1 Tawarikh: Daud Merebut Yerusalem dan Menetap di Sana

Pada perikop ini kita akan mengetahui, mengapa Yerusalem dinamakan kota Daud, dan kenapa Yoab, anak Zeruya yang menjadi panglima tentara kerajaan pada zaman raja Daud.

Klik:

1 Chronicles 11:4-9


1Ch 11:4 Lalu Daud dengan seluruh orang Israel pergi ke Yerusalem; itulah Yebus, dan di sana orang Yebus adalah penduduk negeri itu.

1Ch 11:5 Penduduk Yebus berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari." Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud.

1Ch 11:6 Daud telah berkata: "Siapa lebih dahulu memukul kalah orang Yebus, ia akan menjadi kepala dan pemimpin." Lalu Yoab, anak Zeruya, yang menyerang lebih dahulu, maka ia menjadi kepala.

1Ch 11:7 Lalu Daud menetap di kubu pertahanan itu, sebab itu orang menamainya: Kota Daud.

1Ch 11:8 Ia memperkuat kota itu sekelilingnya, mulai dari Milo, bahkan sekelilingnya seluruhnya, sedang Yoab membangun kembali selebihnya dari kota itu.

1Ch 11:9 Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN semesta alam menyertainya.


Tafsiran Wycliffe


4. Yerusalem; itulah Yebus. Kota kerajaan kuno ini telah dikenal sebagai Salem oleh Abraham (Kej. 14:18) dan Urusalim oleh orang Mesir pada saat penaklukan Kanaan (sesuai dengan surat-surat Amarna yang bertanggal sekitar tahun 1400 sM).

Yerusalem telah menjadi pusat perlawanan orang Kanaan terhadap serbuan orang Ibrani (Yos. 10:1-5).

Yosua telah mengalahkan pasukan Yebus dan menghukum mati rajanya (12:7, 10), dan suku Yehuda telah berhasil merobohkan pertahanan-pertahanan kota tersebut dalam sebuah serangan sebelumnya (Hak. 1:8).

Tetapi selama hampir 400 tahun, Yehuda tidak berhasil menduduki kota tersebut atau mengusir orang Yebus yang tinggal di dalamnya (Yos. 15:63; Hak. 1:21; 19:10-12), sehingga penduduk Yerusalem memiliki kepercayaan diri yang berlebihan (11:4; bdg. II Sam. 5:6).

6. Ia akan menjadi kepala dan pemimpin. Daud mengadakan sayembara ini mungkin dengan harapan untuk menggeser Yoab, salah seorang panglima bawahannya yang banyak berhasil, tetapi tidak dapat dikendalikan (bdg. II Sam. 3:39), lalu mengangkat seorang lain menjadi panglima atas seluruh pasukan Israel yang bersatu.

Tetapi Yoab menyerang lebih dahulu, dengan memakai sebuah sinnor atau saluran air (II Sam. 5:8).

"Saluran air" itu cocok dengan terowongan buatan orang Yebus yang telah ditemukan oleh para ahli purbakala di bawah kota tersebut; terowongan ini tampaknya merupakan saluran untuk memperoleh air pada saat kota itu dikepung.

8. Milo artinya tambahan dan mungkin merupakan sebuah kubu pertahanan yang didirikan untuk menutup kekosongan yang masih ada dalam pertahanan kota (bdg. R. A. Stewart Macalister, A Century of Excavation in Palestine, hlm. 106).

Kenaikan Daud Menjadi Raja (11:1-20:8).

Sesudah kematian Saul pada tahun 1010 sM, maka Daud ditahbiskan sebagai raja atas suku Yehuda di Hebron (II Sam. 2:4).

Tetapi permintaannya untuk menjadi raja atas seluruh Israel (II Sam. 2:5, 6) ditolak sebab putra Saul, Isyboset telah dinobatkan menjadi raja atas suku-suku utara dan timur (II Sam. 2:8, 9).

Akan tetapi, penulis Tawarikh mengabaikan tujuh setengah tahun yang tidak menyenangkan ini (II Sam. 5:5) yang merupakan masa suksesi yang penuh perselisihan, perang saudara serta penindasan oleh orang Filistin (bdg. II Sam. 3:4), dan ia langsung melangkah kepada rangkaian peristiwa mengenai penobatan Daud sebagai raja atas seluruh Israel (dari tahun 1003 sM hingga tahun 995 sM).

I Tawarikh 11:1-20:3 dengan demikian sama dengan II Samuel 5-10 dan memperjelasnya (dengan menghilangkan II Samuel 9 yang mengisahkan kebaikan hati Daud terhadap Mefiboset).

Bagian ini melukiskan keberhasilan Daud menduduki Yerusalem, yang akan menjadi "kota Daud", yaitu ibu kota pemerintahan politiknya, bersama dengan para pendukungnya yang dari kalangan militer (ps. 11-12).

Dikisahkan pula keberhasilannya untuk melepaskan diri dari kekuasaan orang Filistin (ps. 14) serta tindakannya memusatkan ibadah dengan menempatkan Tabut Perjanjian di Yerusalem sehingga Yerusalem juga menjadi pusat ibadah bangsa Israel (ps. 13; 15; 16).

Juga dicatat tentang serangkaian kemenangan pasukan Daud di segala penjuru (ps. 18-20).

Puncak semuanya terletak di dalam nubuat Allah yang disampaikan melalui nabi Natan (ps. 17). "Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani dan ... Aku akan menundukkan segala musuhmu" (17:8, 10).

Karena pesan yang membawa harapan tersebut tidak hanya untuk Daud pribadi tetapi juga untuk "umat-Ku Israel ... dalam masa yang masih jauh" (17:9, 17); untuk masyarakat yang dalam pergumulan pada zaman Ezra; untuk jemaat Anak Daud yang lebih besar itu yang mengenai Dia, Allah mengatakan, "Ia akan menjadi anak-Ku" (17:13); dan untuk kerajaan Mesias yang masih akan diwujudkan, yaitu Mesias yang takhtaNya akan kokoh untuk selama-lamanya (17:14).

Daud Mapan di Yerusalem; Pahlawan pahlawannya (11:1-12:40).

Sesudah ditahbiskan sebagai raja atas seluruh Israel (11:1-3), tindakan pertama yang dilakukan oleh Daud ialah membentengi Yerusalem (ay. 4-9).

Tindakan ini tidak hanya memberinya sebuah kota yang tidak dapat diserang, tetapi juga sebuah wilayah netral, di perbatasan antara Yehuda dan bagian utara, untuk ibu kota bangsanya yang kembali bersatu.

Penulis Tawarikh kemudian menyebutkan satu demi satu para pahlawan Daud, "Tiga Serangkai" (ay. 10-19), dua orang panglima (ay. 20-25), dan "kelompok 30" (26-47), yang dilanjutkan dengan sebuah gambaran tentang para komandan dan kesatuan-kesatuan yang telah setia kepadanya sepanjang masa pelariannya dan banyak berperan di dalam pengangkatannya sebagai raja (I Taw. 12).

Bagian yang terakhir ini hanya terdapat di dalam Kitab Tawarikh saja, sekalipun pasal 11 banyak persamaannya dengan II Samuel 5:1-10; 23:8-39.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel