Isaiah 25:1-5: Ucapan Syukur Karena Musuh Sudah Musnah
Kamis, Oktober 18, 2018
Edit
Klik:
Isaiah 25:1-5
Isa 25:1 Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu.
Isa 25:2 Sebab Engkau telah membuat kota itu menjadi timbunan batu, dan kota yang berkubu itu menjadi reruntuhan; puri orang luar tidak lagi menjadi kota, dan tidak dibangunkan lagi untuk selama-lamanya.
Isa 25:3 Oleh karena itu suatu bangsa yang kuat akan memuliakan Engkau; kota bangsa-bangsa yang gagah akan takut kepada-Mu.
Isa 25:4 Sebab Engkau menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah, tempat pengungsian bagi orang miskin dalam kesesakannya, perlindungan terhadap angin ribut, naungan terhadap panas terik, sebab amarah orang-orang yang gagah sombong itu seperti angin ribut di musim dingin,
Isa 25:5 seperti panas terik di tempat kering. Kegaduhan orang-orang luar Kaudiamkan; seperti panas terik ditiadakan oleh naungan awan, demikianlah nyanyian orang-orang yang gagah sombong ditiadakan.
Tafsiran Wycliffe
Khotbah: TUHAN Dipuji sebagai Penyelamat dan Penghibur dari Sion (25:1-12).
Sebagai juru bicara bagi umat perjanjian Allah, sang nabi memuliakan Tuhan karena pemeliharaan-Nya yang menakjubkan dan perlakuan-Nya yang adil terhadap manusia.
Selama berabad-abad, Yang Mahakudus itu memberlakukan hukum-hukum-Nya yang kudus terhadap semua orang bersalah yang melanggarnya.
Kota-kota paling kuat pun bisa menjadi puing-puing yang hancur dan ditinggalkan jika penduduknya kurang setia kepada Allah.
Tetapi, orang yang setia dan taat akan dipelihara dan dilindungi dari tahun ke tahun.
Meskipun ada berbagai ujian dan kemalangan, mereka tetap bertahan dalam lintasan zaman (abad), sesudah kerajaan-kerajaan manusia yang congkak hancur menjadi debu.
6. Di gunung Sion ini bagi segala bangsa, pasti mencakup umat Kristen dari bangsa-bangsa lain, yang akan turut menerima berkat-berkat dari Israel rohani.
Masakan yang bergemuk. Hidangan pilihan disiapkan dengan minyak zaitun dan sumsum dari tulang-tulang daging, makanan yang paling disukai bangsa-bangsa Semit.
Anggur yang tua yang disaring endapannya menghasilkan minuman yang jernih dan nikmat.
Keterangan mendetail tentang makanan dan minuman ini melambangkan kesenangan dan kepuasan-kepuasan yang mengenyangkan dari Injil.
Barangkali hal-hal itu juga melambangkan "perjamuan kawin Anak Domba" (Why. 19:9).
7. Kain perkabungan yang diselubungkan. Ini adalah selubung kebutaan rohani yang menutupi jiwa orang-orang percaya.
8. Untuk seterusnya, salinan ini lebih tepat daripada in victory dalam AV (karena lãnesah berarti bahwa di mana pun; tetapi nesah memang berarti "kemuliaan" pada dua ayat lain dalam Perjanjian Lama).
Janji ini mengacu pada puncak kemenangan surga (bdg. I Kor. 15:54; Why. 21:4).
10. Moab di sini adalah kiasan untuk dunia atau golongan yang durhaka dan tidak mau percaya, yang bala tentaranya yang menentang Allah akan diberondong habis dalam kebinasaan.
12. Tembokmu. Di sini Moab disapa langsung.
Akan terbukti, bahwa semua kubu dari dunia yang suka memberontak tidak berdaya melawan Allah.
JILID EMPAT, TEGURAN DAN JANJI UMUM, I (24:1-27:13).
Delitzsch menggambarkan empat pasal ini sebagai suatu bagian akhir yang tepat, satu pujian penutup, untuk kisah yang menyingkapkan perlakuan adil Allah terhadap bangsa-bangsa.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.