Amsal 22:17-24:34: Amsal-amsal Orang Bijak

Klik:

Proverbs 22:17-24:34


Pro 22:17 Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku.

Pro 22:18 Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu.

Pro 22:19 Supaya engkau menaruh kepercayaanmu kepada TUHAN, aku mengajarkannya kepadamu sekarang, ya kepadamu.

Pro 22:20 Bukankah aku telah menulisnya kepadamu dulu dengan nasihat dan pengetahuan,

Pro 22:21 untuk mengajarkan kepadamu apa yang benar dan sungguh, supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat kepada yang menyuruh engkau.

Pro 22:22 Janganlah merampasi orang lemah, karena ia lemah, dan janganlah menginjak-injak orang yang berkesusahan di pintu gerbang.

Pro 22:23 Sebab TUHAN membela perkara mereka, dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka.

Pro 22:24 Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah,

Pro 22:25 supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri.

Pro 22:26 Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang.

Pro 22:27 Mengapa orang akan mengambil tempat tidurmu dari bawahmu, bila engkau tidak mempunyai apa-apa untuk membayar kembali?

Pro 22:28 Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, yang ditetapkan oleh nenek moyangmu.

Pro 22:29 Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.

Pro 23:1 Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik apa yang ada di depanmu.

Pro 23:2 Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!

Pro 23:3 Jangan ingin akan makanannya yang lezat, itu adalah hidangan yang menipu.

Pro 23:4 Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.

Pro 23:5 Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.

Pro 23:6 Jangan makan roti orang yang kikir, jangan ingin akan makanannya yang lezat.

Pro 23:7 Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia. "Silakan makan dan minum," katanya kepadamu, tetapi ia tidak tulus hati terhadapmu.

Pro 23:8 Suap yang telah kaumakan, kau akan muntahkan, dan kata-katamu yang manis kausia-siakan.

Pro 23:9 Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak.

Pro 23:10 Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, dan memasuki ladang anak-anak yatim.

Pro 23:11 Karena penebus mereka kuat, Dialah yang membela perkara mereka melawan engkau.

Pro 23:12 Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.

Pro 23:13 Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan.

Pro 23:14 Engkau memukulnya dengan rotan, tetapi engkau menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati.

Pro 23:15 Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita.

Pro 23:16 Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur.

Pro 23:17 Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.

Pro 23:18 Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

Pro 23:19 Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.

Pro 23:20 Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging.

Pro 23:21 Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping.

Pro 23:22 Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.

Pro 23:23 Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.

Pro 23:24 Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia.

Pro 23:25 Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau.

Pro 23:26 Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.

Pro 23:27 Karena perempuan jalang adalah lobang yang dalam, dan perempuan asing adalah sumur yang sempit.

Pro 23:28 Bahkan, seperti penyamun ia menghadang, dan memperbanyak pengkhianat di antara manusia.

Pro 23:29 Siapa mengaduh? Siapa mengeluh? Siapa bertengkar? Siapa berkeluh kesah? Siapa mendapat cidera tanpa sebab? Siapa merah matanya?

Pro 23:30 Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran.

Pro 23:31 Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya, dan mengilau dalam cawan, yang mengalir masuk dengan nikmat,

Pro 23:32 tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak.

Pro 23:33 Lalu matamu akan melihat hal-hal yang aneh, dan hatimu mengucapkan kata-kata yang kacau.

Pro 23:34 Engkau seperti orang di tengah ombak laut, seperti orang di atas tiang kapal.

Pro 23:35 Engkau akan berkata: "Orang memukul aku, tetapi aku tidak merasa sakit. Orang memalu aku, tetapi tidak kurasa. Bilakah aku siuman? Aku akan mencari anggur lagi."

Pro 24:1 Jangan iri kepada orang jahat, jangan ingin bergaul dengan mereka.

Pro 24:2 Karena hati mereka memikirkan penindasan dan bibir mereka membicarakan bencana.

Pro 24:3 Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan,

Pro 24:4 dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.

Pro 24:5 Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat.

Pro 24:6 Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.

Pro 24:7 Hikmat terlalu tinggi bagi orang bodoh; ia tidak membuka mulutnya di pintu gerbang.

Pro 24:8 Siapa selalu merencanakan kejahatan akan disebut penipu.

Pro 24:9 Memikirkan kebodohan mendatangkan dosa, dan si pencemooh adalah kekejian bagi manusia.

Pro 24:10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

Pro 24:11 Bebaskan mereka yang diangkut untuk dibunuh, selamatkan orang yang terhuyung-huyung menuju tempat pemancungan.

Pro 24:12 Kalau engkau berkata: "Sungguh, kami tidak tahu hal itu!" Apakah Dia yang menguji hati tidak tahu yang sebenarnya? Apakah Dia yang menjaga jiwamu tidak mengetahuinya, dan membalas manusia menurut perbuatannya?

Pro 24:13 Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu.

Pro 24:14 Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang.

Pro 24:15 Jangan mengintai kediaman orang benar seperti orang fasik, jangan merusak rumahnya.

Pro 24:16 Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

Pro 24:17 Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,

Pro 24:18 supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu.

Pro 24:19 Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik.

Pro 24:20 Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam.

Pro 24:21 Hai anakku, takutilah TUHAN dan raja; jangan melawan terhadap kedua-duanya.

Pro 24:22 Karena dengan tiba-tiba mereka menimbulkan bencana, dan siapa mengetahui kehancuran yang didatangkan mereka?

Pro 24:23 Juga ini adalah amsal-amsal dari orang bijak. Memandang bulu dalam pengadilan tidaklah baik.

Pro 24:24 Siapa berkata kepada orang fasik: "Engkau tidak bersalah", akan dikutuki bangsa-bangsa, dilaknatkan suku-suku bangsa.

Pro 24:25 Tetapi mereka yang memberi peringatan akan berbahagia, mereka akan mendapat ganjaran berkat.

Pro 24:26 Siapa memberi jawaban yang tepat mengecup bibir.

Pro 24:27 Selesaikanlah pekerjaanmu di luar, siapkanlah itu di ladang; baru kemudian dirikanlah rumahmu.

Pro 24:28 Jangan menjadi saksi terhadap sesamamu tanpa sebab, dan menipu dengan bibirmu.

Pro 24:29 Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."

Pro 24:30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.

Pro 24:31 Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.

Pro 24:32 Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran.

Pro 24:33 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,"

Pro 24:34 maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.


Tafsiran Wycliffe


III. Amsal-amsal Orang Bijak, Tiga Puluh Amsal. 22:17-24:22.

Bagian sebelumnya, 10:1-22:16, memakai judul: "Beberapa Macam Amsal Salomo."

Bagian itu hampir seluruhnya terdiri atas ayat-ayat dua bagian. Bagian yang sekarang ini terdiri atas satuan-satuan lebih panjang, sering merupakan bait-bait empat bagian, atau "tetrastichs" (mis, ay. 23).

Tidaklah tepat untuk mengatakan, seperti Oesterley dan Fritsch, bahwa pada LXX, 22:17 mempunyai judul "Amsal-amsal Orang Bijak," sebab dalam bahasa Yunani, "Amsal-amsal" berkedudukan sebagai pelengkap sebuah kata kerja (kasus datif), sementara dalam judul kata itu tentu merupakan kasus nominatif.

Terjemahan LXX agak bebas, tetapi pada hakikatnya menyerupai teks Ibrani, kecuali bahwa LXX memasukkan dua kata dari ayat 18 ke dalam ayat 17.

Frasa "Amsal-amsal Orang Bijak," yang terdapat dalam teks Yunani maupun teks Ibrani, bagaimanapun memang secara cocok menandai bagian ini.

A. AMSAL-AMSAL YANG MEMILIKI PERSAMAAN DENGAN HIKMAT BANGSA MESIR. 22:17-23:12.

Berbagai persamaan dari bagian ini dengan Wisdom of Amen-em-Opet (Hikmat dari Amen-em-Opet) diangkat dari ANET, dan bisa dengan baik ditemukan dengan mengacu pada tabel di bagian bawah dari hlm. 424 dalam karya itu. (Untuk melihat pembahasan tentang persamaan-persamaan ini dan artinya, lihat Pendahuluan, Amsal dan Sastra Hikmat Lain.)

17. Pasanglah telingamu. Persamaan antara ayat ini dengan Pengantar dari karya bangsa Mesir itu telah banyak ditonjolkan.

Tetapi, pernyataan-pernyataan seperti, "Berilah telinga," "Dengarkanlah amsal-amsal hikmat," cukup umum dan ditemukan di mana-mana dalam Kitab Mazmur dan Kitab Amsal.

18. Semuanya itu tersedia pada bibirmu. Oesterley dan Fritsch berpendapat, bahwa kata semuanya, tidak masuk akal.

Mereka menyarankan untuk menerjemahkan kata itu dengan peg (tingkatan), sebab paralelnya dengan bahasa Mesir dalam Amenem-Opet memakai sebuah kata tidak jelas yang bisa berarti seperti itu.

Tetapi, kata "peg" nyaris tidak lebih cocok daripada "semuanya".

Tidak ada alasan yang tepat untuk mengubahnya.

LXX untuk kata tersebut memakai hama, "bersama-sama."

19. Ya kepadamu. Toy dan Oesterley keberatan terhadap kata-kata ini, sebab merupakan pleonasme, atau pemakaian kata yang tidak perlu.

Tetapi, kita tidak bisa menilai bahasa Ibrani berdasarkan pengertian kita tentang pleonasme.

Greenstone mengutip Amsal 23:15 dan I Raja-raja 21:19 untuk menunjukkan fraseologi yang sangat mirip.

20. Beberapa perkara yang indah-indah (Alkitab TL). Para penafsir terdahulu dan BDB bergumul dengan kata ini yang berasal dari akar kata untuk kata tiga.

Kata ini digunakan di tempat lain hanya dalam frasa, yesterday three days, yang berarti "dulu."

Perubahan sedikit pada huruf-huruf hidupnya yang ditunjukkan oleh pernyataan dalam bahasa Mesirnya (lihat, Pendahuluan, Amsal dan Sastra Hikmat Lain) untuk menjadi "tiga puluh" merupakan solusi yang menggembirakan.

Kemudian, kata tersebut dipakai untuk menyebut tiga puluh Amsal berikutnya dalam bagian ini.

Menurut Toy, masuknya tulisan tersebut pada ayat ini tidak lazim dalam Amsal dan menunjuk pada suatu tanggal yang lebih belakangan.

Dengan mendukung pendapat, bahwa ada ketergantungan pada tulisan bangsa Mesir, Oesterley menyimpulkan sebaliknya.

21. Supaya engkau dapat memberikan jawaban yang tepat. Oesterley membandingkan hal ini dengan karya bangsa Mesir, "membawa laporan kepada orang yang mengutusnya," yaitu mengaitkannya dengan penyampaian pesan secara benar.

Tetapi, ayat-ayat berikutnya bukan berupa petunjuk-petunjuk untuk para pengirim berita.

Sesungguhnya, bahkan hikmat Mesir pun jelas mempunyai pengertian yang lebih dalam, sebab di situ dilanjutkan: "untuk memimpin dia ke jalan kehidupan."

Teks Ibrani memakai bentuk jamak - "pada orang-orang yang mengutus engkau."

Barangkali LXX mempunyai pengertian yang benar: "Berikanlah jawaban yang benar kepada orang-orang yang bertanya kepadamu" (bdg. I Ptr. 3:15).

23. Sebab TUHAN membela perkara mereka. Ini tidak ada paralelnya dalam Amen-em-Opet.

Bagaimanapun, karya bangsa Mesir tersebut hanya memberikan pernyataan-pernyataan (diktum-diktum) moral berdasarkan akal sehat.

Amsal menyerap diktum-diktum ini dari banyak sumber, dan menjadikannya sebagai latar belakang pengajaran ilahi.

24. Orang yang lekas gusar ... seorang pemarah. Harfiahnya, seorang tukang marah ... seorang yang suka murka.

Amsal 29:22 memiliki fraseologi yang mirip, tetapi kebalikannya: "Si pemarah ... orang yang lekas gusar."

Hikmat Mesir yang mirip ialah: "Jangan bergaul dengan orang pemarah atau mengunjunginya untuk bercakap-cakap."

Beberapa kali Amen-em-Opet membedakan orang "pemarah" dengan orang yang "tenang"; yakni antara orang yang impulsif dengan orang yang saleh dan rendah hati. (ANET, hlm. 422, cat. 7).

25. Supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya. Hikmat bangsa Mesir yang diduga mirip itu, "Supaya jangan kengerian menghanyutkan engkau," tidak meyakinkan.

26. Yang membuat persetujuan. Tidak ada yang dinyatakan paralel dengan 22:26,27.

Mengenai bahaya menjadi penanggung, lihat tafsiran atas 6:1.

28. Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama. Hikmat Mesir mengatakan, "Jangan memindahkan batas tanah pada perbatasan tanah yang subur ... atau melanggar batas tanah milik seorang janda."

Memindahkan batas tanah berarti memalsukan survei tanah dan mencuri tanah (bdg. Ul. 19:14 dan 27:17).

Ayat ini tidak mengajarkan pemujaan terhadap batas-batas historis, tetapi menghormati hak milik perorangan.

Amsal bangsa Mesir memiliki kemiripan, tetapi secara khusus disesuaikan dengan Lembah Nil.

Ada yang berpendapat (Toy, hlm. viii), bahwa pengulangan sebuah Amsal mendukung dugaan adanya dua kumpulan, sebab satu pengarang tidak akan mengulangi karyanya sendiri.

Akan tetapi, dalam kumpulan berisi "tiga puluh" tersebut, Amsal ini muncul untuk kali kedua, tetapi dengan penutup berbeda (23:10).

Yang menarik, versi bahasa Inggris dari Amen-em-Opet juga mengandung pengulangan tiga baris teks (ANET, hlm. 422, kol. 2; hlm. 423, kol. 2).

Karena pengulangan seperti itu kelihatannya mempunyai tujuan, maka pengulangan itu tidak mungkin dipakai untuk membuktikan adanya dua penulis. (Bdg. Pendahuluan, Kumpulan-kumpulan dalam Kitab Amsal).

29. Orang yang cakap dalam pekerjaannya. Karena orang Mesir mengatakan, "Ahli kitab yang berpengalaman dalam pekerjaannya, dia ternyata pantas menjadi anggota keluarga istana," dan karena dalam Perjanjian Lama kata cakap kadang-kadang dikaitkan dengan ahli-ahli kitab, maka Oesterley dan Fritsch menganggap yang dimaksudkan di sini ialah ahli kitab.

Tetapi, tidak ada jaminan untuk pembatasan ini.

Bangsa Mesir dalam Amen-em-Opet dan dalam karya lain ("In Praise of Learned Scribes," ANET, hlm. 432, 434) mengagungkan pekerjaan para ahli kitab sebagai profesi yang lebih tinggi daripada semua profesi lain.

Orang Ibrani menghormati kecakapan dalam pekerjaan apa pun.

23:1. Duduk makan dengan seorang pembesar. Rasanya dangkal untuk mengatakan seperti Fritsch dan Oesterley, bahwa ini berbicara tentang tata cara yang sopan di meja makan.

Sebaliknya, yang dimaksudkan adalah hubungan seseorang dengan lingkungan istana.

Amsal ini menasihatkan orang untuk takut dan berhati-hati di hadapan seorang raja.

Intinya, bahwa perjamuan dengan raja bukan sekadar untuk makan kenyang, melainkan untuk bercakap-cakap.

Kita mendapatkan gambaran tentang perjamuan seorang raja, yang disertai diskusi dalam Letter of Aristeas, baris 236-274 (R.H. Charles, The Apocrypha and Pseudepigrapha of the Old Testament, 11, 117, 118), di mana utusan bangsa Yahudi kepada Ptolemeus diuji oleh raja tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan ketika berada di meja makan.

Paralel Amsal ini dalam Amen-em-Opet berbunyi, "Jangan memakan roti di hadapan seorang pembesar ... perhatikan piring yang ada di hadapanmu."

Perbedaan-perbedaannya sama pentingnya dengan kemiripan-kemiripannya.

Dalam Amsal, sikap terhadap raja (bdg. juga 25:6,7) merupakan latar belakang untuk peringatan dalam 23:4,5, yang menentang ambisi akan kekayaan, kekuasaan atau kemajuan hidup yang tidak pasti.

2. Pisau pada lehermu. Mengekang nafsu makan dengan maut.

5. Mengamat-amatinya. Harfiahnya, kalau engkau mengarahkan matamu pada kekayaan, pada gilirannya kekayaan akan terbang lenyap.

Yang diduga merupakan paralelnya dalam Hikmat bangsa Mesir menunjuk pada kekayaan yang diperoleh melalui perampokan.

6. Mata yang jahat, atau an evil eye dalam AV. Ini bukan mata pemikat jahat seperti dalam takhayul.

LXX telah melakukan kekeliruan melalui bentuk ini.

Frasa itu muncul dalam 28:22, namun tidak banyak menjelaskan; tetapi Greenstone, Toy, dan Delitzsch membandingkan 23:6 dengan 22:9, di mana good of eye (mata yang baik) berarti "orang yang pemurah".

Jadi, di sini RSV, the stingy man, benar dan begitu juga Alkitab Indonesia TB, "orang yang kikir." Paralelnya dalam Amsal Mesir hanya kira-kira.

Jangan ingin akan makanannya yang lezat. Diulang dari 23:3. Itu seharusnya dipotong dari ayat 3, demikian menurut Toy dan Oesterley; tetapi tidak ada pembenaran untuk pemotongan itu.

8. Kata-katamu yang manis kausia-siakan. Bdg. ayat 9. "Orang bebal" itu akan meremehkan kata-katamu yang bijak.

Paralel ini membantu mengidentifikasi "orang bebal" dalam 23:9 dengan orang kikir dalam ayat 6, 7.

10. Batas tanah yang lama. Lihat 22:28. Di sini paralel dengan Amen-em-Opet berakhir.

12. Arahkanlah perhatianmu. Kata-kata ini menunjukkan bagian baru dari "tiga puluh" Amsal (bdg. judul dari 22:17).

B. AMSAL-AMSAL YANG TIDAK MEMILIKI PERSAMAAN DENGAN HIKMAT BANGSA MESIR. 23:13-24:22.

Mengherankan, bahwa Amsal-amsal yang diduga paralel dengan hikmat bangsa Mesir tiba-tiba berakhir, dan dua pertiga terakhir dari bagian berisi "tiga puluh" Amsal ini hanya mempunyai satu Amsal yang diduga paralel dengan tiga puluh pasal karya bangsa Mesir itu.

13. Jangan menolak didikan. Mengenai pemakaian tongkat, lihat tafsiran atas 13:24.

14. Menyelamatkan nyawanya dari dunia orang mati. Terjemahan AV ini terlalu spesifik.

Kata nyawa seringkali hanya berarti orang itu (bdg. Mzm. 107:9 dan banyak contoh lain dalam konkordansi).

Kata Syeol (dunia orang mati) bisa berarti dan sering kali memang berarti kubur (lihat Kej. 42:38; Yes. 14:11; dan tafsiran atas Ams. 1:12; 2:18).

Pernyataan paralel dari 23:13 ialah "dia tidak akan binasa."

Ayat itu mungkin bukan berarti, bahwa pukulan akan menyelamatkan jiwa sang anak (Greenstone), melainkan bahwa pukulan akan berguna secara rohani dan akan menyelamatkan dia dari mati sebelum waktunya (Delitzsch, Toy).

Oesterley memberikan pendapat menarik, bahwa Amsal ini mempunyai persamaan dengan petuah-petuah Ahikar.

Tetapi, bentuk petuah-petuah tersebut lebih menyerupai 23:14 dalam salinan Elefantine tentang Ahikar daripada salinan-salinan lain, yang agaknya menunjukkan bentuk aslinya dari Babel.

Dia berkesimpulan, bahwa orang-orang Yahudi di Mesir mengambil dari Ahikar bangsa Mesir untuk ayat dalam Kitab Amsal ini.

Karena itu, bagian Amsal ini berasal dari zaman sebelum abad kelima SM (bdg. Pendahuluan, Amsal dan Sastra Hikmat Lain).

15. Hai anakku. Ini adalah sub-bagian baru yang ditandai dengan pembicaraan lebih panjang mengenai topik ini.

16. Jiwaku. Secara harfiah, ginjal.

Bahasa Ibrani menggunakan ginjal dan hati (liver) sebagai istilah psikologis, sangat mirip dengan kebiasaan kita memakai kata "hati."

Bagi orang Ibrani, "hati" lebih mendekati kata "pikiran atau akal budi" yang kita pakai.

20. Janganlah engkau ada di antara peminum anggur. Kata sâbâ' hanya muncul di sini dan dalam Ulangan 21:20; Yesaya 56:12; Nahum 1:10.

Peminum anggur bukanlah terjemahan yang tepat.

Kata itu tidak terlalu merujuk kepada kebiasaan minum seseorang, melainkan lebih kepada tindakannya meminum minuman keras (Yes. 56:12).

Delitzsch mengartikannya sebagai "meminum anggur atau minuman-minuman memabukkan lainnya."

21. Pelahap. Kelihatannya tidak ada pembenaran untuk terjemahan ini.

Kata tersebut dipergunakan di dalam Ulangan 21:20; Amsal 23:20; 28:7; Ratapan 1:8, 11; Yeremia 15:19; dan sebuah kata turunan dipergunakan dalam Mazmur 12:9.

Dalam lima dari penggunaannya dalam ayat-ayat tersebut soal makan makanan sama sekali tidak terdapat dalam konteksnya.

Arti pokoknya ialah menjadi "ringan," "tidak berharga."

Kata itu lebih mengacu pada kegaduhan suatu pesta daripada hal makan berlebihan (bdg. Ams. 23:20).

26-28. Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku. Satu ajakan serius yang menuntut perhatian si pendengar.

Mengenai celaan terhadap perzinahan bdg. Amsal 5; 7; 9.

29. Siapa mengaduh ... mengeluh? Kelihatannya bagian ini bukan sekadar celaan terhadap kebiasaan minum minuman keras berlebihan, melainkan anjuran untuk menghindari minuman tersebut karena akibat-akibatnya yang fatal.

Bandingkan tafsiran untuk 3:10, di mana disebut tentang minuman yang tidak memabukkan.

30. Duduk dengan anggur sampai jauh malam. Sebenarnya, satu kata berasal dari kata depan (preposisi) yang umum "sesudah," dan artinya "tertinggal di belakang."

Mazmur 127:2 menggunakan kata itu dengan arti tinggal "sampai jauh malam" dalam kecemasan.

Dalam Yesaya 5:11, kata itu dipakai dalam nas yang serupa dengan nas kita ini untuk mengacu pada soal tinggal sampai larut malam untuk meminum minuman keras.

Betapa menyedihkan kebiasaan yang sudah ada sejak dahulu itu.

Anggur campuran. Lihat tafsiran atas 9:2.

31. Mengilau dalam cawan. Ini menekankan daya pesona minuman tersebut. Secara harfiah, menunjukkan daya tariknya.

Salinan RSV, sparkles (berkilau-kilauan).

Mengalir masuk dengan nikmat. Arti harfiahnya, terus langsung. RSV, masuk dengan lancar.

32. Tetapi kemudian. Hukuman yang tegas. "Jangan melihat" (ay. 31), karena luar biasa akibat-akibat akhirnya. Kamu tidak akan meluncur jatuh, jika tidak pernah mulai menuruni tangga itu.

Betapa kuat dan mengenanya perbandingan itu dengan bisa seekor ular.

Apakah pengarang tampaknya menunjukkan, bahwa minum sedikit saja tidak apa-apa, tetapi tidak boleh berlebihan? Tidak begitu sikap kita terhadap bisa seekor ular.

Menyemburkan bisa. Makna dari kata Ibraninya tidak jelas, tetapi terjemahan "menyengat" tidak tepat untuk pagutan ular.

Kata yang sama ini dipakai dalam Bahasa Ugarit untuk pagutan ular (Story, op. cit., hlm. 326).

33. Perempuan jalang (Alkitab TL). Bukan hal-hal yang aneh, seperti dalam RSV dan juga dalam Alkitab Indonesia TB.

Kata tersebut dipakai dalam Amsal 2:16; 5:3,20; 7:5; 22:14, dan selalu mengenai pelacur.

Kita mengetahui tentang akibat-akibat tragis yang menyertai kebiasaan minum minuman keras - ketidaksopanan, ketidaksadaran, serta tidak bertanggung jawab.

Itu bukan pengimporan gagasan-gagasan untuk menyatakan, bahwa di sini sama sekali tidak diterangkan tentang diperbolehkannya orang minum minuman beralkohol secara tidak berlebihan.

Begitu pula kata-kata dalam Amsal 31:4-7 tidak bisa diasumsikan mempunyai arti demikian.

Nas itu menyebut tentang minum minuman keras berlebihan untuk membuat orang-orang susah, lupa akan kesusahannya.

Tujuannya mungkin bukan untuk memberikan pembenaran atas perbuatan tersebut, melainkan sekadar membedakan antara situasi seorang raja dengan situasi seorang penjahat: "Orang lain melakukan hal ini, engkau tidak boleh melakukannya."

Jika kesimpulan Amsal adalah demikian, betapa kita pada zaman sekarang harus lebih memperhatikan hal ini.

Anggur dan minuman keras pada zaman-zaman Alkitab lebih menyerupai anggur ringan dan bir pada masa kini.

Orang-orang pada zaman itu tidak mempunyai penyulingan, jadi tidak mungkin membuat minuman berkadar alkohol tinggi.

Pada zaman kita, minuman untuk pergaulan sosial jauh lebih mudah berubah menjadi alkoholisme.

Juga pada zaman serba mekanis ini, minum minuman keras satu kali saja bisa berakibat jauh lebih buruk bagi orang lain, melebihi yang ditunjukkan oleh 23:35.

Karena begitu, mengapakah begitu banyak orang terjerumus dalam praktik yang dengan cepat memperbudak dan begitu sering mengakibatkan kemerosotan moral.

Mengapa minum minuman keras ini tidak seramah minuman ringan? Atau, jika pelarian yang disediakan oleh alkohol merupakan nilai dari minuman masyarakat itu, bukankah keinginan "lari" itu saja sudah merupakan kemabukan awal yang ditentang oleh penulis Amsal kita ini.

Kitab Kebijaksanaan Yesus bin Sirakh, satu dari kitab-kitab apokrif yang diterima oleh Gereja Katolik Roma, namun tidak oleh Kaum Protestan, mempunyai perlakuan berbeda dalam mencela kemabukan, tetapi secara jelas memperbolehkan minum minuman keras yang tidak berlebihan (Kebijaksanaan Yesus bin ,Sirakh 31:25-30).

24:1-3. Dengan hikmat rumah didirikan. Dalam bagian ini dan ayat-ayat selanjutnya, pemikiran-pemikirannya sama dengan beberapa pemikiran pada bagian pertama, 1:1-9:18. Ini mungkin menunjukkan ketergantungan tertentu (bdg. 9:1).

5. Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat (AV, A wise man is strong). LXX, Siria, dan Targum secara lebih halus mengatakan, lebih baik daripada orang kuat, (mirip bunyi RSV).

7. Terlalu tinggi bagi orang bodoh. Kebodohan dan dosa muncul lagi dalam 24:7-9, sebagai Amsal-amsal baku yang berbeda dengan hikmat.

10. Kecillah kekuatanmu. Ini mencakup suatu permainan kata-kata sârâ, "kesengsaraan" dengan sar, "kecil," "ringkas."

12. Apakah Dia ... tidak mengetahuinya. Mungkin ayat ini berhubungan dengan ayat sebelumnya dan menyatakan berbagai alasan yang bukan-bukan dari orang-orang yang hidup.

Ayat-ayat tersebut menandaskan, bahwa kita adalah penjaga saudara-saudara kita.

Apakah Dia ... tidak ... membalas. Gagasan itu sama dengan gagasan dari Mazmur 62:13, tetapi susunan kata-katanya tidak sama.

Itu muncul kembali dalam Matius 16:27.

13. Anakku. Sebuah sub-bagian lain dari bagian yang memuat "tiga puluh" Amsal ini.

14. Harapanmu. Bandingkan 23:18.

17. Kalau musuhmu jatuh. Ini sama dengan gagasan yang ada dalam 17:5.

Oesterly dan Fritsch keberatan terhadap gagasan terakhir dari 24:18 - bahwa jika kita tidak bersukacita, maka Tuhan akan terus menghukum musuh-musuh kita; jika tidak, maka Dia akan mengasihani mereka.

Toy, Delitzsch, dan Greenstone tidak mengikuti pandangan sekeras itu.

Perlakuan yang sama kerasnya dari Roma 12:20 (dikutip dari Ams. 25:21,22), memerintahkan kita untuk memberi makan musuh-musuh kita dengan maksud untuk menghukum mereka lebih berat.

Justru, manifestasi-manifestasi ini menghasilkan hal-hal seperti itu, tetapi bukan bertujuan seperti itu.

19. Jangan menjadi marah. Ayat ini identik dengan Mazmur 37:1 kecuali untuk kata yang terakhir. Untuk kutipan-kutipan lain, lihat 30:5.

IV. Amsal-amsal Orang Bijak, Tambahan. 24:23-34.

Alasan pokok untuk menganggap ini sebagai bagian terpisah adalah karena dengan 24:22, berakhirlah "tiga puluh Amsal" itu.

Toy dan Delitzsch, yang menulis sebelum bagian "tiga puluh" itu ditunjukkan, menganggap bagian ini sebagai apendiks, atau tambahan untuk bagian "tiga puluh" tersebut, yang memang mungkin demikian.

Materinya tidak terlalu berbeda. LXX menyisipkan 30:1-14 sebelum bagian ini.

23. Memandang bulu. Bdg. 18:5.

26. Mengecup bibir. Menurut Fritsch, Oesterley dan yang lain, mengecup bibir tidak disebut di tempat lain dalam Perjanjian Lama.

Toy menganggap kebiasaan itu berasal dari bangsa Persia.

Pembuktian lain tidak diketahui asalnya.

Itu pasti disebut dalam bahasa Ugarit (C.H. Gordon, Ugaritic Literature, hlm. 60).

29. Sebagaimana ia memperlakukan aku. Ini sebenarnya adalah sebuah pernyataan dari Kaidah Kencana (Luk. 6:31).

Pernyataan itu diungkapkan dengan bagus di sini, juga di tempat lain (20:22; 17:13; 25:21,22).

Prinsip etika yang mulia ini tidak bertentangan dengan peraturan Musa tentang "mata ganti mata" (Kel. 21:24; Im. 24:20; Ul. 19:21).

Hukum Musa yang khusus ini adalah untuk para hakim, dan diharuskan bahwa hukuman tersebut sesuai dengan kejahatan.

Barangkali maksudnya tidak untuk dilaksanakan secara harfiah, dan dalam Perjanjian Lama kita tidak mempunyai contoh-contoh penerapannya secara harfiah.

Itu sampai sekarang adalah sebuah prinsip keadilan.

Kristus (dalam Mat. 5:38) tidak menentang prinsip dari hukum Perjanjian Lama ini, tetapi Ia menolak penafsiran orang Farisi yang mengizinkan sikap dendam (lihat karya penulis berjudul Inspiration and Canonicity of the Bible, hlm. 50-52).

Ada beberapa ayat yang paralel dengan 24:29 ini dalam karya bangsa Babel Counsels of Wisdom (ANET, hlm. 427).

Bagaimanapun, yang unik bukanlah etika Agama Kristen - Allah telah memberikan kepada semua orang hati nurani. Etika Agama Kristen adalah yang tertinggi, tetapi unsur yang unik adalah penebusan.

30-34. Ladang seorang pemalas. Lihat tafsiran atas 6:6-11. Ayat-ayat terakhir dari dua bagian itu secara praktis sama.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel