2 Raja-raja 20:12-21: Hizkia dan Para Utusan dari Babel
Kamis, April 26, 2018
Edit
Mungkin adalah wajar, jika kita berpikir bahwa, lebih baik sakitnya raja Hizkia tidak disembuhkan daripada umurnya diperpanjang dan ia menjadi sombong, sehingga munculnya nubuat yang mengerikan tentang hancurnya kerajaan Yehuda di kemudian hari oleh raja Babel.
2Ki 20:12 Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya.
2Ki 20:13 Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.
2Ki 20:14 Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?" Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel!"
2Ki 20:15 Lalu tanyanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?" Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku."
2Ki 20:16 Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah firman TUHAN!
2Ki 20:17 Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN.
2Ki 20:18 Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel."
2Ki 20:19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"
2Ki 20:20 Selebihnya dari riwayat Hizkia, segala kepahlawanannya dan bagaimana ia membuat kolam dan saluran air dan mengalirkan air ke dalam kota, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?
2Ki 20:21 Kemudian Hizkia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Maka Manasye, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
12. Merodakh-Baladan (Marduk-Apaliddin) dua kali menjadi raja Babel (722-710, 703-702 sM).
Takhtanya dirampas pertama kali oleh Sargon sekitar tahun 710 sM, tetapi kemudian dia berhasil merebutnya kembali.
Kali kedua dia dikalahkan dan diturunkan dari takhta oleh Sanherib bersama dengan sekutunya Elam (lih. Luckenbill, Annals of Sennacherib, hlm. 24) ketika Sanherib melancarkan serangan pertamanya pada tahun 703 sM.
Utusan yang disebutkan pada 20:12 datang pada tahun pemerintahan Hizkia yang keempat belas (karena sudah ditambah lima belas tahun) ketika Sanherib untuk pertama kali menyerang Yehuda (lih. taf. ay. 6).
Merodakh berusaha untuk bersekutu dengan Hizkia (lih. Yosefus, Antiq, x.2.2).
Hizkia belum meninggalkan kebiasaannya untuk mengadakan persekutuan.
Dia masih akan melakukan hal itu sampai serangan kedua Sanherib terjadi, lalu dia menjadi orang beriman.
Utusan Merodakh ini mungkin datang pada tahun 700 sM.
13. Hizkia bersukacita .. lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya. Yosefus (Antiq, x.2.2) mengemukakan, bahwa Hizkia menunjukkan harta bendanya untuk membuktikan, bahwa dirinya adalah seorang sekutu yang layak diperhitungkan.
Tampaknya upeti yang diserahkan kepada Sanherib pada tahun 701 sM tidak terlalu mengurangi hartanya.
14. Kemudian ... Yesaya ... bertanya kepadanya. Yesaya yang mengerti maksud sesungguhnya dari sang utusan memanggil Hizkia untuk menceritakan apa yang terjadi serta memperingatkannya akan akibat-akibat yang akan timbul. Bandingkan dengan II Tawarikh 32:31.
17, 18. Yang disimpan oleh nenek moyangmu ... Dan ... keturunanmu ... akan diambil. Kesombongan Hizkia tersebut merupakan contoh dari kesombongan dan ketiadaan iman yang akan menyebabkan runtuhnya Yehuda.
Hizkia meninggalkan iman kepada Tuhan Pencipta semesta alam dan mengandalkan kemampuannya sendiri (II Taw. 32:25).
19. Hizkia menjawab ... asal ada damai dan keamanan seumur hidupku. Ini bukan sebuah pengakuan dosa.
Ini adalah ungkapan kebijakan "yang penting aman pada masa pemerintahan saya," suatu sikap tidak bijaksana yang menunjukkan kurangnya perhatian terhadap orang-orang yang akan tertimpa malapetaka.
Oleh karena itu Yesaya hanya bisa berpaling kepada Allah dan berseru, "Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku" (Yes. 40:1).
Sesudah kehancuran yang dinubuatkan itulah baru dosa kemurtadan Israel berakhir dan sesudah itulah baru damai yang sejati berlangsung.
20. Ayat ini merupakan rangkuman dari kegiatan pembangunan yang dilakukan pada masa pemerintahan Hizkia (bdg. II Taw. 32:27-30).
21. Hizkia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Tindakan-tindakan Hizkia yang penting semasa hidupnya telah dikisahkan.
Kini kita harus mengarahkan perhatian kepada tokoh selanjutnya yang merupakan ilustrasi dari kesia-siaan dan keangkuhan yang telah mempercepat keruntuhan Yehuda.
Klik:
2 Raja-raja 20:12-21
2Ki 20:12 Pada waktu itu Merodakh-Baladan bin Baladan, raja Babel, menyuruh orang membawa surat dan pemberian kepada Hizkia, sebab telah didengarnya bahwa Hizkia sakit tadinya.
2Ki 20:13 Hizkia bersukacita atas kedatangan mereka, lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya, emas dan perak, rempah-rempah dan minyak yang berharga, gedung persenjataannya dan segala yang terdapat dalam perbendaharaannya. Tidak ada barang yang tidak diperlihatkan Hizkia kepada mereka di istananya dan di seluruh daerah kekuasaannya.
2Ki 20:14 Kemudian datanglah nabi Yesaya kepada raja Hizkia dan bertanya kepadanya: "Apakah yang telah dikatakan orang-orang ini? Dan dari manakah mereka datang?" Jawab Hizkia: "Mereka datang dari negeri yang jauh, dari Babel!"
2Ki 20:15 Lalu tanyanya lagi: "Apakah yang telah dilihat mereka di istanamu?" Jawab Hizkia: "Semua yang ada di istanaku telah mereka lihat. Tidak ada barang yang tidak kuperlihatkan kepada mereka di perbendaharaanku."
2Ki 20:16 Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: "Dengarkanlah firman TUHAN!
2Ki 20:17 Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. Tidak ada barang yang akan ditinggalkan, demikianlah firman TUHAN.
2Ki 20:18 Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel."
2Ki 20:19 Hizkia menjawab kepada Yesaya: "Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!" Tetapi pikirnya: "Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!"
2Ki 20:20 Selebihnya dari riwayat Hizkia, segala kepahlawanannya dan bagaimana ia membuat kolam dan saluran air dan mengalirkan air ke dalam kota, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Yehuda?
2Ki 20:21 Kemudian Hizkia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Maka Manasye, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Tafsiran Wycliffe
12. Merodakh-Baladan (Marduk-Apaliddin) dua kali menjadi raja Babel (722-710, 703-702 sM).
Takhtanya dirampas pertama kali oleh Sargon sekitar tahun 710 sM, tetapi kemudian dia berhasil merebutnya kembali.
Kali kedua dia dikalahkan dan diturunkan dari takhta oleh Sanherib bersama dengan sekutunya Elam (lih. Luckenbill, Annals of Sennacherib, hlm. 24) ketika Sanherib melancarkan serangan pertamanya pada tahun 703 sM.
Utusan yang disebutkan pada 20:12 datang pada tahun pemerintahan Hizkia yang keempat belas (karena sudah ditambah lima belas tahun) ketika Sanherib untuk pertama kali menyerang Yehuda (lih. taf. ay. 6).
Merodakh berusaha untuk bersekutu dengan Hizkia (lih. Yosefus, Antiq, x.2.2).
Hizkia belum meninggalkan kebiasaannya untuk mengadakan persekutuan.
Dia masih akan melakukan hal itu sampai serangan kedua Sanherib terjadi, lalu dia menjadi orang beriman.
Utusan Merodakh ini mungkin datang pada tahun 700 sM.
13. Hizkia bersukacita .. lalu diperlihatkannyalah kepada mereka segenap gedung harta bendanya. Yosefus (Antiq, x.2.2) mengemukakan, bahwa Hizkia menunjukkan harta bendanya untuk membuktikan, bahwa dirinya adalah seorang sekutu yang layak diperhitungkan.
Tampaknya upeti yang diserahkan kepada Sanherib pada tahun 701 sM tidak terlalu mengurangi hartanya.
14. Kemudian ... Yesaya ... bertanya kepadanya. Yesaya yang mengerti maksud sesungguhnya dari sang utusan memanggil Hizkia untuk menceritakan apa yang terjadi serta memperingatkannya akan akibat-akibat yang akan timbul. Bandingkan dengan II Tawarikh 32:31.
17, 18. Yang disimpan oleh nenek moyangmu ... Dan ... keturunanmu ... akan diambil. Kesombongan Hizkia tersebut merupakan contoh dari kesombongan dan ketiadaan iman yang akan menyebabkan runtuhnya Yehuda.
Hizkia meninggalkan iman kepada Tuhan Pencipta semesta alam dan mengandalkan kemampuannya sendiri (II Taw. 32:25).
19. Hizkia menjawab ... asal ada damai dan keamanan seumur hidupku. Ini bukan sebuah pengakuan dosa.
Ini adalah ungkapan kebijakan "yang penting aman pada masa pemerintahan saya," suatu sikap tidak bijaksana yang menunjukkan kurangnya perhatian terhadap orang-orang yang akan tertimpa malapetaka.
Oleh karena itu Yesaya hanya bisa berpaling kepada Allah dan berseru, "Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku" (Yes. 40:1).
Sesudah kehancuran yang dinubuatkan itulah baru dosa kemurtadan Israel berakhir dan sesudah itulah baru damai yang sejati berlangsung.
20. Ayat ini merupakan rangkuman dari kegiatan pembangunan yang dilakukan pada masa pemerintahan Hizkia (bdg. II Taw. 32:27-30).
21. Hizkia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Tindakan-tindakan Hizkia yang penting semasa hidupnya telah dikisahkan.
Kini kita harus mengarahkan perhatian kepada tokoh selanjutnya yang merupakan ilustrasi dari kesia-siaan dan keangkuhan yang telah mempercepat keruntuhan Yehuda.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.