2 Raja-raja 18:13-37: Yerusalem Dikepung Oleh Sanherib
Rabu, April 25, 2018
Edit
Orang baik bukan berarti tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Dalam perikop yang cukup panjang ini kita akan melihat bagaimana seorang yang benar dimusuhi orang lain, yaitu Hizkia, raja Yehuda yang saleh diancam oleh raja Asyur yang saat itu sudah menaklukkan banyak bangsa, termasuk kerajaan Israel.
2Ki 18:13 Dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya.
2Ki 18:14 Hizkia, raja Yehuda, mengutus orang kepada raja Asyur di Lakhis dengan pesan: "Aku telah berbuat dosa; undurlah dari padaku; apapun yang kaubebankan kepadaku akan kupikul." Kemudian raja Asyur membebankan kepada Hizkia, raja Yehuda, tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas.
2Ki 18:15 Hizkia memberikan segala perak yang terdapat dalam rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja.
2Ki 18:16 Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu dan dari jenang-jenang pintu bait TUHAN, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur.
2Ki 18:17 Sesudah itu raja Asyur mengirim panglima, kepala istana dan juru minuman agung dari Lakhis kepada raja Hizkia di Yerusalem disertai suatu tentara yang besar. Mereka maju dan sampai ke Yerusalem. Setelah mereka maju dan sampai di situ, mereka mengambil tempat dekat saluran kolam atas yang di jalan raja pada Padang Tukang Penatu.
2Ki 18:18 Dan ketika mereka memanggil-manggil kepada raja, keluarlah mendapatkan mereka Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, serta Yoah bin Asaf, bendahara negara.
2Ki 18:19 Lalu berkatalah juru minuman agung kepada mereka: "Baiklah katakan kepada Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini?
2Ki 18:20 Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja dapat merupakan siasat dan kekuatan untuk perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap, maka engkau memberontak terhadap aku?
2Ki 18:21 Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya.
2Ki 18:22 Dan apabila kamu berkata kepadaku: Kami berharap kepada TUHAN, Allah kami, --bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan-Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan Yerusalem: Di depan mezbah yang di Yerusalem inilah kamu harus sujud menyembah!
2Ki 18:23 Maka sekarang, baiklah bertaruh dengan tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan dua ribu ekor kuda kepadamu, jika engkau sanggup memberikan dari pihakmu orang-orang yang mengendarainya.
2Ki 18:24 Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur satu orang perwira tuanku yang paling kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir dalam hal kereta dan orang-orang berkuda!
2Ki 18:25 Sekarangpun, adakah di luar kehendak TUHAN aku maju melawan tempat ini untuk memusnahkannya? TUHAN telah berfirman kepadaku: Majulah menyerang negeri itu dan musnahkanlah itu!"
2Ki 18:26 Lalu berkatalah Elyakim bin Hilkia, Sebna dan Yoah kepada juru minuman agung: "Silakan berbicara dalam bahasa Aram kepada hamba-hambamu ini, sebab kami mengerti; tetapi janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil didengar oleh rakyat yang ada di atas tembok."
2Ki 18:27 Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
2Ki 18:28 Kemudian berdirilah juru minuman agung dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda. Ia berkata: "Dengarlah perkataan raja agung, raja Asyur!
2Ki 18:29 Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu dari tanganku!
2Ki 18:30 Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah TUHAN akan melepaskan kita; dan kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.
2Ki 18:31 Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya,
2Ki 18:32 sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negerimu ini, suatu negeri yang bergandum dan berair anggur, suatu negeri yang beroti dan berkebun anggur, suatu negeri yang berpohon zaitun, berminyak dan bermadu; dengan demikian kamu hidup dan tidak mati. Tetapi janganlah dengarkan Hizkia, sebab ia membujuk kamu dengan mengatakan: TUHAN akan melepaskan kita!
2Ki 18:33 Apakah pernah para allah bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur?
2Ki 18:34 Di manakah para allah negeri Hamat dan Arpad? Di manakah para allah negeri Sefarwaim, Hena dan Iwa? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku?
2Ki 18:35 Siapakah di antara semua allah negeri-negeri yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga TUHAN sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?"
2Ki 18:36 Tetapi rakyat itu berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!"
2Ki 18:37 Kemudian pergilah Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan, lalu memberitahukan kepadanya perkataan juru minuman agung.
Serbuan Pertama Sanherib ke Yehuda (18:13-16).
Untuk urutan peristiwa lihat tafsiran ayat 1.
Sanherib adalah salah satu putra Sargon II dan memerintah dari tahun 705-681 sM.
Ayat 13-16 mengisahkan serangan pertamanya ke Yehuda pada tahun 701 sM (17 dst. mengacu kepada serangan yang belakangan, yaitu kurang lebih tahun 688 sM).
Sekalipun Hizkia membalik strategi Ahas yang tunduk pada Asyur, membelotnya sekutu-sekutu Yehuda membuat Hizkia terpaksa tunduk (Luckenbill, Anc. Rec, II. paragraf 240; bdg. 18:14).
Hizkia mengumpulkan upeti dengan mengambil perhiasan yang ada di Bait Allah (ay. 15, 16).
Kenyataan, bahwa Sanherib menerima upeti itu di Niniwe (Luckenbill, ibid,) menunjukkan, bahwa Hizkia bersedia menyerahkan upeti itu dengan syarat orang Asyur keluar dari Yehuda.
Serangan Kedua Sanherib ke Yehuda (18:17-25).
Inti dari kisah ini ialah, bahwa Tuhan menyediakan kelepasan sebagai tanggapan-Nya terhadap iman yang sejati.
Saat terjadinya serangan yang kedua, sekitar tiga belas hingga empat belas tahun sesudah kejadian pada ayat 13-16, ditentukan berdasarkan tanggal pemerintahan raja Etiopia, Tirhaka (19:9).
Sebuah artikel di BASOR (130, hlm. 8, 9) menunjukkan, bahwa Tirhaka tidak menjadi raja secara bersama sebelum 690, 689 sM.
Karena dia dilahirkan sekitar tahun 711/710 sM, pasti tidak mungkin bagi dia untuk memimpin pasukan Mesir pada tahun 701 ketika dia masih berusia sembilan tahun.
17. Panglima. Panglima pasukan yang maju berperang.
Kepala istana. Ketua para sida-sida, maksudnya: ketua para hamba istana yang umumnya terdiri atas sida-sida.
Juru minuman agung. Kepala juru minuman istana.
Saluran kolam atas. Saluran ini membentang dari Gihon (II Taw. 32:30; I Raj. 1:33) hingga tempat bekerja para pencuci pakaian - Padang Tukang Penatu.
18. Ketika mereka memanggil-manggil kepada raja. Rombongan utusan itu ingin berbicara kepada Hizkia.
Namun Hizkia yang memperhitungkan protokol mengirimkan pejabat istana yang setingkat kedudukannya dengan mereka.
Ayat 19-25 merupakan pesan tentang kekurangajaran orang kafir terhadap Yehova.
19. Beginilah kata raja agung. Disebut demikian sebab sang raja memerintah sejumlah raja lainnya.
Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini? Kepercayaan di sini artinya adalah "hal yang diandalkan."
Pertanyaan itu mengungkapkan keheranan sang raja mengingat keperkasaan kekuasaan Asyur.
20. Hanya ucapan bibir saja. Cuma omong saja.
Kepada siapa engkau berharap? Siapa di sini oleh juru minuman diduga adalah Mesir (ay. 21).
Jelas Sanherib mengira Hizkia telah mengadakan persepakatan dengan Firaun (bdg. ay. 22; 19:1 dst.). Namun, orang-orang Filistin dari Ekron meminta pertolongan Tirhaka (Luckenbill, Anc. Rec, op. cit.).
22. Mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan oleh Hizkia. Para utusan Asyur ini menafsirkan tindakan pembersihan yang dilakukan Hizkia ini sebagai sebuah penghujatan dan bukan ketaatan.
Tindakan Hizkia itu merupakan perlawanan langsung terhadap kebiasaan dan kepercayaan kafir.
Sanherib sedang berusaha untuk menarik penduduk tersebut agar mendukung dirinya dan dengan demikian memperlemah pertahanan Hizkia.
23. Baiklah bertaruh seharusnya dibaca adakanlah perundingan.
Perhatikan sindiran tajam, bahwa Hizkia bahkan tidak mempunyai pasukan berkuda sebanyak itu.
Sekalipun demikian, Hizkia telah memilih cara bertahan yang lain.
24. Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur ... ? "Jadi, kamu tidak akan bisa melawan komandan yang paling rendah dari pasukan Sanherib."
25. Adakah di luar kehendak Tuhan? "Tuhan telah mengirim aku untuk memusnahkan negerimu."
Tetapi berdasarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebetulnya hanya untuk menghajar negeri itu.
Memang benar, bahwa Allah memakai bangsa-bangsa asing untuk menghajar umat-Nya (lih. 19:25).
26. Berbicara dalam bahasa Aram. Untuk mencegah pengaruh lebih jauh terhadap penduduk, para pejabat Yehuda memohon agar pembicaraan selanjutnya dilaksanakan dalam bahasa Aram yang dengan cepat menjadi bahasa pengantar di dunia kuno.
Bahasa Aram sudah merupakan bahasa yang dipakai kalangan diplomat, namun belum dikenal secara luas oleh penduduk.
27. Tuanku mengutus aku ... Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok? Para pembela Hizkia.
Yang memakan tahinya. "Dengan menolak untuk tunduk kalian akan membuat rakyat kalian mengalami kelaparan yang dahsyat akibat kepungan yang berlangsung lama."
28. Dalam bahasa Yehuda, maksudnya: bahasa Ibrani. Dia menyampaikan himbauan paling kuat kepada penduduk.
29, 30. Memperdayakan. Nasihat Hizkia agar penduduk mengandalkan Tuhan, katanya, justru akan menyesatkan mereka, sebab baik Hizkia maupun Tuhan tidak akan mampu melepaskan mereka.
31. Adakanlah perjanjian penyerahan. Maksudnya, "Berdamailah dengan kami," atau, "Menyerahlah;" sebab dia mengatakan datanglah ke luar kepadaku.
Akan makan. Sebuah janji yang bersifat sementara. Mereka akan segera dipindahkan ke negeri yang "lebih baik."
32. Dengan demikian kamu hidup. "Kalian hanya bisa hidup jika menyerah dan dipindahkan."
Sanherib dengan yakin berharap, bahwa penduduk itu akan menyerah dan hal itu akan menunjukkan keperkasaan Asyur.
Ayat 33-35 menunjukkan betapa orang Asyur tidak memahami kekuatan dan tujuan dari berbagai penaklukkan yang mereka lakukan sebelumnya.
Juru minuman agung itu tidak mengetahui, bahwa Tuhan sering kali memilih bangsa-bangsa tertentu untuk menundukkan dan bangsa lainnya untuk melepaskan.
34. Hamat. Lihat tafsiran 17:24.
Arpad. Kini Tel Erfad, tiga belas mil di utara Alepo.
Hena dan Iwa merupakan wilayah utama di Efrat Utara di sebelah selatan Hamat. Tentang yang lainnya lihat tafsiran 17:24 dan seterusnya.
35. Siapakah di antara semua allah ... ? Lihat tafsiran ayat 33.
36. Tetapi rakyat itu berdiam diri. Lihat Yesaya 36:21. Baik rakyat maupun para pejabat Hizkia tidak bersedia menjawab.
Hizkia mengharapkan Allahlah yang menjawab.
37. Pakaian yang dikoyakkan. Ungkapan dukacita atas hujatan-hujatan terhadap Yehova.
Klik:
2 Raja-raja 18:13-37
2Ki 18:13 Dalam tahun keempat belas zaman raja Hizkia majulah Sanherib, raja Asyur, menyerang segala kota berkubu negeri Yehuda, lalu merebutnya.
2Ki 18:14 Hizkia, raja Yehuda, mengutus orang kepada raja Asyur di Lakhis dengan pesan: "Aku telah berbuat dosa; undurlah dari padaku; apapun yang kaubebankan kepadaku akan kupikul." Kemudian raja Asyur membebankan kepada Hizkia, raja Yehuda, tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas.
2Ki 18:15 Hizkia memberikan segala perak yang terdapat dalam rumah TUHAN dan dalam perbendaharaan istana raja.
2Ki 18:16 Pada waktu itu Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu dan dari jenang-jenang pintu bait TUHAN, yang telah dilapis oleh Hizkia, raja Yehuda; diberikannyalah semuanya kepada raja Asyur.
2Ki 18:17 Sesudah itu raja Asyur mengirim panglima, kepala istana dan juru minuman agung dari Lakhis kepada raja Hizkia di Yerusalem disertai suatu tentara yang besar. Mereka maju dan sampai ke Yerusalem. Setelah mereka maju dan sampai di situ, mereka mengambil tempat dekat saluran kolam atas yang di jalan raja pada Padang Tukang Penatu.
2Ki 18:18 Dan ketika mereka memanggil-manggil kepada raja, keluarlah mendapatkan mereka Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, serta Yoah bin Asaf, bendahara negara.
2Ki 18:19 Lalu berkatalah juru minuman agung kepada mereka: "Baiklah katakan kepada Hizkia: Beginilah kata raja agung, raja Asyur: Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini?
2Ki 18:20 Kaukira bahwa hanya ucapan bibir saja dapat merupakan siasat dan kekuatan untuk perang! Sekarang, kepada siapa engkau berharap, maka engkau memberontak terhadap aku?
2Ki 18:21 Sesungguhnya, engkau berharap kepada tongkat bambu yang patah terkulai itu, yaitu Mesir, yang akan menusuk dan menembus tangan orang yang bertopang kepadanya. Begitulah keadaan Firaun, raja Mesir, bagi semua orang yang berharap kepadanya.
2Ki 18:22 Dan apabila kamu berkata kepadaku: Kami berharap kepada TUHAN, Allah kami, --bukankah Dia itu yang bukit-bukit pengorbanan-Nya dan mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan oleh Hizkia sambil berkata kepada Yehuda dan Yerusalem: Di depan mezbah yang di Yerusalem inilah kamu harus sujud menyembah!
2Ki 18:23 Maka sekarang, baiklah bertaruh dengan tuanku, raja Asyur: Aku akan memberikan dua ribu ekor kuda kepadamu, jika engkau sanggup memberikan dari pihakmu orang-orang yang mengendarainya.
2Ki 18:24 Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur satu orang perwira tuanku yang paling kecil? Padahal engkau berharap kepada Mesir dalam hal kereta dan orang-orang berkuda!
2Ki 18:25 Sekarangpun, adakah di luar kehendak TUHAN aku maju melawan tempat ini untuk memusnahkannya? TUHAN telah berfirman kepadaku: Majulah menyerang negeri itu dan musnahkanlah itu!"
2Ki 18:26 Lalu berkatalah Elyakim bin Hilkia, Sebna dan Yoah kepada juru minuman agung: "Silakan berbicara dalam bahasa Aram kepada hamba-hambamu ini, sebab kami mengerti; tetapi janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil didengar oleh rakyat yang ada di atas tembok."
2Ki 18:27 Tetapi juru minuman agung berkata kepada mereka: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
2Ki 18:28 Kemudian berdirilah juru minuman agung dan berserulah ia dengan suara nyaring dalam bahasa Yehuda. Ia berkata: "Dengarlah perkataan raja agung, raja Asyur!
2Ki 18:29 Beginilah kata raja: Janganlah Hizkia memperdayakan kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu dari tanganku!
2Ki 18:30 Janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada TUHAN dengan mengatakan: Tentulah TUHAN akan melepaskan kita; dan kota ini tidak akan diserahkan ke dalam tangan raja Asyur.
2Ki 18:31 Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya,
2Ki 18:32 sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negerimu ini, suatu negeri yang bergandum dan berair anggur, suatu negeri yang beroti dan berkebun anggur, suatu negeri yang berpohon zaitun, berminyak dan bermadu; dengan demikian kamu hidup dan tidak mati. Tetapi janganlah dengarkan Hizkia, sebab ia membujuk kamu dengan mengatakan: TUHAN akan melepaskan kita!
2Ki 18:33 Apakah pernah para allah bangsa-bangsa melepaskan negerinya masing-masing dari tangan raja Asyur?
2Ki 18:34 Di manakah para allah negeri Hamat dan Arpad? Di manakah para allah negeri Sefarwaim, Hena dan Iwa? Apakah mereka telah melepaskan Samaria dari tanganku?
2Ki 18:35 Siapakah di antara semua allah negeri-negeri yang telah melepaskan negeri mereka dari tanganku, sehingga TUHAN sanggup melepaskan Yerusalem dari tanganku?"
2Ki 18:36 Tetapi rakyat itu berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah katapun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!"
2Ki 18:37 Kemudian pergilah Elyakim bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan, lalu memberitahukan kepadanya perkataan juru minuman agung.
Tafsiran Wycliffe
Serbuan Pertama Sanherib ke Yehuda (18:13-16).
Untuk urutan peristiwa lihat tafsiran ayat 1.
Sanherib adalah salah satu putra Sargon II dan memerintah dari tahun 705-681 sM.
Ayat 13-16 mengisahkan serangan pertamanya ke Yehuda pada tahun 701 sM (17 dst. mengacu kepada serangan yang belakangan, yaitu kurang lebih tahun 688 sM).
Sekalipun Hizkia membalik strategi Ahas yang tunduk pada Asyur, membelotnya sekutu-sekutu Yehuda membuat Hizkia terpaksa tunduk (Luckenbill, Anc. Rec, II. paragraf 240; bdg. 18:14).
Hizkia mengumpulkan upeti dengan mengambil perhiasan yang ada di Bait Allah (ay. 15, 16).
Kenyataan, bahwa Sanherib menerima upeti itu di Niniwe (Luckenbill, ibid,) menunjukkan, bahwa Hizkia bersedia menyerahkan upeti itu dengan syarat orang Asyur keluar dari Yehuda.
Serangan Kedua Sanherib ke Yehuda (18:17-25).
Inti dari kisah ini ialah, bahwa Tuhan menyediakan kelepasan sebagai tanggapan-Nya terhadap iman yang sejati.
Saat terjadinya serangan yang kedua, sekitar tiga belas hingga empat belas tahun sesudah kejadian pada ayat 13-16, ditentukan berdasarkan tanggal pemerintahan raja Etiopia, Tirhaka (19:9).
Sebuah artikel di BASOR (130, hlm. 8, 9) menunjukkan, bahwa Tirhaka tidak menjadi raja secara bersama sebelum 690, 689 sM.
Karena dia dilahirkan sekitar tahun 711/710 sM, pasti tidak mungkin bagi dia untuk memimpin pasukan Mesir pada tahun 701 ketika dia masih berusia sembilan tahun.
17. Panglima. Panglima pasukan yang maju berperang.
Kepala istana. Ketua para sida-sida, maksudnya: ketua para hamba istana yang umumnya terdiri atas sida-sida.
Juru minuman agung. Kepala juru minuman istana.
Saluran kolam atas. Saluran ini membentang dari Gihon (II Taw. 32:30; I Raj. 1:33) hingga tempat bekerja para pencuci pakaian - Padang Tukang Penatu.
18. Ketika mereka memanggil-manggil kepada raja. Rombongan utusan itu ingin berbicara kepada Hizkia.
Namun Hizkia yang memperhitungkan protokol mengirimkan pejabat istana yang setingkat kedudukannya dengan mereka.
Ayat 19-25 merupakan pesan tentang kekurangajaran orang kafir terhadap Yehova.
19. Beginilah kata raja agung. Disebut demikian sebab sang raja memerintah sejumlah raja lainnya.
Kepercayaan macam apakah yang kaupegang ini? Kepercayaan di sini artinya adalah "hal yang diandalkan."
Pertanyaan itu mengungkapkan keheranan sang raja mengingat keperkasaan kekuasaan Asyur.
20. Hanya ucapan bibir saja. Cuma omong saja.
Kepada siapa engkau berharap? Siapa di sini oleh juru minuman diduga adalah Mesir (ay. 21).
Jelas Sanherib mengira Hizkia telah mengadakan persepakatan dengan Firaun (bdg. ay. 22; 19:1 dst.). Namun, orang-orang Filistin dari Ekron meminta pertolongan Tirhaka (Luckenbill, Anc. Rec, op. cit.).
22. Mezbah-mezbah-Nya telah dijauhkan oleh Hizkia. Para utusan Asyur ini menafsirkan tindakan pembersihan yang dilakukan Hizkia ini sebagai sebuah penghujatan dan bukan ketaatan.
Tindakan Hizkia itu merupakan perlawanan langsung terhadap kebiasaan dan kepercayaan kafir.
Sanherib sedang berusaha untuk menarik penduduk tersebut agar mendukung dirinya dan dengan demikian memperlemah pertahanan Hizkia.
23. Baiklah bertaruh seharusnya dibaca adakanlah perundingan.
Perhatikan sindiran tajam, bahwa Hizkia bahkan tidak mempunyai pasukan berkuda sebanyak itu.
Sekalipun demikian, Hizkia telah memilih cara bertahan yang lain.
24. Bagaimanakah mungkin engkau memukul mundur ... ? "Jadi, kamu tidak akan bisa melawan komandan yang paling rendah dari pasukan Sanherib."
25. Adakah di luar kehendak Tuhan? "Tuhan telah mengirim aku untuk memusnahkan negerimu."
Tetapi berdasarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebetulnya hanya untuk menghajar negeri itu.
Memang benar, bahwa Allah memakai bangsa-bangsa asing untuk menghajar umat-Nya (lih. 19:25).
26. Berbicara dalam bahasa Aram. Untuk mencegah pengaruh lebih jauh terhadap penduduk, para pejabat Yehuda memohon agar pembicaraan selanjutnya dilaksanakan dalam bahasa Aram yang dengan cepat menjadi bahasa pengantar di dunia kuno.
Bahasa Aram sudah merupakan bahasa yang dipakai kalangan diplomat, namun belum dikenal secara luas oleh penduduk.
27. Tuanku mengutus aku ... Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok? Para pembela Hizkia.
Yang memakan tahinya. "Dengan menolak untuk tunduk kalian akan membuat rakyat kalian mengalami kelaparan yang dahsyat akibat kepungan yang berlangsung lama."
28. Dalam bahasa Yehuda, maksudnya: bahasa Ibrani. Dia menyampaikan himbauan paling kuat kepada penduduk.
29, 30. Memperdayakan. Nasihat Hizkia agar penduduk mengandalkan Tuhan, katanya, justru akan menyesatkan mereka, sebab baik Hizkia maupun Tuhan tidak akan mampu melepaskan mereka.
31. Adakanlah perjanjian penyerahan. Maksudnya, "Berdamailah dengan kami," atau, "Menyerahlah;" sebab dia mengatakan datanglah ke luar kepadaku.
Akan makan. Sebuah janji yang bersifat sementara. Mereka akan segera dipindahkan ke negeri yang "lebih baik."
32. Dengan demikian kamu hidup. "Kalian hanya bisa hidup jika menyerah dan dipindahkan."
Sanherib dengan yakin berharap, bahwa penduduk itu akan menyerah dan hal itu akan menunjukkan keperkasaan Asyur.
Ayat 33-35 menunjukkan betapa orang Asyur tidak memahami kekuatan dan tujuan dari berbagai penaklukkan yang mereka lakukan sebelumnya.
Juru minuman agung itu tidak mengetahui, bahwa Tuhan sering kali memilih bangsa-bangsa tertentu untuk menundukkan dan bangsa lainnya untuk melepaskan.
34. Hamat. Lihat tafsiran 17:24.
Arpad. Kini Tel Erfad, tiga belas mil di utara Alepo.
Hena dan Iwa merupakan wilayah utama di Efrat Utara di sebelah selatan Hamat. Tentang yang lainnya lihat tafsiran 17:24 dan seterusnya.
35. Siapakah di antara semua allah ... ? Lihat tafsiran ayat 33.
36. Tetapi rakyat itu berdiam diri. Lihat Yesaya 36:21. Baik rakyat maupun para pejabat Hizkia tidak bersedia menjawab.
Hizkia mengharapkan Allahlah yang menjawab.
37. Pakaian yang dikoyakkan. Ungkapan dukacita atas hujatan-hujatan terhadap Yehova.