Keluaran 2:23-4:17: Musa diutus TUHAN

Musa diutus TUHAN​.

Setelah belajar perikop Musa yang membela bangsanya dan kemudian Ia lari ke tanah Midian, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu mengenai Musa yang diutus TUHAN untuk menyelamatkan orang Israel dari perbudakan di Mesir.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Keluaran (Exodus 2:23-4:17 dengan judul perikop Musa diutus TUHAN).

Kita belajar perikop Musa diutus TUHAN ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Panggilan dan Penugasan Musa (3:1-4:31).

Ketika berusaha untuk menebus Israel dengan caranya sendiri dan pada waktu yang ditentukannya sendiri, Musa gagal. Namun, pada waktu yang ditentukan Allah, dia dipanggil untuk menebus bangsa itu menurut cara Allah dan dengan kuasa Allah.

Musa diutus TUHAN (Kitab Keluaran 2:23-4:17)

Exo 2:23 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.

23. Lama sesudah itu. Setelah kurun waktu yang panjang itu (terjemahan American Standard Version, Revised Standard Version).

Menurut Kisah Para Rasul 7:30, jangka waktu tersebut adalah empat puluh tahun, atau satu angkatan.

Jika kita mengambil abad ketiga belas sebagai waktu terjadinya peristiwa Keluaran, maka Firaun yang meninggal itu pastilah Seti I (1319-1301), atau mungkin adalah Rameses I, pendiri dari Dinasti XIX.

Raja yang baru sangat mungkin adalah Rameses II, salah seorang Firaun yang paling terkenal (1301-1234).

Exo 2:24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

Exo 2:25 Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.


24-25. Allah sudah menunggu lama sambil berdiam diri terus, namun Dia tidak pernah melupakan atau meninggalkan umat-Nya. Dia mendengar . . . mengingat . . . memperhatikan keadaan mereka (Revised Standard Version).

Exo 3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

1. Horeb. Horeb disebut sebagai gunung Allah berdasarkan intuisi.

Pada zaman Perjanjian Lama, Horeb dan Sinai, dipakai sebagai istilah-istilah yang artinya sama, sekalipun nama yang pertama mungkin mengacu kepada sebuah pegunungan, sedangkan Sinai mengacu kepada satu puncak tertentu.

Tidaklah mungkin untuk mengetahui secara pasti, tempat Musa berjumpa dengan Allah di antara sekian banyak puncak tersebut, yang tertinggi mencapai 8000 kaki.

Tradisi, yang usianya paling sedikit 1800 tahun, yang menyebutkan sebuah puncak sebagai Jebel Musa (Gunung Musa), pastilah memiliki alasan tertentu, dan puncak yang dinamakan Horeb pasti terletak dekat dengan "gunung" tersebut.

Biara St. Katerina diperkirakan didirikan tepat di tempat semak yang menyala! (Lihat selanjutnya 19:1).

Exo 3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

2. Sebagaimana Israel tidak habis binasa di dalam dapur api penindasan, demikian pula semak itu menyala namun tidak terbakar, sebab Allah ada di situ.

Malaikat TUHAN. Ini bukan malaikat biasa, melainkan perwujudan dari Yehovah sendiri (ay. 4; bdg. Kej. 16:7; 22:1; 31:11-13; 48:15, 16).

Exo 3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"

Exo 3:4 Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya, Allah."

Exo 3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

Exo 3:6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.

Exo 3:7 Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.

Exo 3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.


7-8. Aku telah memperhatikan ... mendengar ... mengetahui ... turun untuk melepaskan mereka. Bukan Musa, melainkan Allahlah yang akan menjadi Penebus.

Susu dan madu. Ungkapan kiasan untuk kesuburan dan kelimpahan yang besar.

Tempat orang Kanaan. Allah telah menunggu munculnya sebuah tanda pertobatan selama lebih daripada empat ratus tahun. Sekarang kejahatan bangsa-bangsa Amori itu sudah genap (bdg. Kej. 15:16).

Exo 3:9 Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.

Exo 3:10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

Exo 3:11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

Exo 3:12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."


11-12. Siapakah aku ini? Musa yang penuh percaya diri dan cepat tanggap, kini sudah belajar rendah hati; kini dia harus belajar beriman.

Setiap kesulitan Musa dijawab dengan pemberian kepastian oleh Allah. Siapakah aku ini? tidak penting, sebab Aku akan menyertai engkau.

Exo 3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?"

Exo 3:14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."


14. Aku adalah Aku. Terjemahan lain dari frasa yang sulit ini termasuk:

Aku ada yang Aku ada (KJV).

Aku akan ada yang Aku ada (Moffatt, Luther).

Akulah Dia yang Ada (Catholic Commentary).

Aku menjadikan apa yang akan ada (Meek, op. cit. hlm. 107; dan W. F. Albright, From the Stone Age to Christianity, hlm. 260).

Nama ini mengungkapkan "bukan keberadaan abstrak, melainkan menifestasi keberadaan yang aktif ... bukan apa yang Allah ada dalam diri-Nya sendiri, melainkan apa yang Ia akan nyatakan mengenai diri-Nya kepada orang lain ... Dia akan ada bagi Musa dan bagi umat-Nya seperti Ia ada - sesuatu yang tidak diterangkan artinya, tetapi yang ketika sifat dasar-Nya terungkap dengan lebih sempurna melalui pelajaran sejarah dan pengajaran para nabi akan terbukti lebih daripada yang dapat diungkapkan dengan kata-kata (Cambridge Bible).

Pemikiran serupa dikemukakan oleh Keil dan Delitzsch: "Pertanyaan Musa (ay. 13) ... menyiratkan bahwa nama itu mengungkapkan sifat dasar dan berbagai pekerjaan Allah dan bahwa Allah akan menunjukkan sifat yang diungkapkan dalam nama itu melalui perbuatan-perbuatan . . . (Dia) dengan nama ini menunjukkan diri-Nya sebagai Allah yang mutlak . . . yang bertindak dengan kemampuan tidak terkekang dan mandiri sepenuhnya."

Ketika menafsirkan nama Yehovah di Kejadian 2:4, para pakar yang sama ini mengatakan, 'Dia adalah Allah pribadi di dalam manifestasi historis-Nya ketika mana kepenuhan dari Wujud Ilahi itu terungkap sendiri kepada dunia . . . Allah dari sejarah keselamatan. Hal ini tidak tampak dari etimologi nama tersebut namun dari perkembangan sejarah."

Allah dengan demikian menyatakan diri kepada Musa bukan sebagai Allah-Khalik yang memiliki kuasa - Elohim, tetapi sebagai Allah Keselamatan yang bersifat pribadi, dan segala sesuatu yang terkandung di dalam "Aku ada" akan terungkap pada masa-masa yang akan datang, dengan puncaknya dalam Dia yang "Aku adalah"-Nya menerangi halaman-halaman Perjanjian Baru.

Exo 3:15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.

15. Sebutan-Ku. Dengan ini Aku akan diingat (RSV).

Exo 3:16 Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir.

Exo 3:17 Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.


16, 17. Aku sudah mengindahkan kamu. Saat penggenapan janji Yusuf sudah tiba (Kej. 50:25).

Exo 3:18 Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami; oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami.

18. Telah menemui kami. Secara harfiah, mendatangi kami dengan cara yang tidak terduga.

Tiga hari perjalanan. Mungkin sebuah ungkapan yang menunjuk kepada jarak yang cukup jauh.

"Allah mengetahui kekerasan hati Firaun, sehingga Ia memerintahkan agar pada mulanya yang diminta tidak lebih daripada tindakan Firaun mengakui, atau menunjukkan kekerasan hatinya ... Jadi, merupakan tindakan belas kasihan kepada Firaun, bahwa permohonan kepergian bangsa Israel secara keseluruhan tidak dikemukakan ketika Musa menghadap untuk pertama kali, . . . sebab, seandainya hal ini yang diminta, tentu akan jauh lebih sulit bagi Firaun untuk mengubah hatinya dalam ketaatan kepada kehendak ilahi dibandingkan dengan jika permohonan itu diajukan dengan cara membuang-buang waktu, dan disajikan dengan cukup masuk akal. Dan jika dia sudah taat kepada Allah dalam hal yang lebih kecil, maka Allah akan memberikan kepadanya kekuatan untuk taat dalam perkara yang lebih besar" (KD).

Exo 3:19 Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.

Exo 3:20 Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.

Exo 3:21 Dan Aku akan membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa ini, sehingga, apabila kamu pergi, kamu tidak pergi dengan tangan hampa,

Exo 3:22 tetapi tiap-tiap perempuan harus meminta dari tetangganya dan dari perempuan yang tinggal di rumahnya, barang-barang perak dan emas dan kain-kain, yang akan kamu kenakan kepada anak-anakmu lelaki dan perempuan; demikianlah kamu akan merampasi orang Mesir itu."


22. Meminta. Sebuah permintaan yang dalam situasi itu, lebih merupakan tuntutan.

Dengan demikian, orang Israel menerima imbalan atas kerja keras mereka selama bertahun-tahun dengan cara "menjarah" orang-orang Mesir.

Exo 4:1 Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?"

4:1. Mereka tidak percaya kepadaku. Kesulitan Musa yang ketiga, seperti kesulitan orang lain juga, berpusat pada dirinya sendiri.

Tanda-tanda yang diadakan Allah bukan hanya akan merupakan kesaksian bagi orang Israel dan Mesir tentang kehadiran Allah, tetapi juga akan memberikan kepastian dan memperkuat iman Musa.

Exo 4:2 TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat."

Exo 4:3 Firman TUHAN: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.

Exo 4:4 Tetapi firman TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya" --Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya

Exo 4:5 --"supaya mereka percaya, bahwa TUHAN, Allah nenek moyang mereka, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub telah menampakkan diri kepadamu."


2-4. Tanda pertama. Tongkat gembala, yang diserahkan kepada Allah, menjadi tanda kekuatan dan kemenangan atas musuh.

Exo 4:6 Lagi firman TUHAN kepadanya: "Masukkanlah tanganmu ke dalam bajumu." Dimasukkannya tangannya ke dalam bajunya, dan setelah ditariknya ke luar, maka tangannya kena kusta, putih seperti salju.

Exo 4:7 Sesudah itu firman-Nya: "Masukkanlah tanganmu kembali ke dalam bajumu." Musa memasukkan tangannya kembali ke dalam bajunya dan setelah ditariknya ke luar, maka tangan itu pulih kembali seperti seluruh badannya.

Exo 4:8 "Jika mereka tidak percaya kepadamu dan tidak mengindahkan tanda mujizat yang pertama, maka mereka akan percaya kepada tanda mujizat yang kedua.


6-7. Tanda kedua. Tangan Musa yang menjadi najis terkena kusta, melambangkan keadaan tertindas Israel, kebutuhannya akan kuasa pembersih dari Allah.

Exo 4:9 Dan jika mereka tidak juga percaya kepada kedua tanda mujizat ini dan tidak mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus mengambil air dari sungai Nil dan harus kaucurahkan di tanah yang kering, lalu air yang kauambil itu akan menjadi darah di tanah yang kering itu."

9. Tanda ketiga. Sungai = Secara Harfiah adalah Sungai Nil. Sebagaimana Sungai Nil yang merupakan arus kehidupan bangsa Mesir berada dalam kekuasaan utusan Allah, demikian pula Firaun dan seluruh rakyatnya ada di tangan Musa.

Exo 4:10 Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah."

10. Kesulitan terakhir Musa. Allah tidak mungkin berbuat salah. Dia telah membentuk Musa. Dia mengetahui kemampuan yang dimiliki Musa.

Exo 4:11 Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN?

Exo 4:12 Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan."


12. Aku akan menyertai lidahmu. "Kegagapan Musa selaku hamba Allah yang setia akan cukup memadai" (IDB).

Exo 4:13 Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus."

Exo 4:14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Musa dan Ia berfirman: "Bukankah di situ Harun, orang Lewi itu, kakakmu? Aku tahu, bahwa ia pandai bicara; lagipula ia telah berangkat menjumpai engkau, dan apabila ia melihat engkau, ia akan bersukacita dalam hatinya.

Exo 4:15 Maka engkau harus berbicara kepadanya dan menaruh perkataan itu ke dalam mulutnya; Aku akan menyertai lidahmu dan lidahnya dan mengajarkan kepada kamu apa yang harus kamu lakukan.

Exo 4:16 Ia harus berbicara bagimu kepada bangsa itu, dengan demikian ia akan menjadi penyambung lidahmu dan engkau akan menjadi seperti Allah baginya.

Exo 4:17 Dan bawalah tongkat ini di tanganmu, yang harus kaupakai untuk membuat tanda-tanda mujizat."


13. Utuslah kiranya siapa saja yang patut Kau utus. Pernyataan Musa ini tidak merupakan penolakan langsung, namun menunjukkan apa yang ada di balik semua keberatan yang diungkapkan Musa sebelumnya.

Di dalam kelemahan manusiawinya, Musa benar-benar tidak ingin kembali ke Mesir. Allah mengalah terhadap kelemahan ini dan menyediakan Harun sebagai "nabi" dari Musa.

Sekalipun demikian, sementara kisah berlanjut, rupanya Musa dengan keberanian yang makin besar, makin banyak mengambil peranan sesungguhnya sebagai pemimpin.

Perikop Selanjutnya: Musa kembali ke Mesir.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel