satu berhubungan dengan kaum Lewi yang disebut Bani Korah; satu lagi dikaitkan dengan Daud; dan satu menyebut nama Asaf.
Di samping koleksi-koleksi ini, Jilid II juga mencakup satu mazmur tanpa nama pengarang, dan satu mazmur yang dikaitkan dengan Salomo.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.