Amsal 8: Wejangan Hikmat
Minggu, September 09, 2018
Edit
Klik:
Proverbs 8
Pro 8:1 Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?
Pro 8:2 Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri,
Pro 8:3 di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring:
Pro 8:4 "Hai para pria, kepadamulah aku berseru, kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku.
Pro 8:5 Hai orang yang tak berpengalaman, tuntutlah kecerdasan, hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu.
Pro 8:6 Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.
Pro 8:7 Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku.
Pro 8:8 Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong.
Pro 8:9 Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang berpengetahuan.
Pro 8:10 Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan.
Pro 8:11 Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apapun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.
Pro 8:12 Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.
Pro 8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Pro 8:14 Padaku ada nasihat dan pertimbangan, akulah pengertian, padakulah kekuatan.
Pro 8:15 Karena aku para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan.
Pro 8:16 Karena aku para pembesar berkuasa juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.
Pro 8:17 Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.
Pro 8:18 Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan.
Pro 8:19 Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua, hasilku lebih dari pada perak pilihan.
Pro 8:20 Aku berjalan pada jalan kebenaran, di tengah-tengah jalan keadilan,
Pro 8:21 supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.
Pro 8:22 TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.
Pro 8:23 Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.
Pro 8:24 Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air.
Pro 8:25 Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;
Pro 8:26 sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.
Pro 8:27 Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya,
Pro 8:28 ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras,
Pro 8:29 ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi,
Pro 8:30 aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;
Pro 8:31 aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.
Pro 8:32 Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku.
Pro 8:33 Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya.
Pro 8:34 Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku.
Pro 8:35 Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup, dan TUHAN berkenan akan dia.
Pro 8:36 Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya; semua orang yang membenci aku, mencintai maut."
Tafsiran Wycliffe
8:1. Bukankah hikmat berseru-seru? Greenstone mengemukakan pendapatnya yang bagus, bahwa di sini kita bukan sekadar mempunyai wacana mengenai berbagai keindahan kehidupan keluarga, atau mengenai kehidupan berpantang seksual, melainkan juga kontras dengan perempuan sundal yang tentu adalah seorang isteri yang patuh.
Tetapi Greenstone tidak melanjutkan pendapatnya untuk menunjukkan, bahwa kontras tersebut benar-benar adalah satu hal mendasar tentang dosa versus hidup yang saleh.
Karena alasan inilah, maka hikmat dipersonifikasikan dan disamakan dengan Allah sendiri.
Amsal 8:1-13 memberikan nasihat tentang hikmat; 8:14-31 menggambarkan kedudukan mulia dari hikmat; 8:32-9:11 menyajikan ajakan hikmat untuk mengambil manfaat dari ajarannya.
5. Hai orang yang tak berpengalaman ... hai orang bebal. Dari segi mental, mereka ini bukan orang-orang bodoh, melainkan seperti ditunjukkan sebelumnya adalah orang-orang berdosa.
Tentang orang tak berpengalaman, lihat tafsiran atas 1:4.
Kata kesîl, "bebal," dipakai empat puluh sembilan kali dalam Amsal, delapan belas kali dalam Pengkhotbah, tiga kali di tempat lain.
Jelas, bahwa kata itu adalah bagian dari apa yang kita sebut kosakata moral dari Amsal.
Pemakaian kata tersebut dalam Kitab Pengkhotbah sedikit berbeda, bahkan kata pasangannya, "hikmat," dipakai secara berbeda di sana.
Dalam Kitab Pengkhotbah, hikmat adalah kemampuan berpikir yang genius dan berdaya cipta (inventif); kebodohan (kebebalan) adalah kesenangan - bahkan kesenangan yang luhur pada karya-karya seperti arsitektur, pertamanan dan sebagainya.
Dua-duanya sama-sama dicela sebagai sia-sia.
Dalam Kitab Amsal, baik hikmat maupun kebodohan adalah jenis moral.
Contoh-contoh pemakaian kesîl adalah:
(1) dalam kaitan dengan `iwwelet, jenis "kebodohan" penuh dosa, 12:23; 13:16; 14:8; 15:14; 17:12; dsb; akar kata ini tidak ditemukan dalam Kitab Pengkhotbah.
(2) "Orang bebal" (kesid) kontras dengan orang bijak, atau dengan kebijaksanaan dalam Amsal 3:35; 10:1, 23; 13:20; 14:16; 29:11.
(3) Kata "orang bebal" diparalelkan dengan "orang yang tak berpengalaman" (ped) dalam 1:22; dengan "pencemooh" (des) dalam 16:29; dan dikaitkan dengan "kejahatan" (ra') dalam 13:19.
Kata "bodoh," atau "bebal," 'iwwelet ini dalam Kitab Amsal jelas berarti keburukan moral.
Ini harus dipahami, jika kita mau memfokus pada ajaran Amsal.
Amsal bukan kitab yang lebih menonjolkan inteligensi daripada integritas (lihat Pendahuluan, Ajaran dari Amsal).
8. Belat-belit. Bukan kata yang digunakan dalam 2:12 dan di tempat lain.
Akar kata ini, pâtal, artinya "dipilin"; karenanya kata tersebut digunakan untuk "benang," "dasi," "gulat," dan sebagainya.
Di sini kata itu berarti "berbelat-belit dalam hal moral," lawan dari "benar."
Serong. Bengkok.
10. Didikanku. Terjemahan Alkitab AV memuaskan.
Teks Ibrani secara tepat mengatakan: Terimalah didikanku dan jangan (menerima) perak.
Itu adalah bentuk negatif komparatif (bdg. 9:8; 31:6; dan untuk contoh lain yang terkenal, lih. Hos. 6:6).
11. Dari pada permata. Bandingkan 3:15; 8:10; 16:16; 31:10.
12. Kecerdasan. Bahasa Ibrani `ormâ.
Arti akar katanya adalah "jadilah cerdik," dan digunakan dalam pengertian yang baik, seperti di sini, dan juga dalam pengertian yang jelek (Kej. 3:1).
Kebijaksanaan. Kata ini juga dipakai di tempat lain dalam pengertian jelek (Ams. 12:2). Pemakaiannya di sini adalah dalam pengertian yang baik.
13. Membenci kejahatan. Ayat-ayat yang memperkuat konsep "takut akan Tuhan" ialah: 1:7,29; 2:5; 8:13; 9:10; 10:27; 14:27; 16:6; 19:23.
Ayub 28:28, seperti Amsal 16:6 menekankan agar menjauhi kejahatan.
Amsal 8:13 memperingatkan kita, bahwa kesalehan sejati tidak semua bersifat positif.
Ajaran, bahwa dosa cenderung menimbulkan kebencian adalah kebenaran yang mengagumkan dan sangat penting.
Pada zaman kuno, seperti juga sekarang, hanya penyataan dalam Alkitab yang menekankan kebenaran ini.
22. Tuhan telah menciptakan aku (The Lord possesed me, KJV). Sebuah ayat yang terkenal.
LXX dan Teks Siria memakai terjemahan di atas ini.
Personifikasi yang jelas dari ayat-ayat ini membuat para Bapak Gereja mula-mula menemukan nubuat tentang Kristus di sini.
Karenanya, para pengikut aliran sesat Arian dari abad keempat menonjol-nonjolkan ayat ini dan mengatakan, bahwa hikmat adalah satu makhluk ciptaan.
Pihak ortodoks menolak pendapat ini, seperti dikemukakan Jones dan Walls, "berdasarkan alasan-alasan lain."
Aneh, bahwa kontroversi tersebut muncul karena teks LXX.
Ada sedikit keterkaitan dengan teks Ibrani.
Teks Ibrani menggunakan kata qânâ.
Kata kerja ini sering dipergunakan dalam pengertian "membeli memiliki," "memperoleh."
Kata turunannya mempunyai arti "ternak," atau praktisnya, "kekayaan."
Hanya dalam Kejadian 14:22, kata ini menghasilkan terjemahan yang dapat dimengerti.
Alkitab RSV menerjemahkan kata itu sebagai pembuat dalam Kejadian 14:22 dan telah menciptakan dalam Amsal 8:22.
Alkitab BV menerjemahkannya sebagai possessor, atau pemilik dalam Kejadian 14:22 dan telah membuat di sini.
Albright berpendapat, bahwa kesamaan-kesamaan dalam bahasa Ugarit, dengan Amsal 8 dan 9 sangat menonjol.
Sebab itu dia mendukung arti "menciptakan" (op. cit., hlm. 7).
Pertanyaan yang lebih serius adalah: Fungsi apakah di sini yang dianggap berasal dari hikmat?
Tampak jelas, bahwa hikmat digambarkan bersifat kekal - telah ada dan bahkan sebelum Allah menciptakan dunia.
Hikmat tidak aktif dalam penciptaan, tetapi ada bersama Allah ketika Allah menciptakan.
Jika hikmat dipersonifikasikan sebagai kebenaran, maka sifat kekal Allah adalah kebenaran.
Terjemahan bahasa Inggris, The Lord possessed me benar-benar berarti, "Aku adalah milik Tuhan."
Kemiripan verbal dengan Yohanes 1:1, membuat banyak orang menganggap hikmat sebagai bayangan Kristus.
Kita semestinya membandingkan Amsal 8 dengan ajaran dari Yesus bin Sirakh 24, yang berasal dari sekitar 180 SM dan Kebijaksanaan Salomo 7.
Kitab Yesus bin Sirakh sangat memuji hikmat (kebijaksanaan), tetapi menganggap hikmat berdiam di Israel dan menyamakannya dengan Taurat Musa.
Kebijaksanaan Salomo juga tampaknya merupakan perkembangan berlebih-lebihan dari ajaran Amsal.
Rupanya tidak ada petunjuk jelas, bahwa kita semestinya menemukan Kristus dalam Amsal 8.
Kita juga tidak perlu terganggu oleh terjemahan yang berbunyi: Tuhan telah menciptakan aku.
Delitzsch berpendapat, bahwa "Hikmat bukanlah Allah, melainkan kepunyaan Allah; ia sendiri ... bukan Logos (Firman) itu."
23. Dari selama-lamanya (Alkitab Terjemahan Lama). Dalam beberapa pernyataan, hikmat dikatakan bersifat kekal: "sebagai permulaan pekerjaan-Nya" (ay. 22); "Sebelum samudera raya ada" (ay. 24); "Sebelum gunung-gunung tertanam" (ay. 25); artinya, sebelum segala sesuatu diciptakan, sudah ada hikmat.
Memang benar, hikmat dikatakan telah lahir seawal ini (ay. 24).
Tetapi, oleh karena ini adalah bahasa yang sangat bersifat kiasan, tidak ada alasan mengapa ayat 22 juga - sebagai bahasa kiasan - tidak dapat diartikan sebagai penciptaan hikmat.
Itu merupakan satu pernyataan puitis tentang kekekalan hikmat.
Lihat tulisan Delitzsch untuk tafsiran-tafsiran dari Pengakuan Iman Nicea.
24. Sebelum air samudera raya ada. Toy menonjolkan konsepsi bangsa Ibrani mengenai dunia seperti disiratkan dalam 8:24-29.
Dia mengklaim, bahwa sebagaimana bangsa Babel, maka yang dimaksud oleh bangsa Ibrani di sini ialah lautan bawah tanah (samudera raya) yang memancarkan air, di mana dasar-dasar bumi diletakkan.
Langit adalah kubah yang kokoh yang ditopang tiang-tiang, dan melaluinya hujan turun ketika "tingkap-tingkap di langit" terbuka (Kej. 7:11).
Semua ini adalah gubahan imajiner para penulis modern, yang memahami secara harfiah ungkapan-ungkapan puitis dari berbagai ayat, lalu dengan menghubung-hubungkan semua pemahaman tersebut, mereka membangun sebuah kosmologi kasar yang tidak pernah diajarkan oleh Alkitab.
Toy berpendapat, bahwa orang Ibrani menganggap hujan turun melalui tingkap-tingkap ini ketika tingkap-tingkap tersebut dibuka.
Dia lupa, bahwa tingkap-tingkap (jendela-jendela) rumah orang Ibrani kuno bukan tertutup seperti jendela kita sekarang, melainkan sekadar lubang-lubang, atau celah-celah pada dinding.
Jadi membuka tingkap-tingkap di sini sama artinya dengan melubangi dinding rumah.
Juga, "tingkap-tingkap di langit" bisa menurunkan tepung dan jelai (II Raj. 7:2), atau berkat-berkat lain (Mal. 3:10).
Itu jelas merupakan ungkapan kiasan yang oleh Toy dipaksakan menjadi literalisme (ungkapan harfiah) yang kasar.
Juga pernyataan tentang anggapan bangsa Ibrani mengenai air di bawah tanah adalah sungguh tidak benar.
Kata yang dipakai di sini untuk "samudera raya," tehôm, sering dipergunakan untuk menunjuk laut di mana Yunus dibuang (Yun. 2:5), atau di mana kapal-kapal terombang-ambing (Mzm. 107:26).
Juga, "air di bawah bumi" pada perintah kedua dari Sepuluh Perintah tidak mungkin adalah samudera raya yang tak kelihatan.
Itu adalah benar-benar air di bawah garis pantai.
Sebagaimana orang Ibrani dilarang membuat patung-patung burung dan bintang di angkasa, atau binatang-binatang di darat, demikian juga mereka dilarang membuat patung-patung berupa apa pun di dalam air di bawah bumi, yakni ikan yang hidup di laut, danau dan sungai-sungai (bdg. Ul. 4:18).
Alkitab tidak berbicara mengenai air di bawah tanah, dan anggapan para penulis modern mengenai kosmologi Ibrani sebagian besar adalah fiksi.
27. Menggaris kaki langit. Artinya menandai lingkar cakrawala (bdg. Ul. 26:10; 22:14; Yes. 40:22).
Mungkin yang dimaksud oleh ayat-ayat ini semua ialah lingkar cakrawala.
Pemakaian frasa ini semestinya mengajar kita, bahwa ungkapan-ungkapan lain, "empat penjuru bumi," "ujung bumi" tidak dimaksudkan untuk memberi kesan, bahwa bumi berbentuk persegi.
30. Anak kesayangan. Kata Ibrani ini hanya dipakai di sini dan dalam Yeremia 52:15.
LXX mengatakan: Aku mengatur.
Arti pekerja sang majikan (RSV dan Berkeley) mungkin adalah arti yang terbaik.
Itu didasarkan pada sebuah batu tulis yang ditemukan di Taanakh, di mana akar katanya adalah "ahli," atau "tukang" (W.F. Albright, "A Prince of Taanakh in the Fifteenth Century," BASOR, No. 94, (April, 1944), hlm. 18).
B. PEREMPUAN BIJAKSANA, HIKMAT, LAWAN PEREMPUAN JAHAT. 1:8-9:18.
Dalam bagian ini secara indah digambarkan metode pengajaran melalui kontras.
Dalam sebagian besar bagian, personifikasi dari Hikmat ditampilkan berlawanan dengan dosa (lihat Pendahuluan, Ajaran dari Amsal).
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.