Yohanes 12:37-43: Mengapa Orang Yahudi Tidak Dapat Percaya

Klik:

Joh / Yohanes 12:37-43


Joh 12:37 Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya,

Joh 12:38 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?"

Joh 12:39 Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga:

Joh 12:40 "Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka."

Joh 12:41 Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya dan telah berkata-kata tentang Dia.

Joh 12:42 Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan.

Joh 12:43 Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia dari pada kehormatan Allah.


Tafsiran Wycliffe


Yesus di Betania yang Yerusalem (12:1-50).

Rangkaian peristiwa yang dikisahkan di sini ialah: pengurapan Yesus oleh Maria di Betania (1-11); memasuki Yerusalem (12-19); kedatangan orang-orang Yunani (20-26); kesadaran Yesus akan penderitaan-Nya yang makin dekat (27-36); ketidakpercayaan orang-orang dan para pemimpin mereka (37-43); undangan terakhir Yesus kepada umum untuk beriman (44-50).

Perjamuan di Betania dikisahkan dengan berbagai variasi tertentu dari kisah-kisah dalam Injil Matius dan Markus.

37. Semua mukjizat tidak membuat orang banyak beriman kepada Tuhan.

Hanya sebagian dari mukjizat-mukjizat itu yang ditulis oleh Yohanes di antara sekian banyak mukjizat yang lain.

38. Ketiadaan iman ini selaras dengan nubuat nabi Yesaya (53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?).

Adalah sangat berarti, bahwa pasal 53 di dalam Kitab Yesaya itulah yang menonjolkan kematian Mesias [Baca yuk: Hamba TUHAN Yang Menderita].

39-40. Mereka tidak dapat dipercaya. Kekerasan hati mereka menjadikan hal ini tidak terelakkan lagi.

Membutakan mata ... mendegilkan hati. Tindakan Allah ini tidak dapat dilihat sebagai direncanakan dengan sengaja untuk menjadikan iman mustahil bagi orang yang sebenarnya ingin percaya.

Justru tindakan ini merupakan jawaban Allah terhadap ketidakpercayaan.

Tuhan tentu akan menyembuhkan mereka apabila mereka berbalik, supaya kesetiaan-Nya tidak diragukan.

Pengerasan hati secara hukum merupakan tahap dalam penghukuman ilahi.

Kutipan diambil dari Yesaya 6:10.

Aku menyembuhkan. Di sini, Kristus menjadi Subyek.

41. Hal ini dikatakan oleh Yesaya, karena ia telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan Kristus.

Sebagaimana Yesaya sudah melihat penderitaan-Nya sebelum terjadi (bdg. ay. 38), demikian juga Dia sudah melihat kemuliaan-Nya (Yes. 6, yuk baca: Yesaya Mendapat Panggilan Allah).

42-43. Kata namun mempersiapkan pembaca untuk melihat, bahwa ada perkecualian terhadap kekerasan hati yang pada umumnya merupakan kondisi Israel.

Identitas dari para pemimpin yang "percaya kepada-Nya" ini tidak diketahui.

Tetapi, ketidaksediaan mereka untuk mengakui Kristus membuat kesungguhan iman mereka patut diragukan (bdg. 2:23-25).

Mereka terbukti tidak layak memperoleh pujian ilahi.

Di sini Yohanes menyajikan penawaran diri Yesus yang terakhir kepada bangsa itu.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel