Kisah Para Rasul 20:1-12: Dari Makedonia ke Troas
Minggu, Juli 26, 2020
Edit
Klik:
Act / Kisah Para Rasul 20:1-12
Act 20:1 Setelah reda keributan itu, Paulus memanggil murid-murid dan menguatkan hati mereka. Dan sesudah minta diri, ia berangkat ke Makedonia.
Act 20:2 Ia menjelajah daerah itu dan dengan banyak nasihat menguatkan hati saudara-saudara di situ. Lalu tibalah ia di tanah Yunani.
Act 20:3 Sesudah tiga bulan lamanya tinggal di situ ia hendak berlayar ke Siria. Tetapi pada waktu itu orang-orang Yahudi bermaksud membunuh dia. Karena itu ia memutuskan untuk kembali melalui Makedonia.
Act 20:4 Ia disertai oleh Sopater anak Pirus, dari Berea, dan Aristarkhus dan Sekundus, keduanya dari Tesalonika, dan Gayus dari Derbe, dan Timotius dan dua orang dari Asia, yaitu Tikhikus dan Trofimus.
Act 20:5 Mereka itu berangkat lebih dahulu dan menantikan kami di Troas.
Act 20:6 Tetapi sesudah hari raya Roti Tidak Beragi kami berlayar dari Filipi dan empat hari kemudian sampailah kami di Troas dan bertemu dengan mereka. Di situ kami tinggal tujuh hari lamanya.
Act 20:7 Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.
Act 20:8 Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu.
Act 20:9 Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati.
Act 20:10 Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: "Jangan ribut, sebab ia masih hidup."
Act 20:11 Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar menyingsing. Kemudian ia berangkat.
Act 20:12 Sementara itu mereka mengantarkan orang muda itu hidup ke rumahnya, dan mereka semua merasa sangat terhibur.
Tafsiran Wycliffe
Perluasan Gereja di Asia Kecil dan Eropa (13:1-21:17).
Pasal 13 membawa kita ke bagian separuh kedua dari Kitab Kisah Para Rasul.
Di bagian separuh pertama, Yerusalem merupakan pusat cerita, dan tema utamanya ialah perluasan Gereja dari Yerusalem ke seluruh Palestina.
Sekarang, Yerusalem terdesak ke belakang, dan Antiokhia menjadi pusat cerita, karena Antiokhia menyokong perluasan Gereja di Asia dan Eropa.
Perluasan ini dilaksanakan dengan tiga perjalanan misi oleh Paulus, masing-masing dimulai dan diakhiri di Antiokhia.
Misi Ketiga: Asia Kecil dan Eropa (18:23-21:17).
Paulus kembali ke Asia untuk melakukan apa yang kita namakan perjalanan pemberitaan Injil yang ketiga, dengan melewati terlebih dahulu wilayah Frigia-Galatia, yang telah dikunjungi sebelumnya pada saat perjalanan pemberitaan Injil yang kedua (16:6).
20:1. Tujuan Paulus untuk mengunjungi kembali Makedonia dan Akhaya, sebagaimana dikemukakan dalam 19:21, kini sudah terlaksana.
Kepergian Paulus dari Efesus tercatat dalam II Korintus.
Ketika Paulus tiba di Troas, muncul suatu kesempatan besar baginya untuk memberitakan Injil.
Tetapi, keprihatinannya terhadap masalah yang terjadi di Korintus, menghalangi Paulus untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
Paulus sebelumnya telah mengutus Titus ke Korintus, untuk menangani masalah-masalah serius yang dihadapi oleh jemaat di sana, dan berharap dapat bertemu dengan rekannya tersebut di Troas.
Kegagalan Titus untuk tiba di Troas tepat pada waktunya, menggelisahkan Paulus, sehingga dia meninggalkan Troas menuju ke Makedonia untuk menjumpai rekannya (II Kor. 2:12-13).
Ketika Titus akhirnya tiba dari Korintus, dia membawa berita yang baik tentang keadaan jemaat di sana, yang sudah membaik (II Kor. 7:5-16).
Pada saat inilah, Paulus menulis surat yang kedua kepada jemaat di Korintus, dan mengirimnya melalui Titus bernama seorang saudara seiman lainnya, yang pergi mendahului dia ke Korintus (II Kor. 8:17-19).
2-3. Lukas melangkaui semua peristiwa di atas, tanpa mengatakan apa-apa.
Sesudah berkunjung ke Gereja-gereja di Makedonia, Paulus tiba di Yunani, atau di Akhaya, dan tinggal selama tiga bulan, mungkin di Korintus.
Pada masa ini, Paulus menulis surat kepada jemaat di Roma, yang isinya memberitahukan kepada orang-orang percaya di sana, mengenai rencananya untuk mengunjungi Yerusalem, dan kemudian pergi ke Roma (Rm. 15:22-29).
Lukas tidak menyebutkan alasan utama perjalanan terakhir Paulus ke Yerusalem, yang adalah: menyerahkan uang sumbangan yang telah dikumpulkan oleh orang-orang kudus di Makedonia dan Akhaya, untuk membantu saudara-saudara seiman mereka yang miskin (Rm. 15:25-27; II Kor. 8: 9).
Ketika Paulus akan naik perahu dari Korintus ke Siria, dia mengetahui adanya beberapa orang Yahudi, yang bermaksud membunuh dia di dalam perjalanan.
Karena itu, Paulus mengubah rencananya dan melakukan perjalanan darat melalui Makedonia, menelusuri jejak-jejaknya sendiri.
4. Rekan-rekan Paulus menyertainya sampai di Yerusalem.
Mereka ini adalah wakil-wakil resmi dari Gereja-gereja yang ikut menyumbangkan uang bagi orang-orang kudus yang tinggal di Yerusalem.
5. Ayat ini mengawali bagian 'kami' yang kedua, yang berlanjut hingga 20:15, dan dimulai kembali dalam 21:1.
Lukas tinggal di Filipi pada saat perjalanan pemberitaan Injil Paulus yang kedua (16:16).
Lukas kini bergabung kembali dengan sang rasul di Filipi, dan pergi bersamanya ke Yerusalem.
Anggota rombongan yang lain berangkat dahulu, dan menemui Paulus di Troas.
6. Paulus tinggal di Filipi untuk ikut merayakan hari raya Roti Tidak Beragi, dan sesudah itu berlayar bersama Lukas ke Troas untuk bergabung dengan rekan-rekan lainnya.
7. Para utusan Injil tersebut, berkumpul bersama orang-orang percaya di Troas pada hari pertama dalam minggu itu untuk berkhotbah dan merayakan Perjamuan Kudus.
Ini merupakan petunjuk pertama yang jelas, tentang kebiasaan orang Kristen untuk menghormati hari Minggu sebagai hari ibadat.
Orang-orang Kristen pertama, sebagai orang Yahudi, mungkin tetap beribadat pada hari Sabat, dan juga pada hari pertama dalam sebuah minggu.
Kita tidak diberitahu tentang kapan, atau bagaimana kebiasaan berbakti pada hari Minggu ini mulai muncul.
8-9. Kebaktian tersebut, diadakan di sebuah loteng di tingkat ketiga, atau ruang atas.
Penerangan dalam ruangan itu memakai banyak lampu, yang membuat udara dalam ruangan berasap dan pengap.
11. Memecah-mecahkan roti mengacu kepada pembagian roti pada saat Perjamuan Kudus.
Makan mengacu kepada perjamuan kasih, yaitu sebuah perjamuan yang dilaksanakan sesudah Perjamuan Kudus.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.