Isaiah 18: Ucapan Ilahi Terhadap Etiopia

Klik:

Isaiah 18


Isa 18:1 Wahai! Negeri dengingan sayap di seberang sungai-sungai Etiopia,

Isa 18:2 yang mengirim duta-duta melalui laut dalam perahu-perahu pandan mengarungi permukaan air! Pergilah, hai utusan-utusan yang tangkas, kepada bangsa yang jangkung dan berkulit mengkilap, kepada kaum yang ditakuti dekat dan jauh, yakni bangsa yang berkekuatan ulet dan lalim, yang negerinya dilintasi sungai-sungai!

Isa 18:3 Hai semua penduduk dunia, hai orang-orang yang mendiami bumi! Apabila panji-panji dinaikkan di gunung-gunung, lihatlah; apabila sangkakala ditiup, dengarlah!

Isa 18:4 Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: "Aku akan menjenguk dari tempat kediaman-Ku dengan tidak bergerak, seperti hawa panas yang mendidih waktu panas terik, seperti kabut embun di panas musim menuai."

Isa 18:5 Sebab sebelum musim buah, apabila waktu berbunga sudah berakhir, dan gugusan putik menjadi buah anggur yang hendak masak, maka TUHAN akan mengerat ranting-rantingnya dengan pisau pemangkas, dan menyisihkan carang-carangnya dengan memancungnya.

Isa 18:6 Semuanya itu akan ditinggalkan bertumpuk-tumpuk bagi burung-burung buas di pegunungan, dan bagi binatang-binatang di hutan. Pada musim panas burung-burung buas akan bermukim di situ dan segala binatang hutan pada musim dingin.

Isa 18:7 Pada waktu itu juga persembahan akan disampaikan kepada TUHAN semesta alam dari kaum yang jangkung dan berkulit mengkilap, dan dari kaum yang ditakuti dekat dan jauh, yakni bangsa yang berkekuatan ulet dan lalim, yang negerinya dilintasi sungai-sungai, ke tempat nama TUHAN semesta alam, yaitu gunung Sion.


Tafsiran Wycliffe


Ucapan Ilahi: Kehancuran dan Pertobatan Etiopia (18:1-7).

Bangsa Etiopia di bawah pimpinan Piankhi telah menegakkan Dinasti Kelima Belas di Mesir, dan anak laki-laki Piankhi bernama Syabaka (dalam II Raj. 17:4 disebut "So") telah memberikan dorongan kepada Hosea dari Israel dalam pemberontakan terakhir yang tidak berhasil melawan Asyur.

Syabaka juga bersekutu dengan Merodakh-baladan dari Babel, dan belakangan ia memberikan dorongan kepada Hizkia untuk memberontak terhadap Sanherib, yang akhirnya memukul pasukan Etiopia-Mesir di Eltekeh pada tahun 701 SM.

Kemenakan laki-laki So, Tirhakah, memimpin satu operasi baru Mesir, tetapi akhirnya dipukul oleh Asyur-banipal pada tahun 667 SM.

7. Di sini bangsa Etiopia diidentifikasikan sebagai datang dari negeri di mana Nil Biru dan Nil Putih bertemu - yang negerinya dilintasi sungai-sungai - dan sebagai berbadan jangkung, berkulit mengkilap.

Seperti cabang-cabang pohon, mereka akan dipotong, kata sang nabi, dan mayat-mayat mereka akan roboh dalam pertempuran, lalu dimakan oleh burung-burung buas.

Namun, suatu hari kelak, bangsa Etiopia akan memberikan penghormatan kepada Allah dan datang ke Sion sebagai orang beriman sejati.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel