Isaiah 11:1-10: Raja Damai Yang Akan Datang
Jumat, Oktober 12, 2018
Edit
Klik:
Isaiah 11:1-10
Isa 11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
Isa 11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
Isa 11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
Isa 11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
Isa 11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Isa 11:6 Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya.
Isa 11:7 Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.
Isa 11:8 Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.
Isa 11:9 Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.
Isa 11:10 Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku-suku bangsa dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.
Tafsiran Wycliffe
1, 2. Di sini Allah menyatakan, bahwa Mesias (yang akan mendirikan kerajaan yang benar dan saleh, sebagai lawan dari Asyur) adalah keturunan yang dijanjikan dari keluarga Daud.
Sesudah pohon Daud dipotong dan hanya tunggulnya yang tertinggal, nēser atau Taruk (sebuah gelar penting dari Juruselamat) akan tumbuh.
Secara adikodrati, Dia akan diberi tujuh anugerah dari Roh Kudus Allah.
Karenanya, Dia akan menjalankan pemerintahan yang benar-benar adil, sebab tidak akan ada penggugat atau pemohon yang cerdik yang akan dapat mendustai Dia dengan bukti palsu (ay. 3).
Selanjutnya, Dia akan membela hak-hak orang lemah dan orang miskin (khususnya orang lemah lembut yang ditindas karena kesetiaan mereka kepada Allah) terhadap orang-orang kaya dan berpengaruh.
Seperti ikat pinggang menyatukan seluruh busana pemakainya pada tempat yang tepat, demikian juga standar kesucian Allah akan merupakan kekuatan pemersatu dan tetap dalam pemerintahan Mesias (ay. 5).
6-9. Keadaan dalam Kerajaan Kristus akan penuh keharmonisan dan damai, didasarkan pada agama yang benar.
Gambaran tentang binatang-binatang perusak ganas, yang hidup berdampingan secara damai dengan binatang-binatang kecil dan lemah melambangkan telah berlalunya semua permusuhan dan ketakutan yang lazim di antara manusia.
(Penyebutan anak kecil pada ayat 6 dan anak yang menyusu pada ayat 8 jelas menutup kemungkinan orang untuk menafsirkan binatang-binatang buas itu sebagai macam-macam tipe manusia).
9. Dasar bagi adanya keharmonisan seperti di Eden ini ialah pengenalan yang lengkap serta memadai mengenai Allah yang akan dimiliki semua manusia pada waktu itu, dan yang akan dicerminkan oleh makhluk ciptaan yang kasar sekalipun (bdg. Rm. 8:21).
10-16. Kerajaan Kristus akan didahului oleh suatu pemulihan kedua (ay. 11) bagi orang Yahudi (ini jelas tidak cocok dengan keterangan tentang kembali di bawah pimpinan Zerubabel pada tahun 537 SM, melainkan menunjukkan suatu pemulihan secara nasional dengan jumlah yang dapat disamakan).
Saat itu, bangsa yang terserak ini akan datang dari semua arah geografis: timur - Asyur, Elam, Sinear; barat - pulau-pulau di laut; utara - Hamat; dan selatan - Mesir, Patros atau Mesir Hulu, dan Tanah Kusy atau Etiopia.
Kawasan-kawasan seperti itu tidak termasuk dalam pemulihan pada tahun 537 SM.
Bukan hanya bangsa Yahudi, tetapi bangsa-bangsa lain (gôyîm) juga akan berkumpul di sekeliling panji-panji salib (ay. 12), untuk membentuk Jemaat yang terdiri dari bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain pada hari-hari akhir.
Selanjutnya, pada hari itu tidak akan ada lagi perpecahan antara suku-suku di utara dan di selatan, tetapi bangsa Israel yang menjadi orang Kristen merupakan bangsa yang harmonis.
Selain itu, umat Allah akan menang terhadap semua bangsa yang belum bertobat di sekeliling mereka (seperti Filistin, Edom, dan Moab yang mengelilingi Israel pada zaman kuno).
Ketika Raja Damai itu memerintah atas mereka semua, maka penghalang-penghalang alamiah, Efrat dan Nil akan disingkirkan, dan komunikasi antara semua daerah yang semula bermusuhan ini akan menjadi mudah dan tidak terhalangi.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.