Kisah Para Rasul 22:1-22: Paulus Berbicara Kepada Orang Yahudi
Rabu, Juli 29, 2020
Edit
Klik:
Act / Kisah Para Rasul 22:1-22
Act 22:1 "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri."
Act 22:2 Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata:
Act 22:3 "Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini.
Act 22:4 Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.
Act 22:5 Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.
Act 22:6 Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku.
Act 22:7 Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?
Act 22:8 Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu.
Act 22:9 Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.
Act 22:10 Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.
Act 22:11 Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.
Act 22:12 Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.
Act 22:13 Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.
Act 22:14 Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
Act 22:15 Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.
Act 22:16 Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!
Act 22:17 Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi.
Act 22:18 Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku.
Act 22:19 Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka.
Act 22:20 Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya.
Act 22:21 Tetapi kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain."
Act 22:22 Rakyat mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka mulai berteriak, katanya: "Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!"
Tafsiran Wycliffe
Perluasan Gereja ke Roma (21:18-28:31).
Lukas telah mengisahkan perluasan Gereja dari Yerusalem hingga Yudea dan Samaria sampai berdirinya sebuah Gereja orang bukan Yahudi yang semi mandiri di Antiokhia.
Dari Antiokhia, Injil oleh Paulus disebarkan melalui tiga kali perjalanan pemberitaan Injil ke seluruh Asia dan Eropa.
Pemberitaan Injil di wilayah yang lain, pasti juga dilaksanakan oleh para rasul yang lain.
Sebagai contoh, kita tidak tahu apa-apa tentang pemberitaan Injil di Mesir, dengan pusatnya yang besar, yaitu Aleksandria.
Lukas hanya tertarik untuk menelusuri garis-garis utama dari penyebaran yang ia anggap paling penting, yaitu ke Roma.
Sekarang dia hanya tinggal mengisahkan misi Paulus yang membawa Injil ke Roma.
Jelas Lukas tidak mempunyai maksud untuk mengisahkan awal pemberitaan Injil di Roma, atau awal pendirian Gereja di sana, sebab dia menceritakan bagaimana saudara-saudara seiman di sana menyambut Paulus ketika sang rasul tiba di kota itu (28:15).
Kita mengetahui, bahwa Paulus telah menulis sebuah surat kepada jemaat di Roma (Rm. 1:7), tetapi Lukas tidak mencatat, bagaimana Injil pada mulanya tiba di Kota Kerajaan tersebut.
Karena Lukas tidak bermaksud melukiskan awal penginjilan di Roma, mungkin Lukas bermaksud untuk menunjukkan, bahwa sekalipun Paulus pertama-tama memberitakan tentang Kerajaan Allah kepada orang Yahudi, dia berbalik dan memberitakannya kepada orang bukan Yahudi ketika orang Yahudi menolak pemberitaannya (28:24-31).
Perluasan Gereja secara geografis bukan merupakan perhatian utama Lukas, yang lebih diutamakan olehnya ialah gerakan sejarah penebusan dari orang Yahudi ke orang bukan Yahudi.
Sesuai dengan maksud ini, Lukas memakai cukup banyak tempat untuk menceriterakan kisah kunjungan Paulus yang terakhir ke Yerusalem, bukan karena kunjungan itu sendiri penting, tetapi karena kunjungan tersebut menunjukkan penolakan terakhir terhadap Injil oleh Yerusalem.
22:1-2. Banyak orang Yahudi yang ada di perantauan, hanya dapat berbicara bahasa Yunani saja, sehingga ketika sang rasul secara tidak terduga menyapa mereka dengan memakai dialek mereka sendiri, maka dia berhasil menyita perhatian mereka.
3. Paulus berusaha memperoleh simpati mereka dengan memastikan, bahwa dirinya sangat memahami kepercayaan Yahudi.
Sekalipun dia dilahirkan di Tarsus, dia dibesarkan di kota ini (Yerusalem) di bawah bimbingan Gamaliel, seorang rabi yang sangat terkemuka pada waktu itu.
Dengan demikian, dia telah dididik dengan teliti ... dalam hukum nenek moyang kita, sehingga dia juga merupakan orang yang giat bekerja bagi Allah, seperti halnya mereka semua.
4-5. Paulus selanjutnya berusaha memperoleh simpati orang-orang Yahudi, dengan mengingatkan orang-orang tersebut, bahwa selaku orang yang giat bekerja bagi Allah, dia termasuk orang yang gigih menganiaya para pengikut Jalan Tuhan ini.
Dia mengingatkan mereka, bahwa baik Imam Besar maupun Majelis Tua-tua (Sanhedrin) dapat mendukung kesaksiannya tersebut, sebab mereka telah menyerahkan kepadanya beberapa surat kepercayaan kepada sesama orang Yahudi di Damsyik, untuk menangkap orang-orang percaya Yahudi yang telah melarikan diri ke sana.
6-16. Rasul Paulus menceriterakan kepada orang-orang Yahudi itu, apa yang telah mengubah semangatnya untuk mempertahankan tradisi Yahudi tersebut.
(bandingkan dengan kisah pertobatan Paulus sebelumnya, Kis. 9).
Dia menekankan, bahwa Kristus yang telah bangkit dan naik ke surga, telah datang kepadanya melalui seorang Yahudi yang saleh menurut Hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi di Damsyik.
Ananiaslah yang mengatakan kepadanya, bahwa Allah nenek moyang kita, yaitu Allah Israel, telah menetapkan Paulus untuk mengetahui kehendak-Nya dan melihat Yang Benar (lihat 3:14 dan 7:52 untuk arti sebutan ini), dan untuk menyaksikan kepada semua orang apa yang telah dialaminya itu.
Ananias kemudian menasihati Paulus agar membiarkan dirinya dibaptis sebagai tanda pembersihan diri dari dosa, sambil berseru kepada Nama Tuhan.
17-21. Paulus menceriterakan tentang penegasan terhadap panggilan ini, yang ia terima melalui sebuah penglihatan ketika kembali ke Yerusalem (9:26).
Karena Paulus pada waktu itu tidak bermaksud memberikan cerita lengkap tentang pengalaman hidupnya, dia tidak menyebutkan masa tiga tahun yang ia habiskan di Arab (bdg. Gal. 1:17-18).
Dia mengisahkan aspek lain dari pengalamannya di Yerusalem, yang tidak dikisahkan oleh Lukas sebelumnya.
Kisah Para Rasul 9 mengatakan, bahwa Paulus disuruh pergi dari Yerusalem oleh saudara-saudara seiman, agar dapat lolos dari suatu komplotan, yang hendak membunuhnya (Kisah Para Rasul 9:28-30 Saulus Dalam Lingkungan Saudara-saudara).
Di sini, Paulus menceritakan kepada kita, bahwa pada waktu itu, dia meninggalkan Yerusalem sebagai jawaban terhadap sabda Allah kepadanya.
Ketika ia selaku orang Yahudi yang saleh sedang berdoa di Bait Allah, Allah telah memperingatkan dia di dalam keadaan diliputi oleh kuasa ilahi, bahwa Yerusalem tidak akan menerima kesaksiannya sehingga dia harus. " ... segera tinggalkan Yerusalem."
Paulus menyatakan, bahwa pengetahuan orang Yahudi sebelumnya tentang semangat dan kesungguhan dirinya untuk menganiaya orang Kristen, akan mampu meyakinkan mereka tentang kesungguhan dari pertobatannya.
Tuhan menjawab, bahwa dia harus meninggalkan Yerusalem, sebab dia akan diutus jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.
22-23. Orang-orang itu, pada mulanya mendengarkan Paulus, sampai dia menyebut orang-orang bukan Yahudi.
Kata bangsa-bangsa lain, meletupkan amarah orang-orang Yahudi, dan merekapun mulai berteriak menuntut kematian sang rasul.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.