Yohanes 20:11-18: Yesus Menampakkan Diri Kepada Maria Magdalena
Rabu, Juni 24, 2020
Edit
Klik:
Joh / Yohanes 20:11-18
Joh 20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
Joh 20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
Joh 20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Joh 20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Joh 20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
Joh 20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
Joh 20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
Joh 20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Tafsiran Wycliffe
Penampakan-penampakan Sesudah Kebangkitan (20:1-29).
Perhentian Sabat di Yerusalem lewat dalam kesunyian.
Tubuh Kristus terbaring di tengah-tengah kesunyian kubur.
Tetapi, kata "harus" dari Matius 16:21 mencakup kebangkitan dan juga penderitaan serta kematian.
Ujian terberat terhadap semua klaim Yesus dari Nazaret sudah di ambang pintu.
11. Maria Magdalena tetap tinggal.
Dengan berharap akan menemukan sebuah petunjuk tentang keberadaan Yesus, sambil menghadapi kesusahan ganda, yakni kematian Yesus dan hilangnya mayat Yesus.
Menjenguk ke dalam (bdg. ay. 5).
12. Dia melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh kedua orang murid tadi, yakni dua orang malaikat.
Hal itu juga dialami oleh perempuan yang lain (Luk. 24:22-23).
13. Pada umumnya, melihat malaikat akan membuat orang gentar, tetapi Maria terlalu bersedih, sehingga tidak mampu merasakan hal yang lain.
Dia berbalik dan pergi sebelum menerima pemberitahuan dari mereka, bahwa Yesus telah bangkit (bdg. Mrk. 16:6).
14-15. Maria juga tidak tertarik pada sosok lain yang muncul di hadapannya ketika dia berbalik hendak ke taman.
Maria hanya ingin melanjutkan pencarian mayat Yesus, dan ada kemungkinan, bahwa orang itu adalah tukang kebun yang mungkin saja telah mengambil mayat itu.
16. Terperanjat karena namanya dipanggil oleh suara Yesus yang sangat dikenalnya, dia langsung berseru, Rabuni.
Pada mulanya, istilah ini berarti tuanku yang agung, tetapi kata ini kemudian dipakai tanpa arti kepunyaan.
Tidak terlalu mengejutkan, jika Maria mengenali suara Yesus ketika Yesus memanggil namanya, padahal ia tidak mengenal ketika Yesus pertama kali bertanya kepadanya.
Sesuatu yang sudah kita kenal sekalipun dapat tampak asing bagi kita, apabila kita menemuinya secara tidak terduga.
17. Janganlah engkau memegang Aku. Kalimat Yunani ini seharusnya diterjemahkan dengan: Berhentilah terus bergantung kepada-Ku.
Rupanya keinginan pertama Maria, dalam sukacitanya yang tak terkatakan, ialah merangkul tubuh yang kudus itu.
Yesus tidak menegur perempuan lainnya ketika mereka menyentuh kaki-Nya (Mat. 28:9), sebab ini merupakan tindakan menyembah; Yesus juga tidak segan-segan mengundang Tomas untuk menyentuh diri-Nya (Yoh. 20:27).
Tetapi, Maria perlu diajari, bahwa Tuhan tidak sama dengan Tuhan sebelumnya.
Dia kini sudah dipermuliakan.
Dia sekarang merupakan bagian dari alam surgawi, sekalipun Dia bersedia tinggal bersama rekan-rekan-Nya untuk sesaat.
Aku belum pergi kepada Bapa. Implikasinya adalah, bahwa Maria akan dapat menyentuh Yesus setelah Dia naik ke surga, maksudnya: Maria akan dapat menyentuh Yesus melalui iman dalam hidup bahagia oleh Roh.
Keakraban dari hubungan yang baru itu dibuktikan melalui kenyataan, bahwa Dia menyebut para pengikut-Nya dengan saudara-saudara-Ku (bdg. antisipasi akan hal ini dalam Mat. 12:49).
Namun, dalam keakraban tatanan yang baru itu sekalipun, Yesus tetap mempertahankan hubungan-Nya yang khusus dengan Allah Bapa.
Bapa-Ku adalah bahasa ilahi; Allah-Ku adalah bahasa kemanusiaan.
18. Karena merasa dirinya berguna, yaitu dengan menaati perintah Yesus untuk pergi kepada para murid, membuat Maria tidak lagi merasa terluka yang mungkin ia alami karena ditegur.
Tugasnya merupakan bentuk mini dari tugas yang diberikan kepada seluruh Gereja - pergi dan memberitakan, bahwa Yesus telah bangkit.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.