Mazmur 100: Pujilah Allah Dalam Bait-Nya

Klik:

Psalms 100


Psa 100:1 Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi!

Psa 100:2 Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!

Psa 100:3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

Psa 100:4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!

Psa 100:5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.


Tafsiran Wycliffe


Mazmur 100. Pentingnya Beribadah.

Dua panggilan beribadah menjadi ciri khas nyanyian pujian yang singkat, namun indah ini.

Pasti mazmur ini dipakai sebagai nyanyian arak-arakan, dan rupanya telah ditulis untuk tujuan ini.

Ayat 3 dan 5 memberikan pernyataan singkat mengenai ajaran agama Yahudi.

1-3. Arak-arakan Penuh Sukacita.

Bersorak-soraklah bagi Tuhan. Seruan pertama untuk beribadah ini sangat mungkin dibawakan oleh paduan suara di luar pelataran Bait Suci.

Yang paling perlu bagi ibadah seperti itu ialah pengenalan akan Allah, yakni pengakuan, bahwa Tuhan adalah Allah, Sang Pencipta, dan Gembala umat-Nya Israel.

Dan pengetahuan ini menimbulkan pujian, kegembiraan dan nyanyian penuh sukacita.

4, 5. Masuk dengan Penuh Syukur.

Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur. Panggilan kedua untuk beribadah ini sangat mungkin adalah ajakan dari kelompok paduan suara dalam pelataran Bait Suci.

Para penyembah, sementara mendekati pintu gerbang, diajak meneruskan ibadah mereka dengan memasuki pintu gerbang kemudian pelataran Bait Suci.

Hal-hal penting selanjutnya dari ibadah ialah nyanyian syukur, puji-pujian, doa, dan pengenalan lebih lanjut akan sifat Allah.

Kapan pun, para penyembah harus mengenal sifat-sifat Allah seperti kebaikan, kasih dan kesetiaan.

JILID IV. Mazmur 90-106.

Bagian pokok keempat dari Kitab Mazmur sebenarnya merupakan bagian dari sebuah koleksi yang lebih besar, mencakup Mazmur 90-150.

Pemutusan pada Mazmur 106 kelihatannya dibuat untuk memudahkan, sebab gagasan menonjol yang sama dilanjutkan dalam Mazmur 107.

Kendatipun mazmur-mazmur dalam Jilid I terutama bersifat pribadi dan mazmur-mazmur dalam Jilid II dan III pada umumnya untuk bangsa, bagian selebihnya dari Mazmur pada dasarnya bersifat liturgis, atau berhubungan dengan tata ibadah.

Penekanannya adalah pada ibadah umat Allah ketika mereka mempersembahkan pujian-pujian dan ucapan syukur, yang bentuknya cocok untuk ibadah di Bait Suci.

Nama perjanjian untuk Allah, yakni Yahweh, menonjol.

Nama itu muncul pada setiap mazmur dalam Jilid IV, dan tidak muncul hanya pada dua mazmur dalam Jilid V.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel