2 Samuel 18:33-19:8: Kesedihan Daud

Kesedihan Daud
Kesedihan Daud.

Setelah belajar perikop Kabar Kematian Absalom Disampaikan Kepada Daud dari Kitab 2 Samuel, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Kesedihan Daud.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 2 Samuel (2Sa 18:33-19:8 dengan judul perikop Kesedihan Daud).

Kita belajar perikop Kesedihan Daud ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Kesedihan Daud (Kitab 2 Samuel 18:33-19:8)


2Sa 18:33 Maka terkejutlah raja dan dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan: "Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Ah, kalau aku mati menggantikan engkau, Absalom, anakku, anakku!"

2Sa 19:1 Lalu diberitahukanlah kepada Yoab: "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom."

2Sa 19:2 Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara itu mendengar orang berkata: "Raja bersusah hati karena anaknya."

2Sa 19:3 Sebab itu tentara itu masuk kota dengan diam-diam pada hari itu, seperti tentara yang kena malu kembali dengan diam-diam karena melarikan diri dari pertempuran.

2Sa 19:4 Raja menyelubungi mukanya, dan dengan suara nyaring merataplah raja: "Anakku Absalom, Absalom, anakku, anakku!"

2Sa 19:5 Lalu masuklah Yoab menghadap raja di kediamannya serta berkata: "Pada hari ini engkau mempermalukan semua hambamu, yang telah menyelamatkan nyawamu pada hari ini dan nyawa anak-anakmu laki-laki dan perempuan dan nyawa isteri-isterimu dan nyawa gundik-gundikmu,

2Sa 19:6 dengan mencintai orang-orang yang benci kepadamu, dan dengan membenci orang-orang yang cinta kepadamu! Karena pada hari ini engkau menunjukkan bahwa panglima-panglima dan anak buah tidak berarti apa-apa bagimu. Bahkan aku mengerti pada hari ini, bahwa seandainya Absalom masih hidup dan kami semua mati pada hari ini, maka hal itu kaupandang baik.

2Sa 19:7 Oleh sebab itu, bangunlah, pergilah ke luar dan berbicaralah menenangkan hati orang-orangmu. Sebab aku bersumpah demi TUHAN, apabila engkau tidak keluar, maka seorangpun tidak akan ada yang tinggal bersama-sama dengan engkau pada malam ini; dan hal ini berarti celaka bagimu melebihi segala celaka yang telah kaualami sejak kecilmu sampai sekarang."

2Sa 19:8 Lalu bangunlah raja dan duduk di pintu gerbang. Maka diberitahukanlah kepada seluruh rakyat, demikian: "Ketahuilah, raja duduk di pintu gerbang." Kemudian datanglah seluruh rakyat itu menghadap raja. Adapun orang Israel sudah melarikan diri, masing-masing ke kemahnya.


19:4. Raja menyelubungi mukanya. Cara yang biasa dipakai untuk mengungkapkan kesedihan.

Kepala yang terbungkus melambangkan kesedihan yang membuat seseorang tertutup dari dunia luar.

Mungkin ini melambangkan kesedihan sampai ingin mati yang dirasakan Daud atas kematian putranya, Absalom.

Ungkapan lisannya menunjukkan kepada orang-orang, bahwa raja berharap dirinya mati sehingga bisa bersama dengan Absalom.

Dalam beberapa hal, kepala Daud yang terselubung melambangkan kain kafan pada pemakaman Absalom.

Cadar yang dipakai para janda yang berkabung, merupakan bentuk modern dari kebiasaan kuno ini.

Sekalipun demikian, di Barat seseorang ingin dibiarkan sendirian ketika berkabung.

5. Engkau mempermalukan semua hambamu. Disiplin militer yang keras dari Yoab, telah menghalangi dirinya memahami dukacita seorang ayah atas kematian putranya.

Daud memandang rangkaian peristiwa tersebut sebagai mengena langsung kepada dirinya, sehingga dia sangat kehilangan putranya, Absalom.

Yoab memandang rangkaian peristiwa yang sama itu dari segi makna kematian Absalom bagi rakyat dan bagi keluarga Daud.

Dia mendesak sang raja untuk menyembunyikan perasaannya demi situasi politik.

Yoab takut terhadap reaksi rakyat ketika menyaksikan perasaan Daud atas kematian putranya, Absalom.

Berbagai akibat negatif yang lebih parah daripada pemberontakan Absalom, berupa kemarahan rakyat yang kecewa karena menganggap keberanian mereka membela raja kurang dihargai, bisa saja timbul.

7. Berbicaralah menenangkan hati orang-orangmu. Secara harfiah: berbicaralah menyentuh hati.

Berbicaralah dengan ramah, memberikan semangat kepada mereka dan redakan ketidakpuasan mereka.

Ungkapan ini sering kali dipakai di Perjanjian Lama.

Perikop Selanjutnya: Pemikiran Untuk Membawa Daud Kembali.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel