Filipi 4:2-9: Nasihat-nasihat Terakhir
Selasa, Desember 01, 2020
Edit
Klik:
Philippians / Filipi 4:2-9
Php 4:2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. Php 4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan. Php 4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Php 4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Php 4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Php 4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Php 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Php 4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.Tafsiran Wycliffe
Nasihat Rasuli (4:1-9). Sang rasul menasihati dua orang perempuan agar mereka membuang perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka, menunjukkan bahwa doa merupakan obat bagi kekhawatiran dan mendorong agar mereka miliki suasana berpikir yang lebih luhur.Ayat 4:2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. Euodia dan Sintikhe adalah dua orang perempuan terkemuka di jemaat Filipi, yang belakangan mulai saling menjengkelkan. Pengulangan kunasihati, menunjukkan bahwa Paulus tidak berpihak. Sehati sepikir. Kembangkan keselarasan pikiran dan watak (bdg. 2:2). Ayat 4:3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan. Untuk mempermudah terjadinya damai, Paulus merujuk kepada Sunsugos yang sesuai dengan arti namanya, benar-benar merupakan seorang teman yang setia. Berjuang dengan aku merupakan kiasan yang diambil dari gelanggang pertempuran gladiator (bdg. 1:27). Klemens mungkin ditambahkan untuk mengingatkan mereka akan peristiwa tertentu. Rujukan kepada Kitab Kehidupan, yang didalamnya terdaftar para anggota persemakmuran surgawi, memberikan kesan bahwa Klemens dan kawan-kawan mungkin telah mengorbankan hidup mereka ketika surat ini ditulis. Ayat 4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Chairete adalah sebuah ungkapan perpisahan yang umum dipakai. Penambahan kata senantiasa, menunjukkan bahwa yang ada dalam pikiran Paulus adalah artinya yang lebih dalam. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah. Pengulangan menunjukkan bahwa keadaan di Filipi adalah sedemikian rupa, sehingga nasihat semacam ini rasanya tidak masuk akal. Orang Kristen dapat diperintahkan untuk bersukacita, sebab sumber sukacita mereka bukan dalam situasi, tetapi dalam Tuhan. Ayat 4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Kata yang agak sulit diartikan, epieikes, kebaikan hati menunjuk kepada kesediaan untuk mendengarkan alasan, kesediaan untuk tidak membalas. Motivasi bagi "sikap manis" ini adalah kedatangan kembali Kristus yang sudah dekat. Tuhan sudah dekat. Kata-kata sandi dari Gereja Mula-mula (bdg. kata Aram yang sama artinya, Maranatha, dalam I Kor. 16:22). Ayat 4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Permusuhan dari kalangan kafir (bdg. 1:28), dapat menimbulkan kekhawatiran. Hal ini harus dihilangkan dengan doa. "Memperhatikan adalah kebajikan, tetapi memelihara kecemasan adalah dosa" (To care is a virtue, but to foster cares in sin, Muller, op. cit., hlm. 141). Dalam segala hal. Semua yang dapat menimbulkan kekhawatiran, jika tidak didoakan. Dengan ucapan syukur. Bersyukur atas apa yang telah dilakukan Allah, merupakan sikap yang tepat untuk mengajukan permohonan baru. Ayat 4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Damai sejahtera Allah ialah ketenangan yang dimiliki Allah dan hanya Allah yang dapat memberikannya. Frasa yang melampaui segala akal, pada umumnya dipahami sebagai ketidakmampuan mutlak dari pikiran manusia untuk memahami kedalaman damai sejahtera Allah ini. Mungkin, lebih tepatnya ungkapan ini berarti, bahwa damai sejahtera Allah jauh melampaui semua perencanaan cermat dan gagasan cemerlang kita untuk mengatasi kekhawatiran kita. Akan memelihara. Phoureõ (memelihara) adalah sebuah istilah militer yang berarti menjaga atau membentengi. Dengan memakai kiasan yang jitu, Paulus melukiskan damai sejahtera Allah sebagai seorang pengawal yang bertugas menjaga di gerbang kehidupan batiniah seseorang - pikiran, kehendak dan perasaan. Ayat 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. Di dalam "paragraf tentang kesehatan batin" (Simcox) ini, Paulus mengemukakan sejumlah kebajikan yang mungkin sekali berasal dari tulisan seorang tokoh etika Yunani. Dua dari delapan kebajikan yang tercantum, tidak disebutkan di bagian Perjanjian Baru mana pun, dan satu hanya muncul di dalam surat ini saja. Yang benar. Berkaitan dengan sifat yang nyata dan hakiki. Yang mulia. Layak untuk dihormati, dimuliakan. Yang adil. Sesuai dengan konsepsi yang tertinggi tentang apa yang benar (Michael). Yang suci. Tidak tercampur dengan unsur-unsur yang akan merendahkan martabat jiwa. Yang manis. Yang mengilhamkan kasih. Yang sedap didengar. Menurut Michael: "segala sesuatu yang enak untuk didengar." Semua yang disebut kebajikan. Oleh Lightfoot diparafrase menjadi: "Apa pun yang masih bernilai di dalam konsepsi kafirmu yang lama tentang kebajikan" (hlm. 162). Dengan maksud untuk menekankan pertimbangan Paulus untuk tidak mengabaikan sumber rujukan yang ada, mereka diperintahkan: "Pikirkanlah (logizomai; maksudnya resapkan) semua kebajikan kafir tersebut. Ayat 4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. Di samping itu, mereka diperintahkan: "Lakukanlah itu" (kata perintah prasette adalah dalam bentuk waktu sekarang), yaitu semua moralitas dan etika khusus Kristen yang telah mereka pelajari dari kehidupan dan ajaran sang rasul. Bukan hanya "damai sejahtera Allah" (ay. 7), namun juga Allah sumber damai sejahtera akan menyertai mereka.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.