Yohanes 20:1-10: Kebangkitan Yesus
Selasa, Juni 23, 2020
Edit
Klik:
Joh / Yohanes 20:1-10
Joh 20:1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
Joh 20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Joh 20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
Joh 20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
Joh 20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
Joh 20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
Joh 20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
Joh 20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
Joh 20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
Joh 20:10 Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.
Tafsiran Wycliffe
Penampakan-penampakan Sesudah Kebangkitan (20:1-29).
Perhentian Sabat di Yerusalem lewat dalam kesunyian.
Tubuh Kristus terbaring di tengah-tengah kesunyian kubur.
Tetapi, kata "harus" dari Matius 16:21 mencakup kebangkitan dan juga penderitaan serta kematian.
Ujian terberat terhadap semua klaim Yesus dari Nazaret sudah di ambang pintu.
1. Hari pertama minggu itu. Hari sesudah hari Sabat, atau hari ketiga sesudah penyaliban Yesus, menurut cara perhitungan Yahudi.
Kebangkitan Yesus pada hari ini menentukan hari ibadah Kristen.
Maria Magdalena. Sudah diketahui, bahwa beberapa orang perempuan pergi ke makam pagi-pagi sekali, tetapi Yohanes hanya bercerita mengenai Maria.
Kehadiran yang lain ditunjukkan dalam ungkapan "kami tidak tahu" dalam ayat 2.
Para perempuan itu bertujuan untuk meminyaki tubuh Yesus dengan lebih sempurna (Mrk. 16:1).
Batu telah diambil dari kubur. Apabila batu itu masih ada, Maria pasti menemui kesulitan untuk memindahkannya, tetapi dengan batu sudah disingkirkan, persoalannya menjadi beda pula.
Menurut pikiran Maria, situasi sudah makin jelek.
2. Maria teringat akan murid-murid terkemuka Yesus - Simon Petrus dan 'murid yang dikasihi' - lalu ia berlari-lari untuk memberitahukan hal itu kepada mereka.
Perlu diperhatikan, bahwa bagi Maria, sekalipun Petrus telah menyangkal Yesus, ia tetap merupakan pemimpin kelompok.
Yohanes yang sampai taraf tertentu ikut terlibat di dalam kegagalan Petrus (18:16), selama ini berusaha untuk menghibur Petrus.
Laporan Maria tentang kubur yang telah terbuka, menimbulkan ketakutan juga pada kedua murid itu, sama seperti yang dirisaukan oleh Maria - orang telah mencuri mayat Yesus.
3-4. Kekhawatiran membuat dua orang murid itu berlari-lari meninggalkan Maria di belakang.
Kekhawatiran itu pula yang membuat Yohanes berlari mendahului Petrus, sekalipun mereka berangkat bersama.
Yohanes mungkin lebih muda.
5. Menjenguk ke dalam. Dikendalikan oleh rasa hormat dan takut, Yohanes memandang ke seluruh bagian dalam kubur itu tanpa memasukinya.
6-7. Dengan keberanian yang menjadi ciri khas dirinya, Petrus tidak berhenti di jalan masuk, tetapi langsung masuk, sehingga ia mampu melihat dengan lebih jelas keadaan kain pembungkus mayat.
Dia melihat, bahwa kain itu tidak sepenuhnya tergeletak di tanah, tetapi bahwa penutup kepala tergulung rapi dan terletak di suatu tempat.
Andai kata mayat itu dicuri, maka adalah aneh, bahwa kain kafan ditinggalkan, dan bahkan lebih aneh lagi, bahwa kain peluhnya ditinggalkan dalam keadaan rapi tergulung.
Tergulung. Kata kerja ini dipakai untuk menunjuk pada tindakan membungkus mayat Yesus dengan kain kafan untuk dikubur (Mat. 27:59; Luk. 23:53).
Itu bisa berarti, bahwa kepala Yesus keluar dari pembungkus tersebut dengan membiarkan bentuknya tetap tergulung, atau bahwa Yesus sengaja menggulungnya sebelum Ia meninggalkan kuburan.
8. Memperoleh keberanian dari masuknya Petrus, Yohanes kemudian juga masuk menyaksikan keadaan di dalam, dan percaya, bahwa Tuhan telah bangkit.
Untuk hal ini tidak ada dikatakan tentang Petrus.
9. Para murid belum diajari Yesus tentang hubungan antara kebangkitan-Nya dengan Alkitab Perjanjian Lama (Luk. 24:46).
Mereka mengetahui, bahwa Yesus telah menubuatkan kebangkitan-Nya, tetapi mereka tidak memahaminya secara harfiah (Mrk. 9:10).
10. Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah. Ungkapan ini berarti, bahwa mereka pulang ke tempat mereka sendiri, dan ke tengah-tengah kelompok mereka.
Dengan demikian, bunda Maria (bdg. 19:27) tentu segera mengetahui kabar tentang kubur yang kosong itu.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.