2 Raja-raja 18:1-12: Hizkia, Raja Yehuda
Rabu, April 25, 2018
Edit
Walaupun memiliki ayah yang terkenal sebagai raja yang jahat, namun raja Hizkia tidak mengikuti jejak hidup raja Ahas. Hizkia dikenal sebagai raja yang baik disamping raja Yosia dan raja Yosafat, yang mengikuti teladan raja Daud.
2Ki 18:1 Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia, anak Ahas raja Yehuda menjadi raja.
2Ki 18:2 Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi, anak Zakharia.
2Ki 18:3 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya.
2Ki 18:4 Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan.
2Ki 18:5 Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.
2Ki 18:6 Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa.
2Ki 18:7 Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya.
2Ki 18:8 Dialah yang mengalahkan orang Filistin sampai ke Gaza dan memusnahkan daerahnya, baik menara-menara penjagaan maupun kota-kota yang berkubu.
2Ki 18:9 Dalam tahun keempat zaman raja Hizkia--itulah tahun ketujuh zaman Hosea bin Ela, raja Israel--majulah Salmaneser, raja Asyur, menyerang Samaria dan mengepungnya.
2Ki 18:10 Direbutlah itu sesudah lewat tiga tahun; dalam tahun keenam zaman Hizkia--itulah tahun kesembilan zaman Hosea, raja Israel--direbutlah Samaria.
2Ki 18:11 Raja Asyur mengangkut orang Israel ke dalam pembuangan ke Asyur dan menempatkan mereka di Halah, pada sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai,
2Ki 18:12 oleh karena mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan melanggar perjanjian-Nya, yakni segala yang diperintahkan oleh Musa, hamba TUHAN; mereka tidak mau mendengarkannya dan tidak mau melakukannya.
Aneka Pembaharuan yang Diadakan Hizkia (18:1-12).
Hizkia merupakan ilustrasi Tuhan tentang raja yang benar yang mengandalkan Dia.
Muncul pada saat Israel runtuh dan saat bangsa itu berada dalam masa yang paling gelap, Hizkia merupakan anugerah Allah kepada bangsa itu untuk menuntun mereka kembali kepada tujuan hidup dan ciri khas mereka, dan untuk menunjukkan, bahwa jalan-jalan Allah itu kebaikan dan kebenaran murni bagi orang-orang yang memelihara perjanjian dan kesaksian-Nya.
Pada serangan Sanherib yang pertama, yaitu pada tahun 701 sM, Hizkia mengandalkan sekutu-sekutunya; ketika terjadi serangan kedua, sekitar tahun 688 sM, dia mengandalkan Allah.
Raja Yehuda ini tumbuh iman dan pengharapannya kepada Allah.
1. Dalam tahun ketiga zaman Hosea. Pasangan terakhir dari masa pemerintahan bersama raja Israel dan raja Yehuda. Data sejarah lainnya harus dipakai untuk mengetahui urutan kronologi yang tepat sesudah ini.
2. Ia menjadi raja ... dua puluh sembilan tahun lamanya. Hizkia memerintah sepanjang dua puluh sembilan tahun.
Dia juga memerintah bersama dengan Ahas yang dapat diketahui melalui pertimbangan berikut.
Nebukadnezar II menghancurkan Yerusalem pada tanggal 9 Juli 586 sM (BASOR, 143, hlm. 46, 47).
Masa pemerintahan Manasye (55 tahun), Amon (2 tahun), Yosia (31 tahun), Yoas (3 bulan), Yoyakim (11 tahun), Yoyakhin (3 bulan) dan Zedekia (11 tahun) sehingga jumlah masa pemerintahan mereka berjumlah 110 tahun.
Menambahkan jumlah 110 pada tahun 586 sM menghasilkan tahun 696 sM sebagai saat Manasye naik takhta.
Tetapi, kenyataan ini tidak memungkinkan penambahan dengan 15 tahun masa pemerintahan Hizkia sesudah 701 sM (lihat tafsiran pasal 20).
Perbedaan lima tahun (antara 701 sM - 696 sM) yang diambil dari lima belas tahun tersebut masih menyisakan sepuluh tahun yang tanpa penjelasan.
Pastilah kurun waktu ini merupakan masa pemerintahan Hizkia bersama dengan Manasye (lihat di bawah pembahasan mengenai raja-raja yang disebutkan).
Sekalipun demikian, Hizkia disebutkan naik takhta pada tahun 715 sM.
Namun dikatakan, bahwa dia memerintah pada tahun keempat dan keenam dari pemerintahan Hosea sehingga menunjukkan, bahwa dia memerintah bersama Ahas sepanjang paling sedikit dua belas tahun (lih. taf. ay. 13).
Ahas disebutkan berusia dua puluh tahun ketika naik takhta (16:2) dan memerintah sepanjang lima belas tahun.
Jadi, dia berusia tiga puluh enam pada tahun 715 sM.
Pada tahun ketiga dari pemerintahan Hosea, Hizkia naik takhta (lih. taf. 18:1), yang tentu adalah tahun 729/728 sM (termasuk perhitungan).
Jadi, Ahas ketika itu berusia dua puluh tiga tahun dan Hizkia dua belas tahun sehingga Ahas berusia sebelas tahun ketika Hizkia dilahirkan, dan usia itu terlalu muda untuk menjadi raja.
Jelas sekarang, bahwa usia dua puluh tahun ketika mana Ahas dikatakan naik takhta merupakan usia Ahas ketika mengawali pemerintahan bersama dengan Yotam.
Pernyataan, bahwa dia memerintah sepanjang enam belas tahun pastilah mengacu kepada saat ketika dia memerintah sendirian (lih. Thiele, op. cit., hlm. 133).
Menurut perhitungan ini dia meninggal ketika berusia empat puluh tahun.
Dan dia pasti baru berusia lima belas tahun ketika putranya, Hizkia lahir.
Menjadi ayah pada usia demikian muda bukan merupakan hal yang jarang terjadi di wilayah Timur Tengah.
3. Ia melakukan apa yang benar. Hidup Hizkia ditinjau dari sisi hubungannya dengan perjanjian dengan Yehova; dia memenuhi perjanjian tersebut.
4. Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan. Lihat kisah yang lengkap di II Tawarikh 29-31.
Di 18:22 yang dimaksudkan dengan bukit-bukit pengorbanan adalah tempat-tempat penyembahan - penyembahan yang menyimpang dari penyembahan Yehova (lih. taf. 12:3).
Hizkia dan Yosia dikatakan "seperti Daud" karena mereka tidak melakukan penyembahan yang menyimpang.
Yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa. Benda yang demikian bersejarah itu telah menjadi benda yang disembah sehingga harus dimusnahkan oleh Hizkia.
5. Yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia, di dalam mengandalkan dan menaati Yehova sebab (ay. 6) ia ... tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia.
7. Tuhan menyertai dia menunjukkan kemurahan Allah kepada orang-orang yang menaati Dia.
Ia memberontak kepada Raja Asyur. Hizkia membalik strategi merendah dari Ahaz terhadap Asyur.
8. Dialah yang mengalahkan orang Filistin. Bukti, bahwa Allah beserta dengan dia.
9-12. Ayat-ayat ini mengemukakan sebuah ulasan mengenai kejatuhan Israel, dicantumkan di dalam catatan-catatan kerajaan Yehuda sesuai dengan pola sinkronistik dari penulis.
Sekalipun kisah yang dikemukakan ini terjadi sebelum serangan Sanherib yang pertama, hal itu disebutkan di sini untuk mengingatkan bangsa itu akan kesulitan yang timbul jika memberontak terhadap Tuhan.
Klik:
2 Raja-raja 18:1-12
2Ki 18:1 Maka dalam tahun ketiga zaman Hosea bin Ela, raja Israel, Hizkia, anak Ahas raja Yehuda menjadi raja.
2Ki 18:2 Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abi, anak Zakharia.
2Ki 18:3 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya.
2Ki 18:4 Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan.
2Ki 18:5 Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.
2Ki 18:6 Ia berpaut kepada TUHAN, tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia dan ia berpegang pada perintah-perintah TUHAN yang telah diperintahkan-Nya kepada Musa.
2Ki 18:7 Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya.
2Ki 18:8 Dialah yang mengalahkan orang Filistin sampai ke Gaza dan memusnahkan daerahnya, baik menara-menara penjagaan maupun kota-kota yang berkubu.
2Ki 18:9 Dalam tahun keempat zaman raja Hizkia--itulah tahun ketujuh zaman Hosea bin Ela, raja Israel--majulah Salmaneser, raja Asyur, menyerang Samaria dan mengepungnya.
2Ki 18:10 Direbutlah itu sesudah lewat tiga tahun; dalam tahun keenam zaman Hizkia--itulah tahun kesembilan zaman Hosea, raja Israel--direbutlah Samaria.
2Ki 18:11 Raja Asyur mengangkut orang Israel ke dalam pembuangan ke Asyur dan menempatkan mereka di Halah, pada sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai,
2Ki 18:12 oleh karena mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan melanggar perjanjian-Nya, yakni segala yang diperintahkan oleh Musa, hamba TUHAN; mereka tidak mau mendengarkannya dan tidak mau melakukannya.
Tafsiran Wycliffe
Aneka Pembaharuan yang Diadakan Hizkia (18:1-12).
Hizkia merupakan ilustrasi Tuhan tentang raja yang benar yang mengandalkan Dia.
Muncul pada saat Israel runtuh dan saat bangsa itu berada dalam masa yang paling gelap, Hizkia merupakan anugerah Allah kepada bangsa itu untuk menuntun mereka kembali kepada tujuan hidup dan ciri khas mereka, dan untuk menunjukkan, bahwa jalan-jalan Allah itu kebaikan dan kebenaran murni bagi orang-orang yang memelihara perjanjian dan kesaksian-Nya.
Pada serangan Sanherib yang pertama, yaitu pada tahun 701 sM, Hizkia mengandalkan sekutu-sekutunya; ketika terjadi serangan kedua, sekitar tahun 688 sM, dia mengandalkan Allah.
Raja Yehuda ini tumbuh iman dan pengharapannya kepada Allah.
1. Dalam tahun ketiga zaman Hosea. Pasangan terakhir dari masa pemerintahan bersama raja Israel dan raja Yehuda. Data sejarah lainnya harus dipakai untuk mengetahui urutan kronologi yang tepat sesudah ini.
2. Ia menjadi raja ... dua puluh sembilan tahun lamanya. Hizkia memerintah sepanjang dua puluh sembilan tahun.
Dia juga memerintah bersama dengan Ahas yang dapat diketahui melalui pertimbangan berikut.
Nebukadnezar II menghancurkan Yerusalem pada tanggal 9 Juli 586 sM (BASOR, 143, hlm. 46, 47).
Masa pemerintahan Manasye (55 tahun), Amon (2 tahun), Yosia (31 tahun), Yoas (3 bulan), Yoyakim (11 tahun), Yoyakhin (3 bulan) dan Zedekia (11 tahun) sehingga jumlah masa pemerintahan mereka berjumlah 110 tahun.
Menambahkan jumlah 110 pada tahun 586 sM menghasilkan tahun 696 sM sebagai saat Manasye naik takhta.
Tetapi, kenyataan ini tidak memungkinkan penambahan dengan 15 tahun masa pemerintahan Hizkia sesudah 701 sM (lihat tafsiran pasal 20).
Perbedaan lima tahun (antara 701 sM - 696 sM) yang diambil dari lima belas tahun tersebut masih menyisakan sepuluh tahun yang tanpa penjelasan.
Pastilah kurun waktu ini merupakan masa pemerintahan Hizkia bersama dengan Manasye (lihat di bawah pembahasan mengenai raja-raja yang disebutkan).
Sekalipun demikian, Hizkia disebutkan naik takhta pada tahun 715 sM.
Namun dikatakan, bahwa dia memerintah pada tahun keempat dan keenam dari pemerintahan Hosea sehingga menunjukkan, bahwa dia memerintah bersama Ahas sepanjang paling sedikit dua belas tahun (lih. taf. ay. 13).
Ahas disebutkan berusia dua puluh tahun ketika naik takhta (16:2) dan memerintah sepanjang lima belas tahun.
Jadi, dia berusia tiga puluh enam pada tahun 715 sM.
Pada tahun ketiga dari pemerintahan Hosea, Hizkia naik takhta (lih. taf. 18:1), yang tentu adalah tahun 729/728 sM (termasuk perhitungan).
Jadi, Ahas ketika itu berusia dua puluh tiga tahun dan Hizkia dua belas tahun sehingga Ahas berusia sebelas tahun ketika Hizkia dilahirkan, dan usia itu terlalu muda untuk menjadi raja.
Jelas sekarang, bahwa usia dua puluh tahun ketika mana Ahas dikatakan naik takhta merupakan usia Ahas ketika mengawali pemerintahan bersama dengan Yotam.
Pernyataan, bahwa dia memerintah sepanjang enam belas tahun pastilah mengacu kepada saat ketika dia memerintah sendirian (lih. Thiele, op. cit., hlm. 133).
Menurut perhitungan ini dia meninggal ketika berusia empat puluh tahun.
Dan dia pasti baru berusia lima belas tahun ketika putranya, Hizkia lahir.
Menjadi ayah pada usia demikian muda bukan merupakan hal yang jarang terjadi di wilayah Timur Tengah.
3. Ia melakukan apa yang benar. Hidup Hizkia ditinjau dari sisi hubungannya dengan perjanjian dengan Yehova; dia memenuhi perjanjian tersebut.
4. Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan. Lihat kisah yang lengkap di II Tawarikh 29-31.
Di 18:22 yang dimaksudkan dengan bukit-bukit pengorbanan adalah tempat-tempat penyembahan - penyembahan yang menyimpang dari penyembahan Yehova (lih. taf. 12:3).
Hizkia dan Yosia dikatakan "seperti Daud" karena mereka tidak melakukan penyembahan yang menyimpang.
Yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa. Benda yang demikian bersejarah itu telah menjadi benda yang disembah sehingga harus dimusnahkan oleh Hizkia.
5. Yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia, di dalam mengandalkan dan menaati Yehova sebab (ay. 6) ia ... tidak menyimpang dari pada mengikuti Dia.
7. Tuhan menyertai dia menunjukkan kemurahan Allah kepada orang-orang yang menaati Dia.
Ia memberontak kepada Raja Asyur. Hizkia membalik strategi merendah dari Ahaz terhadap Asyur.
8. Dialah yang mengalahkan orang Filistin. Bukti, bahwa Allah beserta dengan dia.
9-12. Ayat-ayat ini mengemukakan sebuah ulasan mengenai kejatuhan Israel, dicantumkan di dalam catatan-catatan kerajaan Yehuda sesuai dengan pola sinkronistik dari penulis.
Sekalipun kisah yang dikemukakan ini terjadi sebelum serangan Sanherib yang pertama, hal itu disebutkan di sini untuk mengingatkan bangsa itu akan kesulitan yang timbul jika memberontak terhadap Tuhan.