Isaiah 39: Hizkia dan Para Utusan Dari Babel
Jumat, Oktober 26, 2018
Edit
Klik:
Isaiah 39
Isa 39:1 Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya dan sudah kuat kembali.
Isa 39:2 Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, segenap gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.
Isa 39:3 Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?" Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel!"
Isa 39:4 Lalu tanyanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?" Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku."
Isa 39:5 Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah firman TUHAN semesta alam!
Isa 39:6 Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN.
Isa 39:7 Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel."
Isa 39:8 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"
Tafsiran Wycliffe
1. Dalam bahasa Babel, Merodakh-Baladan adalah Mardukapla-iddina, "Marduk telah memberikan seorang anak laki-laki."
Dalam tahun 721 SM, pemimpin Kasdim ini merebut kekuasaan atas Babel, dan Sargon menerimanya sebagai kerajaan taklukan.
Utusan yang disuruh Merodakh-Baladan untuk menyampaikan ucapan selamat kepada raja Yehuda pada tahun 712 SM mempunyai maksud tersembunyi, yakni mengumpulkan keterangan mengenai Hizkia dalam sebuah konspirasi melawan Asyur.
Namun, dua tahun kemudian Sargon merebut Babel, dan dia memenjarakan orang Kasdim ini tahun 709 SM.
5. Allah telah meminjamkan kekayaan duniawi ini sebagai satu kepercayaan atau titipan, tetapi Hizkia menganggap itu semua sebagai miliknya sendiri, dan kehilangan kesempatan menakjubkan untuk menjadi saksi rohani kepada utusan-utusan yang tidak mengenal Tuhan ini.
Dia sedang memberikan kemuliaan bagi dirinya sendiri, bukan bagi Allah.
6. Nubuat yang jelas ini digenapi secara harfiah pada zaman Nebukadnezar.
Semua harta kekayaan ini diangkut sebagai jarahan ke Babel (bukan ke ibu kota Asyur, Niniwe, seperti yang diperkirakan orang).
8. Hizkia merasakan keadilan teguran Allah dan dia tunduk pada teguran itu.
Bersamaan itu dia memegang teguh jaminan melegakan, bahwa pembuangan ke Babel ini, sekurang-kurangnya, tidak akan terjadi pada masa hidupnya.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.