Kisah Para Rasul 19:21-41: Demetrius Menimbulkan Huru-hara di Efesus
Sabtu, Juli 25, 2020
Edit
Klik:
Act / Kisah Para Rasul 19:21-41
Act 19:21 Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: "Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga."
Act 19:22 Lalu ia menyuruh dua orang pembantunya, yaitu Timotius dan Erastus, mendahuluinya ke Makedonia, tetapi ia sendiri tinggal beberapa lama lagi di Asia.
Act 19:23 Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan.
Act 19:24 Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya.
Act 19:25 Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini!
Act 19:26 Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa.
Act 19:27 Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya."
Act 19:28 Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
Act 19:29 Seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai membanjiri gedung kesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkhus, keduanya orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus.
Act 19:30 Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, tetapi murid-muridnya tidak mengizinkannya.
Act 19:31 Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu.
Act 19:32 Sementara itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul.
Act 19:33 Lalu seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi. Ia mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang terjadi. Segera ia memberi isyarat dengan tangannya dan mau memberi penjelasan sebagai pembelaan di depan rakyat itu.
Act 19:34 Tetapi ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi, berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam lamanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!"
Act 19:35 Akan tetapi panitera kota menenangkan orang banyak itu dan berkata: "Hai orang Efesus! Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit?
Act 19:36 Hal itu tidak dapat dibantah, karena itu hendaklah kamu tenang dan janganlah terburu-buru bertindak.
Act 19:37 Sebab kamu telah membawa orang-orang ini ke sini, walaupun mereka tidak merampok kuil dewi kita dan tidak menghujat namanya.
Act 19:38 Jadi jika Demetrius dan tukang-tukangnya ada pengaduannya terhadap seseorang, bukankah ada sidang-sidang pengadilan dan ada gubernur, jadi hendaklah kedua belah pihak mengajukan dakwaannya ke situ.
Act 19:39 Dan jika ada sesuatu yang lain yang kamu kehendaki, baiklah kehendakmu itu diselesaikan dalam sidang rakyat yang sah.
Act 19:40 Sebab kita berada dalam bahaya akan dituduh, bahwa kita menimbulkan huru-hara pada hari ini, karena tidak ada alasan yang dapat kita kemukakan untuk membenarkan kumpulan yang kacau-balau ini."
Act 19:41 (19-40b) Dan dengan kata-kata itu ia membubarkan kumpulan rakyat itu.
Tafsiran Wycliffe
Perluasan Gereja di Asia Kecil dan Eropa (13:1-21:17).
Pasal 13 membawa kita ke bagian separuh kedua dari Kitab Kisah Para Rasul.
Di bagian separuh pertama, Yerusalem merupakan pusat cerita, dan tema utamanya ialah perluasan Gereja dari Yerusalem ke seluruh Palestina.
Sekarang, Yerusalem terdesak ke belakang, dan Antiokhia menjadi pusat cerita, karena Antiokhia menyokong perluasan Gereja di Asia dan Eropa.
Perluasan ini dilaksanakan dengan tiga perjalanan misi oleh Paulus, masing-masing dimulai dan diakhiri di Antiokhia.
Misi Ketiga: Asia Kecil dan Eropa (18:23-21:17).
Paulus kembali ke Asia untuk melakukan apa yang kita namakan perjalanan pemberitaan Injil yang ketiga, dengan melewati terlebih dahulu wilayah Frigia-Galatia, yang telah dikunjungi sebelumnya pada saat perjalanan pemberitaan Injil yang kedua (16:6).
21. Lukas kemudian mengisahkan rencana rasul Paulus selanjutnya.
Paulus merencanakan untuk berkunjung kembali ke Makedonia dan Akhaya, untuk mengumpulkan uang bagi orang-orang kudus di Yerusalem, yang mengalami kekurangan (II Kor. 8:9; Rm. 15:25 dst.).
Setelah berhasil mengirimkan sumbangan ini ke Yerusalem, Paulus merencanakan untuk pergi ke Roma.
Paulus tidak berencana untuk memberitakan Injil di Roma, tetapi ia ingin mengunjungi orang-orang Kristen di sana dalam perjalanannya ke Spanyol (Rm. 15:24, 28).
Paulus berketetapan untuk tidak memberitakan Injil di tempat yang sudah pernah ada yang memberitakan Injil (Rm. 15:20).
22. Paulus mengutus Timotius dan Erastus, dua orang rekannya, untuk mendahului dia ke Makedonia, dan dia akan menyusul mereka secepat mungkin.
Lukas tidak menyebutkan kehadiran Timotius dari saat dia berkumpul kembali dengan Paulus di Korintus (18:5) hingga saat ini.
Tetapi, Timotius sudah bersama dengan Paulus di Efesus.
Lukas juga tidak mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi di antara Paulus dengan jemaat di Korintus, ketika sang penginjil ini berada di Efesus.
Sebelumnya, Paulus telah mengutus Timotius ke Korintus untuk menangani beberapa masalah dalam jemaat (I Kor. 4:17, 16:10, 11).
Di samping itu, sang penginjil senior, sudah berkunjung secara singkat ke tempat itu, sebagaimana dilaporkan dalam II Korintus 12:14; 13:1.
23. Keputusan Paulus untuk meninggalkan Efesus, dipercepat karena timbul suatu huru-hara tentang Jalan Tuhan.
Efesus merupakan pusat penyembahan dewi Artemis.
Artemis yang dimaksudkan bukan dewi Yunani tradisional yang dikenal dengan nama ini, tetapi dewi suri dari Asia Kecil kuno, yang bernama Sibele.
Kuil dewi Artemis, yang puing-puingnya telah ditemukan, merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno.
24-27. Sebuah usaha, yang mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit, dijalankan oleh seorang tukang perak yang pekerjaannya membuat dan menjual kuil-kuil perak kecil, yang berisi patung-patung sang dewi.
Hasil pelayanan Paulus demikian efektif, sehingga perdagangan patung-patung itu merosot jauh.
Karena itu, seorang yang bernama Demetrius mengumpulkan para tukang perak, dan mengemukakan, bahwa usaha mereka dalam bahaya untuk dihina orang, sehingga apabila penginjil itu tidak dihentikan, maka dewi Artemis sendiri akan kehilangan kebesarannya.
Pemujaan kepada dewi Artemis, dikenal tersebar di paling sedikit dua puluh tiga tempat di dunia kuno itu.
28-30. Hasutan para tukang perak itu, menyebar dengan cepat di seluruh kota, sehingga menimbulkan tindakan unjuk rasa di gedung kesenian yang terbuka.
Puing-puing gedung ini, berhasil digali kembali beberapa waktu yang lalu.
Daya tampung gedung ini diperkirakan lebih dari dua puluh ribu orang.
Karena Paulus pada waktu itu tidak ada, masyarakat menangkap dan menyeret dua orang rekannya.
Dan ketika sang rasul mau pergi untuk menghadapi orang banyak itu, para muridnya mencegahnya.
31. Pembesar yang berasal dari Asia. Mereka adalah pejabat-pejabat propinsi, yang mengawasi dan menyebarluaskan penyembahan kepada kaisar, dan kepada Roma.
Hanya satu orang saja, yang menduduki jabatan ini secara resmi, tetapi jabatan ini disandang terus oleh mereka yang sudah purnabakti.
Paulus memiliki beberapa orang teman di antara mereka, yang mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu.
32. Sementara itu, terjadi kekacauan di dalam gedung kesenian, sehingga sebagian besar orang yang ada di situ, akhirnya tidak tahu untuk apa mereka berkumpul di sana.
33-34. Beberapa orang Yahudi, yang hadir ketika itu, kini mulai khawatir dituduh sebagai penyebab huru-hara tersebut.
Karena itu, mereka memunculkan seorang yang bernama Aleksander untuk membela, dan membebaskan mereka dari kemungkinan tersebut.
Tetapi, orang ini diteriaki, dan kekacauan berlanjut terus.
35. Kekacauan tersebut, baru dapat diredakan oleh panitera kota.
Selaku pejabat penghubung di antara Efesus dengan gubernur Romawi, panitera ini bertanggung jawab atas terjadinya kerusuhan tersebut.
Setelah dia berhasil menenangkan orang banyak itu, dia mengingatkan mereka, bahwa Efesus tidak terancam kedudukannya, sebab sudah dikenal oleh seluruh dunia sebagai kota yang berhasil memelihara dengan baik kuil dewi Artemis.
Patungnya yang turun dari langit, mungkin mengacu kepada sebuah meteorit yang memiliki persamaan tertentu dengan patung dewi itu, sehingga kemudian di sembah terus di dalam kuil tersebut.
37-38. Kedua orang teman seperjalanan Paulus tersebut, menurut sang panitera, tidak menghujat atau merampok kuil dewi Artemis.
Lagipula, di kota tersebut terdapat sidang-sidang pengadilan, dan juga gubernur yang ditugaskan kerajaan untuk menangani masalah-masalah semacam itu.
Para tukang perak disuruh mengajukan dakwaan mereka ke situ.
39. Masalah-masalah yang lain, dapat diselesaikan di sidang rakyat yang sah, dan bukan di sidang yang tidak tentu.
Sidang berasal dari istilah Yunani, ekklesia, yang artinya perkumpulan tetap warga negara Yunani.
40-41. Para tukang perak itu takut kehilangan usaha mereka.
Panitera kota menunjukkan, bahwa mereka justru terancam akan dituduh menimbulkan huru-hara oleh para pejabat Romawi, sebab mereka tidak dapat memberikan alasan yang jelas, untuk membenarkan adanya perkumpulan yang kacau tersebut.
Kata-kata sang panitera, berhasil membungkam orang-orang itu, dan membubarkan pertemuan tersebut.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.