Mikha 4:1-5: Sion Sebagai Pusat Kerajaan Damai

Klik:

Micah / Mikha 4:1-5


Mic 4:1 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

Mic 4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Mic 4:3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

Mic 4:4 Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya.

Mic 4:5 Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.


Tafsiran Wycliffe


Kemenangan Terakhir Yerusalem (4:1-5:1).

Ayat 1-3 terdapat hampir kata demi kata dalam Yesaya 2:2-4.

Walaupun Mikha dan Yesaya hidup sezaman (Yer. 26:18; Yes. 1:1), sangatlah diragukan, bahwa sang nabi yang lebih tua, Yesaya, akan mengopi dari karya nabi yang lebih muda.

Selanjutnya, ayat-ayat ini lebih sesuai dan lebih lengkap dalam Kitab Mikha.

Sebagian pakar mengemukakan sumber ketiga yang darinya, Roh Kudus memimpin kedua nabi untuk memperoleh materi bagi tulisan-tulisan mereka.

1. Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir (atau akhir, harf: setelah). Setelah hari-hari penghakiman yang digambarkan pada pasal sebelumnya.

Frase ini biasanya dipakai oleh para nabi untuk menunjukkan zaman Mesias (bdg. Hos. 3:5).

C. F. Keil menyatakan: "Pemuliaan yang dinubuatkan atas gunung Bait Suci ditentukan untuk masa penggenapan Kerajaan Allah" (The Twelve Minor Prophets, II, 456).

Gunung rumah Tuhan secara spiritual akan ditinggikan melampaui semua gunung.

Bangsa-bangsa akan berduyun-duyun (seperti sungai) ke sana, atas kemauan sendiri, sebab Allah akan berada di sana.

2. Mereka akan mengajak dan mendorong sesamanya, dan TUHAN akan menjadi gurunya.

Kata Ibrani untuk mengajar berasal dari sebuah kata yang berarti "melemparkan tombak" atau "melepaskan anak panah". Artinya menjadi "menyebabkan adanya penjelasan", sama dengan "mengajar atau mendidik".

Hal yang dijelaskan itu dikenal sebagai "taurat" atau pengajaran.

Kata ini tidak hanya dipakai untuk Taurat Musa saja, melainkan untuk keseluruhan Perjanjian Lama; sebab itu ajaran-ajaran mengenai Mesias pun termasuk di dalamnya.

Semua bangsa harus berduyun-duyun menuju tempat tinggal TUHAN untuk belajar mengenai Mesias, sebab mereka akan merindukan jalan-jalan-Nya.

TUHAN akan mengajar maksud-maksud dan tuntutan-tuntutan-Nya, dan akan mungkin bagi manusia untuk menempuh jalan tersebut, sebab pengajaran ini (Ibr. torâ) akan keluar dari Sion.

3. Ia akan menjadi hakim ... dan akan menjadi wasit (harf: mengadili). TUHAN akan bertindak sebagai hakim di antara bangsa-bangsa yang berselisih, menetapkan sebagai benar suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh.

Mereka akan berhenti berperang dan akan mengubah peralatan perang menjadi alat damai.

Hal ini kembali menunjuk pada ketetapan hati bangsa-bangsa untuk berjalan menempuh jalan-jalan TUHAN, dan pada keluarnya pengajaran dari Yerusalem (ay. 2).

Di Yerusalem, tempat kediaman raja-raja, terdapat konsep tentang kedudukan dan otoritas raja serta juga penghakiman.

Kedamaian adalah buah dari pengajaran tentang Firman Tuhan.

4, 5. Dengan tidak lagi belajar untuk perang, masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan (bdg. Za. 3:10).

Ini bisa terjadi, karena TUHAN, Allah Israel, adalah Pribadi kekal yang ada dengan sendirinya, bukan diciptakan.

Berbeda dengan Dia, para allahnya segala bangsa tidak memiliki kehidupan, dan yang menyembah mereka akan binasa.

Orang-orang yang berjalan demi nama TUHAN Allah (ay. 5) akan memiliki kedamaian kekal.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel