Kisah Para Rasul 19:1-12: Paulus di Efesus

Klik:

Act / Kisah Para Rasul 19:1-12


Act 19:1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.

Act 19:2 Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."

Act 19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."

Act 19:4 Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."

Act 19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

Act 19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

Act 19:7 Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.

Act 19:8 Selama tiga bulan Paulus mengunjungi rumah ibadat di situ dan mengajar dengan berani. Oleh pemberitaannya ia berusaha meyakinkan mereka tentang Kerajaan Allah.

Act 19:9 Tetapi ada beberapa orang yang tegar hatinya. Mereka tidak mau diyakinkan, malahan mengumpat Jalan Tuhan di depan orang banyak. Karena itu Paulus meninggalkan mereka dan memisahkan murid-muridnya dari mereka, dan setiap hari berbicara di ruang kuliah Tiranus.

Act 19:10 Hal ini dilakukannya dua tahun lamanya, sehingga semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan, baik orang Yahudi maupun orang Yunani.

Act 19:11 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa,

Act 19:12 bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.


Tafsiran Wycliffe


Perluasan Gereja di Asia Kecil dan Eropa (13:1-21:17).

Pasal 13 membawa kita ke bagian separuh kedua dari Kitab Kisah Para Rasul.

Di bagian separuh pertama, Yerusalem merupakan pusat cerita, dan tema utamanya ialah perluasan Gereja dari Yerusalem ke seluruh Palestina.

Sekarang, Yerusalem terdesak ke belakang, dan Antiokhia menjadi pusat cerita, karena Antiokhia menyokong perluasan Gereja di Asia dan Eropa.

Perluasan ini dilaksanakan dengan tiga perjalanan misi oleh Paulus, masing-masing dimulai dan diakhiri di Antiokhia.

Misi Ketiga: Asia Kecil dan Eropa (18:23-21:17).

Paulus kembali ke Asia untuk melakukan apa yang kita namakan perjalanan pemberitaan Injil yang ketiga, dengan melewati terlebih dahulu wilayah Frigia-Galatia, yang telah dikunjungi sebelumnya pada saat perjalanan pemberitaan Injil yang kedua (16:6).

19:1. Dari Efesus, Paulus menuju ke Galatia melalui jalan yang lebih baik, yaitu jalan yang lebih langsung dibandingkan dengan jalan perdagangan yang menembus berbagai lembah di Kolose dan Laodikia.

Di Efesus, Paulus menjumpai beberapa orang murid, yang memiliki sedikit pengetahuan tentang Yesus, seperti yang dimiliki Apolos.

Tidak ada alasan kuat, untuk tidak menyetujui, bahwa pengertian yang biasa bagi murid-murid itu adalah orang-orang yang percaya kepada Yesus.

2. Sang rasul sadar, bahwa pengetahuan murid-murid tersebut tentang Yesus, kurang lengkap.

Karena itu, dia bertanya kepada mereka, "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?"

Bentuk Participle Yunani untuk istilah ketika kamu menjadi percaya, dapat diterjemahkan menjadi sejak kamu percaya, atau pada saat kamu percaya.

Karena Roh Kudus biasanya diterima pada saat seseorang percaya kepada Kristus, maka alternatif terjemahan yang kedua tampaknya lebih tepat.

Jawaban mereka, pastilah berarti bahwa mereka belum pernah secara khusus mendengar tentang kebenaran Kristen mengenai Roh Kudus, sebab setiap orang yang mengenal Perjanjian Lama, pastilah sudah mengetahui tentang Roh Kudus.

3-4. Murid-murid ini, belum mendengar tentang Pentakosta.

Mereka hanya mengenal pemberitaan Yohanes Pembaptis, bahwa orang harus menerima baptisan pertobatan untuk menantikan Dia yang akan datang, yakni Yesus.

6-7. Peristiwa ini tidak melukiskan sebuah peristiwa Pentakosta yang baru, tetapi merupakan perluasan dari pengalaman Pentakosta yang mencakup semua orang percaya.

Tidak ada makna khusus yang perlu dicari di dalam penumpangan tangan rasul Paulus bagi pencurahan Roh Kudus.

Pengalaman ini, mirip dengan pengalaman Petrus dan Yohanes di Samaria (8:16-17), dimaksudkan untuk menunjukkan kesatuan Gereja.

Karena orang-orang percaya, dibaptis oleh satu Roh menjadi satu tubuh (I Kor. 12:13), tidak mungkin ada "kelompok-kelompok terpisah" seperti murid-murid Yohanes ini di luar Gereja.

Tidak perlu diperdebatkan, apakah para murid ini sudah Kristen, atau belum, sebelum mereka bertemu dengan Paulus, sebagaimana halnya, tidak perlu dipertanyakan apakah para rasul itu sudah selamat, atau belum, sebelum hari Pentakosta.

Mereka adalah murid-murid Yesus, tetapi belum memiliki pemahaman yang lengkap tentang Injil.

8-9. Efesus adalah ibu kota propinsi Asia, di mana berdiam gubernur Romawi.

Kota Efesus merupakan kota utama di Asia dalam hal penyebaran penyembahan terhadap raja.

Kota Efesus juga merupakan pusat perdagangan yang penting, dengan pelabuhan yang sibuk, sehingga menjadi kota yang sangat makmur.

Pemberitaan yang disampaikan Paulus di dalam rumah ibadat di situ, tentang Kerajaan Allah, nyaris mustahil mengacu kepada pendirian Kerajaan Allah saat kedatangan Kristus yang kedua kali kelak.

Injil Kristen memberitakan, bahwa berkat-berkat Kerajaan Allah telah sampai sebelumnya kepada umat manusia, yaitu di dalam diri Yesus Sang Mesias (lihat Kol. 1:13).

Sebagian besar orang Yahudi di Efesus menerima apa yang diberitakan oleh Paulus itu, hanya beberapa orang yang tegar hatinya, dan tidak mau percaya.

Sekalipun demikian, sekelompok kecil orang ini memiliki pengaruh yang demikian besar terhadap orang banyak itu, sehingga Paulus meninggalkan rumah ibadat tersebut, dan membawa murid-muridnya ke sebuah ruang kuliah milik seorang yang bernama Tiranus.

Ada naskah yang mengatakan, bahwa Paulus mengajar dari jam 11.00 siang hingga jam 16.00 sore ketika arus perdagangan biasanya agak terhenti.

Paulus membuat dan menjual tenda pada pagi hari, dan memberitakan Injil pada siang hari.

Jalan Tuhan. Sebuah istilah teknis yang umum dipakai untuk keKristenan pada waktu itu.

10. Selama dua tahun, Efesus menjadi pusat penginjilan ke seluruh wilayah itu, dan merupakan induk dari Gereja-gereja yang kemudian didirikan di Kolose, Laodikia dan Hierapolis (Kol. 2:1; 4:13).

Mungkin Gereja-gereja lain yang disebutkan dalam Wahyu 2:3, juga didirikan pada saat ini.

12. Saputangan atau kain adalah bagian dari pakaian yang dipergunakan oleh Paulus waktu bekerja.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel